“The American Dream” adalah sebuah ungkapan sangat populer yang menggambarkan etos bangsa Amerika dalam melakukan mobilitas sosial untuk menggapai puncak kesuksesan terlepas dari kelas, kasta, ras, agama, atau dari etnik mana mereka berasal. Dalam karya klasiknya Epic of America (1931), penulis James Truslow Adams mendefinisikan The American Dream sebagai berikut: “Life should be better and richer and fuller for everyone, with opportunity for each according to ability or achievement, regardless of social class or circumstances of birth.”
kelas menengah Indonesia
Bukber alias “buka bersama” saya gambarkan layaknya gadis molek yang sedang mencorong di bulan puasa ini. Kalau artis sinetron atau bintang iklan, ia layaknya superstar yang sedang heboh diperebutkan stasiun TV dan pengiklan. Kalau seorang model, wajahnya terpampang di billboard tiap perempatan, cover-cover majalah atau poster-poster yang tertempel di tembok-tembok gang.
Semua kegiatan kita di bulan Ramadhan ini rasanya kurang keren kalau tidak dilabel dengan embel-embel bukber. Meeting dengan klien atau partner kerja rasanya kurang afdol jika tidak “berkedok” bukber. Reuni teman SMA kurang cool kalau nggak dipas-paskan dengan saat-saat menjelang bukber. Bahkan launching sebuah produk terkenal kurang paten rasanya kalau tidak disrempetkan dengan acara bukber. Kalau dulu kita hanya mengenal aktivis mahasiswa atau aktivis LSM, maka kini kita kenal “aktivis bukber“. Yes, mereka yang selama bulan puasa nggak pernah pulang ke rumah karena ngider dari bukber satu ke bukber berikutnya.