Kalau ditanya, apa perusahaan paling hebat di seantero jagat raya saat ini, maka jawaban saya bukanlah GE, bukan Microsoft, bukan pula Wal-Mart. Lima tahun lalu mungkin mereka masih menjadi favorit saya, tapi tidak sekarang. Yang saat ini lagi ngetop-ngetopnya, hot, dan sedang berada dipuncak sukses menurut saya adalah Apple. Apple saya kira tak hanya hebat, tak hanya dikagumi, tapi juga sudah menjadi ikon, menjadi ”hero” bagi seluruh stakeholder-nya.
Apple hebat karena selalu menjadi industry pace-setter dengan ide-ide yang fresh dan out of the box. Apple bukanlah yang terbesar (market leader) tapi yang paling banyak diperbincangkan dan menimbulkan decak kagum di kalangan pesaingnya (thought leader).Bagi saya Apple juga adalah ”charismatic hero” karena hampir habis ditelan perubahan di tahun 1990-an namun cerdas melakukan turnaround dan akhirnya kembali bangkit merajai industrinya.
Siapapun Anda, eksekutif dari perusahaan multinasional, direktur sebuah BUMN, atau entrepreuner yang sedang merintis bisnis, seharusnyalah belajar dari sepak terjang perusahaan yang kini meroket menempati posisi 5 dalam peringkat America’s Most Admired Company versi majalah Fortune ini. Berikut ini adalah sedikit pelajaran yang mungkin bisa menginspirasi Anda.
Lesson-learned #1: Sure, 3i: “innovate, innovate, innovate!!!”
Pelajaran pertama yang makfum kita tahu semua adalah kemampuan Apple dalam berkreasi dan terus mencari die-ide baru yang fresh dan membikin kagum pesaingnya. Kita tahu sukses perusahaan ini dari jaman ke jaman terletak pada 3 kata kunci 3i: innovate, innovate, innovate. Barangkali karena itu, produk-produk larisnya dimulai dengan huruf “i”: iMac, iPod, iPhone, iStore. Di bawah komando 2 Steve (Steve Jobs dan Steve Wosniak), Apple lah yang menemukan PC pertama kali, yang kita tahu belakangan memicu revolusi industri komputer dunia. Melalui Mac ciptaannyanya, Apple pula yang melakukan inovasi menjadikan komputer sebagai alat yang user-friendly, fun, human, cool, nggak serem layaknya produk teknologi tinggi. Apple-lah yang sekali lagi memicu revolusi di industri elektronik dan hiburan sekaligus melalui produk legendarisnya iPod. Terakhir, Apple berinovasi merubah diri menjadi retailer paling profitable di Amerika melalui gerai iStore-nya. Tak ada hari tanpa inovasi di Apple.