Sudah menjadi ritual tahunan, setiap akhir tahun saya merapel baca buku. Ini sekaligus untuk “menghapus dosa” diri yang berbulan-bulan sebelumnya terus beralasan nggak punya waktu membaca. Biasanya di awal bulan Desember saya list sejumlah buku yang menurut saya “the best book of the year”. Lalu dilihat mana-mana yang belum terbaca dan kemudian dikebut baca agar sebelum pergantian tahun buku-buku itu kelar seluruhnya.
Salah satu buku terbitan tahun lalu yang mencuri perhatian saya adalah David and Goliath tulisan Malcolm Gladwell. Buku ini menarik, karena membukakan mata saya bahwa kecil itu tak selalu mesti harus menjadi kelemahan, begitupun besar tak selalu kekuatan. Bahkan justru kecil bisa menjadi kekuatan (“the advantages of disadvantages”), sebaliknya besar bisa menjadi kelemahan (“disadvantage of advantages“).