yuswohady.com
  • Home
  • Biography
  • Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

25 Retail Megashifts

by yuswohady July 18, 2020
July 18, 2020

#1. “Healthy, Safety, Sustainability” (HSS) Concept Gains Momentum

Ketika konsumen diliputi ketakutan terpapar virus COVID-19, maka higienitas dan keselamatan menjadi prioritas utama mereka dalam membeli dan mengonsumsi barang. Maka kesehatan, keamanan, dan kepedulian lingkungan di dunia ritel akan menjadi kenormalan baru yang bersifat permanen. 

Ritel adalah sektor yang berada di posisi “front-end” yang langsung bersentuhan dan berinteraksi dengan konsumen. Karena itu, setiap peritel harus memosisikan dirinya sebagai “responsible brand” yang berkomitmen menjaga keselamatan konsumen dari paparan COVID-19. Di era pandemi, konsep healthy, safety, dan sustainability akan menemukan momentumnya. 

#2. Acceleration of E-commerce

Wabah COVID-19 membuat banyak orang berdiam diri di rumah sehingga toko online menjadi salah satu pilihan untuk berbelanja. Belanja online pun mulai bergeser dari produk yang sifatnya keinginan (wants) ke produk yang sifatnya adalah kebutuhan (needs). 

Sehingga kami mengatakan, COVID-19 telah membuat pola belanja konsumen secara online semakin melebar (widening). Konsumen mulai membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari (daily needs) secara online seperti groceries. Tak hanya melebar dari hanya pembelian barang non-esensial ke barang esensial, COVID-19 juga memaksa konsumen melakukan pembelian online lebih besar (deepening). 

#3. Boost of Contactless Payment

Semenjak WHO mengumumkan bahwa uang kertas berpotensi menyebarkan virus corona, dengan segera masyarakat berbondong-bondong beralih ke transaksi digital. COVID-19 memaksa masyarakat memilih opsi contactless payment saat bertransaksi karena alasan keamanan dan kebersihan. Mereka berupaya meminimalisir sentuhan keypad pada terminal pembayaran jika menggunakan kartu ATM dan uang tunai.

Pergeseran transaksi dari uang tunai ke dompet digital juga didukung dengan berkembangnya sektor elektronik menggunakan quick response code indonesia standard (QRIS) di berbagai kanal yang memungkinkan masyarakat melakukan contactless transactions. Di era low-touch economy, maka contactless transactions bakal menjadi the new industry standard.  

#4. Official Store Become Mainstream

Peningkatan arus belanja online selama masa pandemi menjadi kesempatan bagi para produsen (principal) untuk memperlebarkan sayap perusahaan ke ranah digital. Mereka mulai berbondong-bondong membuka official store di berbagai e-commerce.  

Ketika hand sanitizer diburu masyarakat tiga bulan lalu, Antis laku keras di pasar sehingga harga meroket. Maka Enesis memanfaatkan official store di berbagai e-commerce sehingga dapat melakukan pembatasan pembelian per-user dan menjamin harga yang diterima konsumen adalah harga normal. 

BMW yang beberapa bulan lalu meluncurkan official store-nya di Tokopedia dan berhasil mendapat antusiasme dari pelanggan mereka. Terbukti dari hasil penjualan BMW seri 3 Touring yang dijual hanya 25 unit di Tokopedia, sold out dalam waktu satu minggu.

#5. The Birth of New Retail

COVID-19 telah mempercepat pengaplikasian apa yang disebut sebagai New Ritel.  Model baru ini merupakan wajah baru retail di masa depan dengan mengusung konsep penggabungan antara layanan online ke offline. Contohnya adalah Mitra Tokopedia, Warung Pintar, Wahyoo, atau Grabkios. 

Ada dua alasan besar yang mendorong penerapan new ritel memperoleh masa emasnya selama new normal. Pertama, adalah tingginya fokus penyedia layanan dalam memenuhi kebutuhan personal dari konsumen.

Kedua, relaksasi PSBB membuat konsumen secara bertahap mulai berbelanja kembali secara offline. Alhasil ritel fisik mulai kembali beroperasi namun dengan gaya yang berbeda. Ritel secara perlahan mulai terdigitalisasi, menyisipkan fitur digital kedalam beberapa aspek bisnisnya. Meng-upgrade ritel konvensional menjadi lebih modern.

#6. Local Product, Local Supply-Chain 

Terputusnya rantai pasokan ekonomi dalam skala global berdampak pada proses produksi dan distribusi barang yang terkendala. Sementara di sisi lain, stok barang, terutama untuk produk kesehatan dan makanan mengalami penipisan sedangkan permintaan barang terus mengalami kenaikan. Akibatnya stok barang kosong, terjadi kelangkaan dan harga barang melambung tinggi. 

Untuk alasan itu, baik perusahaan maupun konsumen menjadi lebih sadar mengenai sumber produksi barang, efeknya, preferensi konsumen mengalami pergeseran. Konsumen lebih memilih produk dengan stok barang yang terjangkau, sehingga pengiriman lebih cepat dan barang masih dalam kondisi aman. Singkatnya tren produk lokal akan mengalami peningkatan penjualan baik selama maupun setelah pandemi. 

