Emang enak hidup di era “horizontal” medsos
Kalau dapat BRAND EVANGELIST yang memuji-muji produk setinggi langit mah enak.
Tapi ketika dapat BRAND TERRORIST seperti yang dialami Esteh Indonesia kemarin, wah brand bisa ancurrr.
Saya menyebutnya BRAND TERRORIST (sebagai lawan kata dari BRAND EVANGELIST) karena aksi atau komentar mereka di medsos bisa melukai, merusak, bahkan menghancurkan BRAND REPUTATION.
Berikut ini tips saya mengenai bagaimana menyikapinya:
#1. JANGAN MUNTAB: BE COOL!!!
Ingat, netizen menjelekkan dan mengumpat brand Anda (hingga keluar seluruh isi kebun binatang ????) karena mereka bicara dengan LAYAR HP, bukan dengan MANUSIA.
Bicara di depan layar (bukan di depan manusia) membuat kita bebas-lepas mengeluarkan kata-kata paling kotor dan paling menyakitkan tanpa tedeng aling-aling.
Ingat, sesungguhnya mereka tak sekasar dan sejahat itu. Apalagi kalau Anda menyikapinya secara MANUSIAWI.
Karena itu jangan langsung muntab. Tetep BE COOL.
#2. DINGINKAN, JANGAN PANASKAN
Mensomasi BRAND TERRORIST berarti menuangkan bensin di titik api. Dalam ukuran detik langsung meledak: isunya menjadi panas, liar, dan viral dimana-mana.
Kalau isu liar itu bagus ok. Tapi kalo isu itu menjatuhkan brand Anda, maka reputasi akan terancam. Makin panas dan berkepanjangan, maka brand Anda juga akan makin terpuruk. Itulah buah dari somasi ????
Kalau sudah begitu maka yang terjadi adalah: LOSE-LOSE. Anda LOSE, karena reputasi terpuruk. Semntara si netizen juga LOSE karena kena somasi.
#3. LAKUKAN KOMUNIKASI CINTA.
Pertama, jangan muntab. Kedua, dinginkan. Lalu setelah dingin, ketiga, lakukan KOMUNIKASI CINTA.
Ubahlah “bicara dengan LAYAR” menjadi “bicara dengan MANUSIA”. Gunakan BAHASA CINTA yang adem, mengayomi dan penuh kasih. Jangan sebaliknya, melawan dan menyerang balik.
Seringkali KOMUNIKASI CINTA ini sulit dilakukan via forum terbuka di sosmed, karena biasanya banyak korslet akibat salah paham dan salah tafsir.
Karena itu akan lebih kondusif kalau secepatnya mereka kita ajak ketemu offline agar KOMUNIKASI CINTA ini berlangsung dari HATI ke HATI.
Siapa tahu dengan KOMUNIKASI CINTA ini justru mereka bisa kita ubah dari BRAND TERRORIST menjadi BRAND EVANGELIST.
