Temen-temen, berikut ini adalah link presentasi saya di #akademiberbagi kemarin 23/6/2011, berikut link-nya –> “Social Media Marketing: Philosophy, Strategy, Tactic”
Remember… LIFE IS ABOUT SHARING
Ini adalah minggu kesembilan saya menulis seri tulisan Twitter Marketing Is LOVE Marketing, sebuah konsep mengenai pemasaran melalui Twitter. Melalui konsep ini saya ingin mangatakan bahwa strategi pemasaran Anda di Twitter akan sukses kalau Anda terus MENEBAR CINTA kepada konsumen di Twitter. Seperti telah saya uraikan sebelumnya, konsep ini mengandung 8 prinsip cinta yaitu: memberi (giving), ngobrol (conversation), mendengar (listening), berbagi (sharing), peduli (caring), empati (empathy), kepercayaan (trust), pertemanan (friendship). Hari ini giliran saya mengulas prinsip yang kedelapan atau yang terakhir yaitu: “Love Is Friendship”.
Di akhir seri tulisan Twitter Marketing is LOVE Marketing selama 9 minggu ini saya ingin mengatakan bahwa, ketika Anda sudah menjalankan 8 prinsip yang ada di dalam konsep ini dalam kurun waktu yang lama, maka tanpa disadari Anda sudah menjalin relationship yang intim dengan para followers Anda. Ketika kita terus bermesra-mesraan dengan setiap followers dan konsumen kita di jagad Twitter, maka dari situ akan terjalin dan terpupuk pertemanan (friendship) dengan mereka.
Tujuan akhir dari Twitter marketing adalah terciptanya pertemanan yang intim dengan followers dan konsumen Anda di jagad Twitter. Ingat: the ultimate goal of Twitter marketing is to build friendship with your followers (and customers). Ketika mereka menjadi teman, maka mereka tak hanya membeli dan loyal kepada produk Anda; lebih jauh lagi mereka akan ngomong positif dan merekomendasikan produk Anda kepada konsumen lain.
Ini adalah minggu kedelapan saya menulis seri tulisan Twitter Marketing Is LOVE Marketing, sebuah konsep mengenai pemasaran melalui Twitter. Melalui konsep ini saya ingin mangatakan bahwa strategi pemasaran Anda di Twitter akan sukses kalau Anda terus MENEBAR CINTA kepada konsumen di Twitter. Seperti telah saya uraikan sebelumnya, konsep ini mengandung 8 prinsip cinta yaitu: memberi (giving), ngobrol (conversation), mendengar (listening), berbagi (sharing), peduli (caring), empati (empathy), kepercayaan (trust), pertemanan (friendship). Hari ini giliran saya mengulas prinsip yang ketujuh yaitu: “Love Is Trust”.
Ketika Anda mempreaktekan prinsip-prinsip yang ada di dalam Twitter Marketing is LOVE Marketing: Anda selalu memberi (giving) kepada follower dan teman; Anda selalu mendengarkan (listening) dan selalu mengajak mereka bercurhat-curhatan (conversation); setiap saat Anda berbagi (sharing) dengan mereka (berbagi ilmu, berbagi kebaikan, berbagi kebahagiaan); Anda peduli (caring) dengan keluh-kesah followers dan teman di Twitter; maka secara tak disadari Anda membangun TRUST dengan mereka. Singkatnya, jika Anda terus menebar cinta kepada stakeholders Anda di Twitter maka sesungguhnya Anda sedang membangun sebuah kerajaan indah bernama: TRUST.
Twitter: @yuswohady
Ini adalah minggu ketujuh saya menulis seri tulisan Twitter Marketing Is LOVE Marketing, sebuah konsep mengenai pemasaran melalui Twitter. Melalui konsep ini saya ingin mangatakan bahwa strategi pemasaran Anda di Twitter akan sukses kalau Anda terus MENEBAR CINTA kepada konsumen di Twitter. Seperti telah saya uraikan sebelumnya, konsep ini mengandung 8 prinsip cinta yaitu: memberi (giving), ngobrol (conversation), mendengar (listening), berbagi (sharing), peduli (caring), empati (empathy), kepercayaan (trust), pertemanan (friendship). Hari ini giliran saya mengulas prinsip yang keenam yaitu: “Love Is Empathy”.
Definisi paling gampang dari empati (dari kata jerman: “Einfühlungsvermögen”) adalah kemampuan kita dalam berbagi dan merasakan perasaan (sedih, gembira, atau bimbang) yang dialami oleh orang lain. Ketika Anda mencintai orang lain maka pasti Anda akan empati kepadanya. Ketika orang yang Anda cintai merasakan kesedihan Anda akan ikutan sedih; ketika ia riang-gembira maka Anda serta-merta ikutan senang-gembira; begitupun kalau orang yang Anda cintai itu galau, maka Andapun akan kesetrum ikut-ikutan gundah gulana.
Twitter: @yuswohady
Ini adalah minggu keempat saya menulis seri tulisan Twitter Marketing Is LOVE Marketing, sebuah konsep mengenai pemasaran melalui Twitter. Melalui konsep ini saya ingin mangatakan bahwa strategi pemasaran Anda di Twitter akan sukses kalau Anda terus menebar cinta kepada konsumen Anda di Twitter. Seperti telah saya uraikan sebelumnya, konsep ini mengandung 8 prinsip cinta yaitu: memberi (giving), ngobrol (conversation), mendengar (listening), berbagi (sharing), peduli (caring), empati (empathy), kepercayaan (trust), pertemanan (friendship). Hari ini giliran saya mengulas prinsip yang kedua yaitu: “Love Is Listening”.
Perbedaan utama media horisontal seperti Twitter dengan media vertikal seperti TV, radio, atau majalah adalah bahwa media baru ini dapat mendengar (listening). Televisi dan radio adalah “kotak bebal” yang tidak bisa mendengar. Televisi, radio, koran, bahkan billboard di pinggir-pinggir jalan adalah media yang piawai dalam ngomong, tapi tak memiliki kemampuan sedikitpun untuk mendengar.
Apa jadinya Anda jika bisanya cuma ngomong doang tanpa bisa dan tanpa pernah mau mendengarkan? Anda akan menjadi “vampire” yang tak punya emosi, tak pernah bisa mengerti, dan tak mampu berempati. Kalau sudah begitu maka kita menjadi mahluk yang tak punya “hati”. Kita akan kehilangan harta karun paling berharga: sisi kemanusiaan kita.