Seperti dugaan tulisan saya di posting IG beberapa bulan lalu, akhirnya Garuda Indonesia diselamatkan dari ancaman kebangkrutan.
Tak hanya pemerintah, DPR pun memberikan dukungan politik penuh untuk penyelamatan flag carrier kebanggaan bangsa ini.
Inilah “harga MAHAL sekali” dari sebuah kebanggaan bangsa… national pride yang harus terus diperjuangkan AT ALL COST.
Jebloknya kinerja keuangan Garuda ini ampun-ampun:
+ Kerugiannya naik menjadi Rp 23,7 triliun
+ Pendapatan turun menjadi Rp 13,4 triliun
+ Aset turun menjadi Rp 134,7 triliun
+ Kewajiban naik menjadi Rp 188,7 triliun
+ Ekuitasnya minus Rp 51,5 triliun
(Jebloknya SEMPURNA dan angkanya GAJAH semua)
Secara teknikal bisnis Garuda harusnya dibangkrutkan. Namun karena harga diri bangsa, terpaksa uang rakyat dikorbankan melalui suntikan PMN (penyertaan modal negara).
Pertanyaannya, mau sampai kapan?
Penyelamatan Garuda, bukan kali ini saja. Sudah berulang-ulang terjadi tanpa kenal kapok. Dan sumbernya berputar-putar di 2 masalah:
#1. mis-management
#2. korupsi.
Ketika penyelamatan ini TERUS dan TERUS terjadi tanpa kenal ujung, maka satu hal saya takutkan bakal terjadi:
Akan ada logika terbalik, dimana akan muncul stigma Garuda identik dengan MIS-MANAGEMENT dan KORUPSI: “Kalo nggak mis-management dan korupsi, namanya bukan Garuda”
Dan ketika stigma dan “brand baru” itu tercipta, maka ini akan menjadi kesempatan emas bagi para “PENYAMUN”. Garuda justru mereka jerumuskan lebih dalam lagi, dengan menjadikannya LAHAN mis-management dan korupsi ?
Garuda bakal menjadi SARANG PENYAMUN ?
Mengerikan, kalo skenario ini terjadi ???
Follow ? @yuswohady