Merger Gojek-Tokopedia akan menguntungkan keduanya krn menciptakan sinergi: konsumen, data, platform, ekosistem, pengembangan produk/layanan.
Merger ini juga akan menguntungkan konsumen karena akan mendongkrak value proposition dan customer experience
Dan tentu shareholders, karena bisa ditebak tak lama lagi mereka akan melantai di bursa, dan nilai saham bakal melambung.

Tapi tak demikian halnya dengan pesaing.
Gambar di atas adalah tipikal penguasaan pasar oleh pemain digital. Di masa-masa “critical mass” (2006-2016), saham Amazon meroket hampir 2000%, sementara pesaing-pesaingnya justru tumbuh negatif. Value para pesaing seolah DISEDOT oleh Amazon.
Ketika salah satu pemain digital telah melewati titik “critical mass”, maka ia akan mencapai momentum melaju cepat dan akhirnya menjadi semacam VACUUM CLEANER yang menghisap habis pesaing-pesaing terdekatnya.
Istilah kerennya: “WINNER TAKES ALL.”
Digital business seperti yang dilakoni Gojek-Tokopedia cenderung mengikuti hukum INCREASING RETURN melalui “network effect” dan “positive feedback mechanism”. Dimana pemain kuat akan kian menguat, sebaliknya pesaing lemah kian melemah.
Tak heran jika market yang terbentuk cenderung MONOPOLIS or DUOPOLIS. Makanya Google, Facebook, Twitter, or IG praktis nggak punya close competitors)
Pertanyaannya, apakah merger Gojek-Tokopedia akan memicu “critical mass” yang menjadikan mereka VACUUM CLEANER yang siap menghisap pesaing-pesaingnya?
Belum tentu. Karena masih ada pesaing-pesaing sepadan seperti Grab, Shopee, Bukalapak or Lazada yang juga diback-up investor kakap global. Tunggu saja, pasti sebentar lagi mrk akan melakukan langkah serupa.
@yuswohady
inventureknowledge.id
yuswohady.com