Memasuki pergantian tahun, menjadi rutinitas saya untuk menengok kembali buku-buku hebat di tahun 2015 yang layak kita baca dan ambil pelajaran-pelajaran yang ada di dalamnya. Berikut ini adalah sepuluh buku terbitan 2015 pilihan saya, semoga bisa menjadi referensi dan inspirasi Anda di tahun yang baru.
1. The Rise of Robots: “Technology and the Threat of a Jobless Future”, Martin Ford
Di era big data dan algoritma, artificial intelligence menjadi kian cerdas. Memang teknologi paling cool ini membuat hidup kita kian mudah, namun ia juga membawa bencana karena membuat begitu banyak pekerjaan menjadi obsolet karena telah diotomasi. Pertanyaannya, bagaimana nasib kita-kita yang tak cukup cerdas untuk bisa survive di tengah pergeseran dari ekonomi berbasis tenaga kerja manusia ke algoritma dan komputasi? Buku ini memberikan tinjauan kritis mengenai bagaimana jika sopir, pekerja pabrik, lawyer, dokter, guru, bahkan programer tergantikan oleh mesin dan robot cerdas.
2. Misbehaving: “The Making of Behavioral Economics”, Richard Thaler
Sebuah buku yang begitu renyah menelusuri perjalanan teori baru ekonomi yang kini populer disebut behavioral economics. Teori ini menumbangkan teori ekonomi lama yang telah berusia 200 tahun lebih. Sebelum teori baru ini lahir, asumsi-asumsi dasar yang membangun teori ekonomi keliru fatal karena dilandasi oleh sebuah pemodelan yang menempatkan pelaku ekonomi sebagai homo economicus (untuk singkatnya disebut: Econ), bukannnya homo sapiens (Human).
3. Creative Schools: “Revolutionizing Education from the Ground Up”, Ken Robinson
Sebuah kritik menohok terhadap sistem pendidikan kita yang sudah terlanjur dikooptasi mesin besar industrialisasi. Tak sekedar mengkritik, buku ini mengajukan model pendidikan alternatif yang lebih holistik, humanis, dan kreatif. Ken Robinson si penulis, menyarankan kita semua untuk back to basic dengan membawa pendidikan pada tujuan hakikinya dalam mentransformasi anak didik menjadi manusia dewasa yang berpengetahuan, berkepribadian, dan sarat kearifan.
4. Rising Strong: “The Reckoning, the Rumble, the Revolution”, Brene Brown
Buku ini tentang keberanian, kegalauan, dan keteguhan menghadapi berbagai tantangan bisnis dan hidup. Penulis mengingatkan bahwa menemukan kembali pijakan di tengah keterpurukan adalah saat dimana keberanian kita diuji dan nilai-nilai kita ditempa. Menjadi semakin kuat di tengah cobaan yang pelik adalah sebuah proses yang menunjukkan kepada kita, siapa kita sesungguhnya. Bacaan wajib bagi entrepreneur yang ingin tetap tabah dan kuat di belantara cobaan kegagalan bisnis.
5. The Achievement Habit: “Stop Wishing, Start Doing, and Take Command of Your Life”, Bernard Roth
Pendiri d.School, Universitas Stanford ini berbagi strategi bagaimana menggunakan design thinking untuk mencapai tujuan-tujuan yang secara konvensional tak bisa diwujudkan. Menurutnya, capaian fenomenal bisa dipelajari dan seperti layaknya bisep, bisa dilatih guna mencapai tujuan-tujuan luar biasa. Dengan menggabungkan design thinking, problem solving, dan kreativitas yang selama beberapa dekade diajarkan di Stanford, buku ini membantu kita membangun perilaku pencapaian yang menjadi modal kita mewujudkan mimpi-mimpi besar.
6. Big Magic: “Creative Living Beyond Fear”, Elizabeth Gilbert
Penulis novel laris “Eat, Pray, and Love”, di sini tidak sedang mengumbar imaginasi fiksinya, tapi runtut bercerita mengenai proses kreatif di balik penulisan novel-novel indahnya. Melalui buku ini ia mengajak kita mengambil apa-apa yang paling kita cintai, dan mengenyahkan apa-apa yang paling menakutkan dalam hidup kita. Ia membahas sikap, pendekatan, dan kebiasaan yang harus kita tempa untuk mengembangkan kehidupan paling kreatif kita. Bagi kalangan bisnis ini menawarkan perspektif unik mengenai bagaimana menjadi sosok kreatif.
7. Altruism: “The Power of Compassion to Change Yourself and the World”, Matthieu Ricard
Buku ini bisa menjadi semacam ensiklopedia mengenai altruisme (perhatian terhadap kesejahteraan dan kebaikan orang lain) yang menyajikan pengalaman personal penulis, insights, dan telusuran literatur ilmiah mengenai topik yang kini naik daun ini. Penulis berargumen bahwa altruisme merupakan jawaban bagi tantangan utama dunia saat ini mulai dari kesenjangan ekonomi, kepuasan hidup, dan kesinambungan lingkungan.
8. Mindful Work: “How Meditation Is Changing Business from the Inside Out”, David Gelles
Tak banyak yang tahu bahwa salah satu rahasia kejeniusan Steve Jobs adalah mindfulness. Ya, karena Steve adalah pemimpin bisnis menjalani laku meditasi yang menjadikannya efektif dan fokus dalam mengolah ide, mengambil keputusan, dan menjalankan tugas kepemimpinannya. Mindful Work adalah buku pertama yang secara sistematis menjelaskan peran krusial praktek mindfulness seperti meditasi atau yoga dalam mendongkrak kinerja perusahaan. Beberapa alasannya, karena praktek mindfulness mengurangi stress, meningkatkan fokus mental, dan mengurangi depresi di kalangan karyawan.
9. Cool: “How the Brain’s Hidden Quest for Cool Drives Our Economy and Shapes Our World”, Steven Quartz & Anette Asp
Saat ini kita hidup di era konsumsi berlebihan (conspicuous consumption) dimana baju yang kita pakai, makanan yang kita santap, atau mobil yang kita kendarai tak melulu untuk memenuhi kebutuhan kita, namun juga sumber identitas, aspirasi, dan nilai-nilai yang kita pegang. Penulis menyajikan temuan ilmiah terbaru di bidang neuroscience, ekonomi, dan evolusi biologi untuk menguak apa dan bagaimana kita mengonsumsi brand.
10. Elon Musk: “Tesla, SpaceX, and the Quest for a Fantastic Future”, Ashlee Vance
Kisah entrepreneur di balik sukses PayPal, Tesla, SpaceX, dan SolarCity ini selalu menarik dan inspiratif. Penulis memotret sisi-sisi menarik dari entrepreneur paling brilian, paling visioner, dan paling ambisius di Sillicon Valley saat ini. Ia melihat kepribadian unik, drive-nya yang luar biasa, hingga ketajaman dalam menerawang arah bisnis masa depan. Sebagai entrepreneur Anda harus belajar dari Musk mengenai satu hal ini: ketika entrepreneur pada umumnya menempuh cara gampang mencari uang dengan memasuki bisnis-bisnis konvensional, Musk justru mencari cara sulit dengan masuk ke bisnis-bisnis yang belum dirambah entrepreneur manapun seperti mobil listrik, energi surya, hingga penjelajahan ruang angkasa.