• Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

Syariah Universal

by yuswohady February 12, 2021
February 12, 2021
563

Sekitar 6 bulan terakhir saya konsentrasi penuh di tengah ancaman wabah menulis buku baru yang insya Allah terbit akhir Februari ini oleh Gramedia Pustaka Utama. 

Judul bukunya adalah Crafting A Sustainable Universal Sharia Bank, tentang 21 tahun perjalanan Bank Syariah Mandiri. Saya mendapat kesempatan emas menulis buku ini karena keinginan Pak Toni Subari, Direktur Utama BSM (2016-2020) saat ini direktur di Bank Mandiri untuk mendokumentasikan perjalanan transformasi BSM.

Mengacu pengalaman Pak Toni saat merjer Bank Mandiri tahun 1998, begitu empat bank melebur menjadi entitas baru Bank Mandiri maka sejarah bank-bank pembentuknya Bapindo, BDN, BBD, dan Bank Exim serta-merta “terhapus” karena entitasnya sudah tidak ada lagi.

Karena itu, ketika pertengahan tahun lalu mengemuka keinginan Pemerintah untuk menggabungkan BSM, BNI Syariah, dan BRI syariah menjadi entitas baru Bank Syariah Indonesia (BSI), Pak Toni resah. Ia ingin agar sejarah perjalanan bisnis BSM selama dua dekade bisa didokumentasikan, jangan sampai musnah.

Maka, setelah bekerja marathon meriset, melakukan wawancara narasumber, dan menulis bab-bab selama sekitar 6 bulan, akhirnya bukunya lahir. 

Ada dua pelajaran besar yang bisa diperoleh dari perjalanan BSM. Pertama adalah krusilanya peran syariah universal bagi kesuksesan bank syariah terbesar di Tanah Air ini. Kedua adalah bagaimana BSM belajar di tengah rintangan dan cobaan untuk mewujudkan sustainable growth.  

Saya hanya akan membahas yang pertama, untuk pelajaran kedua mudah-mudahan bisa saya tuliskan di tulisan-tulisan saya berikutnya. 

Kunci kesuksesan BSM menggarap pasar perbankan syariah adalah karena sejak awal berdiri BSM mengusung konsep syariah universal dengan pendekatan yang inklusif. Artinya, seluruh produk dan layanan BSM dikemas untuk memberikan kebermanfaatan bagi seluruh umat tak membatasi diri hanya kepada kaum muslim. 

Jadi prinsipnya adalah rahmatan lil alamin.

Di era kepemimpinan Nurdin Hasibuan, Direktur Utama BSM yang pertama (1999-2004), konsep syariah universal ini tertuang dalam slogan, “Lebih Adil dan Menentramkan”. Dalam melakukan pendekatan ke nasabah BSM tidak menggunakan diksi halal-haram, tapi lebih menekankan pada pelayanan terbaik, profesionalisme, dan kompetensi SDM. Tentu saja dengan tidak meninggalkan keutamaan-keutamaan syariah seperti adil, transparan, atau amanah. 

Kalau bank-bank syariah sebelumnya kebanyakan membuka jaringan cabang di lingkungan masjid, pesantren, atau kantong-kantong kaum muslim, maka BSM juga mengembangkan jaringan cabang di daerah non-muslim. 

Meskipun bank syariah, namun BSM tak hanya menjalin relasi dengan organisasi masyarakat Islam seperti NU dan Muhammadiyah, tapi juga dengan organisasi-organisasi non-muslim. Jadi BSM memosisikan diri sebagai bank milik semua orang tanpa membatasi suku, agama, atau ras.

Dengan pendekatan yang lebih inklusif ini BSM mampu tumbuh dengan cepat dan dalam waktu hanya sekitar 5 tahun mampu menyalip pesaing-pesaingnya hingga menjadi pemimpin pasar pada tahun 2004. Dengan pendekatan yang lebih inklusif tentu saja potensi pasar yang bisa digarap BSM menjadi lebih luas. Tak heran jika BSM lebih leluasa menjalankan strategi rapid growth-nya. 

