Di hari spesial Valentine Day 14 Feb ini saya iseng2 Googling, saya ketik di situ “valentine day kasih sayang”. Lalu saya dapatkan banyak pernyataan, pengungkapan, cerita, puisi, surat, gift, apapun yang berbau CINTA. Lalu saya menemukan sepotong cerita dengan judul “LOVE IS SO SIMPLE” dari sebuah blog. Saya kutipkan bagian awalnya saja sebagai berikut:
“Pasangan saya adalah seorang yang sederhana, saya mencintai sifatnya yang alami Dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di perasaan saya, ketika saya bersandar di bahunya yang bidang.
Tiga tahun dalam masa perkenalan, Dan dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.
Saya seorang wanita yang sentimentil Dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan.
Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.
Suatu Hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian.
“Mengapa?”, tanya suami saya dengan terkejut.
“Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan,” jawab saya.
Suami saya terdiam Dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.
Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya?
Dan akhirnya suami saya bertanya, “Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiran kamu?”
Saya menatap matanya dalam-dalam Dan menjawab dengan pelan,”Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam perasaan saya, saya akan merubah pikiran saya :
“Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yg Ada di tebing gunung. Kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan memetik bunga itu untuk saya?”
Dia termenung Dan akhirnya berkata, “Saya akan memberikan jawabannya besok.” Perasaan saya langsung gundah mendengar responnya.
Keesokan paginya, dia tidak Ada di rumah, Dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-oretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan ……
“Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya.”
Kalimat pertama ini menghancurkan perasaan saya.
Saya melanjutkan untuk membacanya.
“Kamu selalu pegal-pegal pada waktu ‘teman baik kamu’ datang setiap bulannya, Dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kaki kamu yang pegal.”
“Kamu senang diam di rumah, Dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi ‘aneh’. Saya harus membelikan sesuatu yang dapat menghibur kamu di rumah atau meminjamkan lidah saya untuk menceritakan hal-hal lucu yang saya alami.”
“Kamu selalu terlalu dekat menonton televisi, terlalu dekat membaca buku, Dan itu tidak baik untuk kesehatan Mata kamu. Saya harus menjaga Mata saya agar ketika Kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kuku kamu Dan mencabuti uban kamu.”
“Tangan saya akan memegang tangan kamu, membimbing kamu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi Dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar Dan indah seperti cantiknya wajah kamu.”
“Tetapi Sayang, saya tidak akan mengambil bunga indah yang Ada di tebing gunung itu hanya untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air Mata kamu mengalir.
“Sayang, saya tahu, Ada banyak orang yang bisa mencintai kamu lebih dari saya mencintai kamu. Untuk itu Sayang, jika semua yang telah diberikan tangan saya, kaki saya, Mata saya tidak cukup buat kamu, saya tidak bisa menahan kamu untuk mencari tangan, kaki, Dan Mata lain yang dapat membahagiakan kamu.”
Air Mata saya jatuh ke atas tulisannya Dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk terus membacanya.
“Dan sekarang, Sayang, kamu telah selesai membaca jawaban saya.
Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, Dan tetap menginginkan saya untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah Kita, saya sekarang sedang berdiri di sana menunggu jawaban kamu.”
“Jika kamu tidak puas dengan jawaban saya ini, Sayang, biarkan saya masuk untuk membereskan barang-barang saya, Dan saya tidak akan mempersulit hidup kamu. Percayalah, bahagia saya adalah bila kamu bahagia.”
Saya segera berlari membuka pintu Dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu Dan roti kesukaan saya.
Oh, kini saya tahu, tidak Ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintai saya.
Itulah cinta, di saat Kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari perasaan Kita, karena Kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang Kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah Kita bayangkan sebelumnya.
Seringkali yang Kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan Kita, Dan bukan mengharapkan wujud tertentu.
Karena cinta tidak selalu harus berwujud “bunga”.
Itu tadi ceritanya:
Jangan salah, cerita tulisan itu berakhir indah, happy ending, layaknya kisah Cinderella, kayak film-film Hollywood yang menguras air mata. trenyuh, menyentuh, very emosional, manusiawi, dan berakhir dengan indah. Hampir saja saya melelehkan air mata (tapi belom lho…. hehehe).
Saya berpikir, itulah kekuatan web 2.0 tools. Bagaimana kita bisa mengungkapkan emosi dan perasaan kita demikian powerful, demikian menyentuh, demikian emosional, penuh perasaan, demikian manusiawi, demikian detil bahkan telanjang, demikian indah… demikian SEMPURNA.
Dengan FB, Blog, Friendster, kita begitu gampang “MENGURAS HABIS” seluruh isi perasaan dan isi hati kita. Dengan begitu maka potensi kemanusiaan kita juga bisa TERBEBASKAN dan TERLAMPIASKAN demikian sempurnanya. Dengan begitu pula kita menjadi MANUSIA SEMPURNA. wow…. betapa indahnya.
Dengan kehadiran web 2.0 tools, tanpa kita sadari cara kita mengungkapkan CINTA di hari VALENTINE telah berubah 180 derajat.
VALENTINE DAY kini telah berubah menjadi lebih powerful, lebih emosional, lebih menyentuh, lebih indah.
Saya sebut itu: VALENTINE DAY 2.0.
Mau tahu sedikit cirinya:
#1. 1000.000 kali lebih personal-emosional-menyent
#2. 1000.000 kali lebih narsis
#3. 1000.000 kali lebih telanjang
#4. 1000.000 kali lebih menguras isi hati …. dan air mata
#5. 1000.000…hmmmm…. apa lagi ya?????
…silahkan teruskan #6 #7, dan nomor-nomor berikutnya.
Happy Valentine 🙂
Dengan CINTA hidup kita menjadi lebih indah…
5 comments
Kesempurnaan cinta datang ketika mencintai pasangan kita yang ternyata manusia biasa, tapi dengan cara dan cinta yang luar biasa. Ingat, hidup bukan apa yang kita inginkan, tapi apa yang kita butuhkan.
Good story, mas. 1.000.000 cinta datang seiring dengan 1.000.000 karya yang kita berikan, minimal untuk kita sendiri. (narsis banget sich), tapi inilah hidup.
wah kata-kata mas Anang ampuh semua, dalam maknanya… dirasa-rasain mengena gitu… every word matters!!!
cinta adalah kata kerja, bukan kata benda.
bagi saya cinta itu kata benda, sama dengan brand. ga akan hidup dan punya makna kalo kita ga memberinya ‘nafas’ dengan hati dan ketulusan. kita hidup bukan karena mencintai dan dicintai, tapi karena mempunyai cinta, hingga kita mampu mencintai dan dicintai. berikan nafas dengan hati dan ketulusan, agar cinta dan brand Anda memberi inspirasi dan berguna bagi orang lain.
kadang saat kita membaca.dengar atau hal lain ttg cerita cinta,pasti kita bilang lebay dan biasa saja.beda saat kita merasakan nya sendiri,begitu terkenang dan tertancap d hati.
wah…ceritanya romantis banget…suka…!!!!
buat jadi pelajaran nea…!!!1
Setuju…