Kenapa saya sebut “10:90 (ten-ninety) Marketing”? Karena marketing kini tak lagi dimonopoli marketer. Dulu memang marketing 100% dilakukan oleh marketer, konsumen mendapat jatah 0%. Marketer melakukan semuanya: membuat produk unggul, menyewa agensi untuk membuat iklan, dan kemudian mem-broadcast iklan tersebut ke seluruh penjuru tanah air menggunakan TV, radio, atau koran. Sementara si konsumen hanya pasif menerima pesan-pesan iklan si marketer, sambil tentu saja dongkol karena tontonan liga Inggris kesukaannya diacak-acak.