“KAWIN or CAPLOK!!!” Sesuatu yg tak terelakkan.
Itulah sebabnya prediksi saya kian mendekati kenyataan bahwa jagat ekonomi digital Indonesia akan berubah permanen utk selamanya setelah merjer GoTo bulan lalu: “After GoTo merger, it will NEVER be the same again.”
Merger GoTo adalah TITIK MULA ekonomi digital Indonesia terkonsentrasi dan dikuasai segelintir raksasa-raksasa digital (TECH GIANTS) yang mendapat keperkasaannya melalui penggelembungan market cap, yaitu melalui strategi “KAWIN & CAPLOK” pesaing.
Persaingan di era ekosistem digital bukanlah persaingan OPERASIONAL tapi persaingan KAPITAL.
It’s not “OPERATIONAL” RACE.
It’s about “CAPITAL & MARKET CAP” RACE.

Era perang “Coca-Cola vs Pepsi” (“perang operasi bisnis”) telah lewat. Kata anak milenial “capek deeeh…” Kini kita memasuki era “PERANG MARKET CAP” or saya menyebutnya strategi “KAWIN & CAPLOK”.
Yaitu “KAWIN” antar raksasa untuk menggelembungkan market cap. Lalu setelah meraksasa, “MENCAPLOK” startup-startup bayi yang berprospek gemilang. Tujuannya utk (sekali lagi) menggelembungkan market cap. Agar apa? Agar bisa melakukan serentetan AKSI CAPLOK berikutnya.
Begitulah episode lahirnya sebuah TECH GIANT.
Seperti saya tulis di postingan sebelumnya (see: “GoTo & Mimpi Buruk Startup”), mudah diprediksi bhw ekonomi digital tanah air akan dihegemoni oleh segelintir tech giants seperti yang telah terjadi di AS (The Big Four: Google, Amazon, Facebook, Apple) dan Cina (The Big Five: Alibaba, Tencent, Baidu, ByteDance, JD).
Tech giant pertama sudah lahir, GoTo. Tech giant kedua, sinyalnya semakin menguat, Emtek-Grab mulai merapat dalam jajaran “club of giants”. Episode berikutnya gampang ditebak, kawin antar unicorn lain akan menyusul membentuk “The Big Four” or “The Big Five” ala Indonesia.
Pertanyaannya, apakah ini positif bagi ekonomi digital Indonesia?
Bisa sangat positif, tapi juga ada negatifnya. Ini tergantung dari sepak-terjang “THE CLUB OF GIANTS”. Let’s see.
Tapi ada satu hal yang selalu meresahkan saya: Mayoritas pemodal di balik raksasa menggurita itu adalah pemodal kakap global. Gampang ditebak, gurita-gurita digital itu nantinya bukanlah milik bangsa sendiri.
Mari kita tunggu episode-episode berikutnya dari drama polah-tingkah tech giants ini.
Follow: @yuswohady @inventureknowledge
visit: inventureknowledge site