Berawal dari tulisan “Local Challenger” dan “Chief Community Officer” mengenai strategi multi-platform Femina terpicu diskusi gayeng di ranah Twitter mengenai nasib media (khususnya cetak) di tengah ontran-ontran “tsunami digital”. Kebetulan masih fresh kejadian memilukan awal Januari 2013 lalu ketika Newsweek, raksasa media yang begitu perkasa selama 80 tahun, terpaksa harus menghentikan edisi cetak untuk secara full hanya terbit dalam edisi online. Orang-orang hebat dan otoritas di industri media terlibat dalam diskusi itu seperti @petz09 (Femina), @KemalGani (SWA), @krismoewanto (Jawa Pos), @etaslim (Kompas.com), @bangwinissimo (dulu Yahoo.com), @handoko.h (penulis buku “Brand Gardener”) Diskusi gayeng itu akhirnya berujung pada keinginan kopdar untuk membahas topik ini secara lebih intens.
Keinginan kopdar pun diwujudkan, saya mengontak mereka satu persatu, dan melalui diskusi di Twitter akhirnya disepakati kopdar “Obrolan Langsat” (Obsat), Indonesia Brand Forum (@IDbrandforum), sekaligus kumpul-kumpul komunitas “Lifetime Learner” (@LTlearnerID) dilaksanakan pada: Senin 18 Februari 2013, di Rumah Langsat, Jl. Langsat 1 No 3A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pk 19.00 WIB. Topiknya adalah: “Digital Tsunami: The Media Company Challenges”.
Karena obrolan ini merupakan forum horizontal, maka siapapun nanti diundang untuk berkontribusi membagikan perspektifnya. Namun untuk pancingan para “guru media” akan berbagi pengalaman mengenai strategi yang telah mereka jalankan untuk survive dan sukses di tengah revolusi digital, mereka adalah: Petty Fatimah (Femina), Krismoerwanto (Jawa Pos), Edy Taslim (Kompas.com), Kemal Gani (SWA), Handoko Hendroyono (penulis buku Brand Gardener). Saya Yuswohady, akan memandu obrolan santai tapi bernas ini.
Host dari obrolan ini adalah Rumah Langsat dengan “induk semang”-nya mas @didinu dan @Ndorokakung. Sambil ngobrol ngalor-ngidul kita akan “cakrukan” sambil menikmati sego kucing khas Mbayat, Klaten.
Indonesia Brand Forum blog -> http://www.indonesiabrandforum.com