#18. Community-based Close Loop Commerce

Di saat PSBB diberlakukan, marak aktivitas penawaran atau jualan produk melalui aplikasi WhatsApp dengan cara nge-share produk dagangannya di berbagai pesan grup yang mengandalkan tali pertemanan. Closed-loop commerce ini melibatkan jaringan pertemanan, dimana konsumen adalah sesama teman, kerabat, atau rekan kerja si penjual. Motifnya sederhana orang saling tolong-menolong selama masa sulit: saling menjual dan saling membeli.

Close-loop commerce atau jual-beli antar teman melalui platform digital adalah bentuk survival para pelaku UKM di Tanah Air yang didukung munculnya tren empathic society. Ya, karena motif jual-belinya tak melulu karena alasan bisnis tapi juga sosial. 

Proses jual-beli tersebut terbentuk sebagai bentuk kepedulian antarteman mengingat banyak kelompok masyarakat yang terkena lay-off atau bisnisnya tutup karena tidak lagi ada pembeli. 

Kalau ke 25 retail megashifts semua diuraikan maka akan sangat panjang, maka ikuti webinarnya atau baca ebook nya via: bit.ly/inventureknowledgewebinar

Related posts:

  1. Marketing Outlook 2020 (1): The 3 Market MEGASHIFTS
  2. Consumer Behavior after COVID-19
0
FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
New Marcomm Paradigm
next post
New Normal 100: Digital Life & Privacy Trends

Baca Juga

Triple Disruptions Mengancam BUMN

June 6, 2021

“Kawin & Caplok”

June 4, 2021

The Fall of Asset-Heavy Company

May 26, 2021

The Fall of Branch

May 20, 2021

5S = Millennial Muslim Megashifts

April 30, 2021

Megashift #5: Comeback of Homecooking

March 26, 2021

Megashift #4: Healthiness Is the New Caring

March 24, 2021

The 4 Consumer Megashifts

March 18, 2021

Consumer Megashifts 10X10

March 14, 2021

Agility Is Your Most Valuable Asset

March 7, 2021

2 comments

Jo Legawa July 19, 2020 - 7:01 am

Luar biasa… Kajian kilat yg jd artikel menarik dan enak dibaca… ??

Reply
jenita July 23, 2020 - 1:59 am

saya senang membaca artikel di blognya mas yuswohady. Memberikan banyak pencerahaan.

Suwun

Reply

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • GREAT BRAND LAUNCH

    May 23, 2022
  • WOM Adalah API FOMO Adalah BENSIN

    May 23, 2022
  • BRAND MEMECAT KONSUMEN

    May 20, 2022
  • INVESTASI STRATEGIS “TLKM X GoTo”

    May 17, 2022
  • THE DARK SIDE of WORD OF MOUTH MARKETING

    May 17, 2022
  • KENAPA FILM “KKN DESA PENARI” SUKSES?

    May 13, 2022
  • RIP iPod 3 Pelajaran Disrupsi

    May 12, 2022
  • SHAREABLE CONTENT

    May 11, 2022
  • DEMAND SHOCK MUDIK

    May 11, 2022
  • WORD OF MOUTH KHONG GUAN & MARJAN

    May 10, 2022
  • EMAK-EMAK PAHLAWAN RECOVERY

    May 10, 2022
  • KENAPA ELON, ZUCK, BEZOS BELI PERUSAHAAN MEDIA?

    April 28, 2022
  • KOPIKO & ELON MUSK

    April 26, 2022
  • BRAND ENDORSER PROFESI “DI UJUNG TANDUK”

    April 25, 2022
  • GARUDA MENJADI SARANG PENYAMUN?

    April 24, 2022
  • POLA BELANJA RAMADAN-LEBARAN

    April 22, 2022
  • BRAND CRISIS “WHAT SHOULD DO?”

    April 20, 2022
  • DILEMA PERSONAL BRAND & CORPORATE BRAND

    April 20, 2022
  • REVENGE MUDIK

    April 8, 2022
  • HALAL OF THINGS

    April 8, 2022

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • GREAT BRAND LAUNCH
  • WOM Adalah API FOMO Adalah BENSIN
  • BRAND MEMECAT KONSUMEN
  • INVESTASI STRATEGIS “TLKM X GoTo”
  • THE DARK SIDE of WORD OF MOUTH MARKETING
  • KENAPA FILM “KKN DESA PENARI” SUKSES?
  • RIP iPod 3 Pelajaran Disrupsi
  • SHAREABLE CONTENT
  • DEMAND SHOCK MUDIK
  • WORD OF MOUTH KHONG GUAN & MARJAN
  • EMAK-EMAK PAHLAWAN RECOVERY
  • KENAPA ELON, ZUCK, BEZOS BELI PERUSAHAAN MEDIA?
  • KOPIKO & ELON MUSK
  • BRAND ENDORSER PROFESI “DI UJUNG TANDUK”
  • GARUDA MENJADI SARANG PENYAMUN?
  • POLA BELANJA RAMADAN-LEBARAN
  • BRAND CRISIS “WHAT SHOULD DO?”
  • DILEMA PERSONAL BRAND & CORPORATE BRAND
  • REVENGE MUDIK
  • HALAL OF THINGS
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top