Lihat report lengkapnya dan simak juga wawancara tim Technorati dengan “The 15 Most Influential Women in Social Media and the Blogosphere“. Berikut ini link-nya.
social media
Banyak pihak mengatakan bahwa “PR is death” di tengah maraknya perkembangan social media. Namun yang justru terjadi (setidaknya menurut ebook ini) social media justru menimbulkan efisiensi dan peluang-peluang baru baru yang luar biasa dalam industri PR. Bagaimana Anda para manajer dan konsultan PR seharusnya memanfaatkan social media untuk me-leverage fungsi kePR-an dan menjalankan inbound marketing?
Berikut ini saya punya sebuah ebook menarik, 28 halaman yang membahas secara komprehensif mengenai isu tersebut. Silahkan temen-temen kalau mau mendownload.
Media berbayar (“paid media“) seperti televisi, radio, surat kabar, atau billboard di pinggir jalan kini menjadi “mainstream” bagi marketer untuk menyampaikan pesan pemasaran ke target market. Namun munculnya social media merubah perilaku konsumen dalam menangkap dan merespons pesan pemasaran. Selain “paid media” kini muncul bentuk-bentuk media baru seperti “earned media“, “owned media“, dan sebagainya.
Bagaimana marketers memanfaatkan media-media baru ini agar penyampaian pesan pemasaran fokus menyasar konsumen? Berikut ini link yang memberi pemahaman dasar mengenai jenis media-media baru tersebut berikut strateginya. Bermanfaat untuk memperluas marketing knowledge kita. Silahkan didownload: Beyond Paid Media: New Marketing Vocabulary
Kemunculan social media seperti Facebook atau Twitter menjadikan pembelajaran (learning) dan kolaborasi (collaboration) antar karyawan di dalam organisasi bisa berlangsung demikian efektif untuk mendongkrak produktivitas mereka. Ini semua membentuk “social capital” yang begitu bernilai di dalam perusahaan. link berikut ini memberikan pencerahan bagi temen-temen semua, mengenai bagaimana merubah social capital menjadi financial capital.
Salah satu pesan penting artikel ini untuk para bos yang melarang karyawannya menggunakan Facebook: “Facebook is NOT your enemy!“, juga “Blocking social media DOESN’T stop people from talking trash about your company!” Tulisan menarik dariMarcia Conner, monggo didownload: Turning Social Capital into Financial Capital
Temen-temen saya dapat artikel bagus dari Charlene Lie, penulis Groundswell dan Open Leadership. Artikel ini saya dapat dari Change This! judulnya: “Being Open without Giving Away the Store: The Secret Is a Sandbox Covenant”. Secara umum isinya adalah mengenai bagaimana perusahaan harus “membuka diri” di tengah social media environment yang transparan dan serba terbuka kepada seluruh stakeholder (customers, employees, parners, etc). Solusi yang diberikan Charlene adalah pendekatan yang ia sebut “Sandbox Covenent” yang memuat dua elemen dasar yaitu: pertama membuat aturan main dan batas-batas keterbukaan yang ingin dijalankan (“build Sandbox). Kedua, menciptakan trust (“Covenant“) di antara seluruh anggota stakeholder.
Temen-Temen yang ingin membacanya berikut ini link-nya, dalam bentuk pdf yang bisa didownload. Mudah-mudahan bisa membikin lebih cerdas… hehehe 🙂
Open Leadership – The Secret is a Sanbox Covenant by Charlene Lie