Bank yang mengusung konsep syariah universal ini konsisten dijalankan oleh pemimpin-pemimpin berikutnya. 

Di era kepemimpinan kedua di bawah Yuslam Fauzi (2005-2014) konsep syariah universal ini justru diangkat ke dataran strategis dengan menempatkan BSM sebagai bank yang terdepan dalam memimpin peradaban ekonomi yang mulia. Secara tegas Yuslam juga menempatkan penerapan syariah universal ini di dalam salah satu butir misi perusahaan.

Di era kepemimpinan Agus Sudiarto (2014-2016) dan Toni Subari (2016-2020) posisi sebagai bank yang mengusung value proposition syariah universal ini semakin dikokohkan dengan slogan: “Adil-Seimbang-Maslahah“. 

Pada dasarnya, konsep ini mengusung prinsip maqhasid syariah yang sama dengan era-era kepemimpinan sebelumnya, namun dalam bahasa yang lebih sederhana. Melalui konsep ini BSM ingin menjadi organisasi yang mengalirkan berkah kepada empat stakeholders yaitu: nasabah, karyawan, pemerintah, dan umat.

Dari perjalanan empat kepemimpinan BSM selama rentang waktu 21 tahun itu saya berkesimpulan bahwa core value propoisition bank syariah di Indonesia adalah maqhasid syariah. 

Yaitu bahwa seluruh layanan bank dilandasi tujuan mulia syariah yaitu menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Tujuan syariah adalah mewujudkan kebaikan (maslahat) atau kesejahteraan hidup manusia di dunia dan akhirat.

0 FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
Stay @ Home Lifestyle
next post
Sharing Economy in the Pandemic

Baca Juga

The Law of 1% Improvement

May 14, 2021

5S = Millennial Muslim Megashifts

April 30, 2021

Megashift #4: Healthiness Is the New Caring

March 24, 2021

Megashifts #3: Deeper Family Bond

March 21, 2021

Megashift #2: Insurance Becomes Necessity

March 20, 2021

Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks

December 27, 2020

Best Business Books 2020: My Picks

December 24, 2020

Hijrah Movement

June 2, 2019

Muslim 4.0: Hijrah+Digital+Leisure

May 11, 2019

Book Launch: “Millennials Kill Everything”

March 15, 2019

Leave a Comment

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Recent Posts

  • KENAPA SHOPEE LIVE NENDANG!!! ” Jualan dr. Richard Lee Cuan Rp 8 M “
  • HEBOH SHOPEE LIVE : Fake FOMO Marketing
  • GEN Z “Generasi Gali Lubang Tutup Lubang”
  • KENAPA PRODUK KOLAB KERAP MEMICU FOMO “Starbucks X Blackpink”
  • REBRANDING TWITTER “Mengubur LEGACY Masa Lalu”
  • At the End of the Day, EVERY HOMO SAPIEN IS FOMO SAPIEN
  • PELAJARAN MARKETING dari FILM BARBIE “FOMO Marketing in Action”
  • KENAPA SHOPEE LIVE NENDANG!!! “Jualan dr. Richard Lee Cuan Rp 8 M”
  • PUTRI ARIANI & NATION BRANDING INDONESIA
  • NETIZEN IS THE BEST CHIEF SERVICE OFFICER
  • Dari AUTHENTICITY ke BRAND ADVOCACY “Belajar dari Bos Bluebird”
  • TB GUNUNG AGUNG TUTUP Bagaimana Format Toko Buku ke Depan?
  • UNTUNG-RUGI CALEG PESOHOR
  • CUSTOMER-CENTRIC GOVERNMENT
  • DIPLOMASI BOLA ARAB SAUDI
  • TOKOPEDIA NAIK TARIF & ERA BARU E-COMMERCE
  • TUPPERWARE Brand yang DISAYANG Emak-Emak, Brand yang “DIBUNUH” milenial
  • CARA TIONGKOK MENGGRUDUK PASAR INDONESIA
  • MERENUNGKAN CURHATAN SOIMAH Soal Pajak
  • IDA DAYAK & FOMO Marketing
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top
yuswohady.com
  • Home
  • Biography