• Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

Di Banyuwangi, Setiap Lokasi Adalah Destinasi

by yuswohady November 16, 2019
November 16, 2019

“Di Banyuwangi, setiap lokasi adalah destinasi; dan setiap program Pemkab adalah atraksi,” begitu kata Pak Azwar Anas, Bupati Banyuwangi.

Nyleneh kan?

Alasannya, karena ekonomi Banyuwangi berfokus pada pariwisata (tourism-focused economy) maka apapun aktivitas yang dilakukannya harus bisa mendatangkan turis sebanyak mungkin.

Karena itu setiap tempat di Banyuwangi harus dibikin sedemikian rupa agar bisa menjadi “destinasi wisata” yang mendatangkan turis.

Tak hanya itu, setiap program yang dibesut dinas-dinas harus dibikin sedemikian rupa agar menjadi “atraksi wisata” yang mendatangkan turis.

Contohnya adalah MPP atau Mal Pelayanan Publik.

MPP adalah tempat pelayanan perizinan terpadu satu atap yang berlokasi di seberang Taman Sritanjung Banyuwangi. Lokasi yang awalnya adalah mal yang mangkrak ini kini telah mengintegrasikan 203 jenis layanan dalam satu lokasi. Mulai dari akta kelahiran dan kematian, pembayaran retribusi daerah, pengurusan paspor hingga surat nikah.

Nah, oleh Pak Anas MPP ini disulap menjadi “destinasi wisata” favorit studi banding para ASN pemkot/pemkab dari daerah lain. Praktis setiap hari ada puluhan ASN dari daerah lain berbondong-bondong berkunjung ke MPP untuk melakukan studi banding.

Pada tahun 2017 misalnya, berdasarkan data terdapat 39.000 orang datang ke Banyuwangi untuk studi birokrasi. Kalau setahun ada 365 hari, maka rata-rata seharinya ada sekitar 105 “turis studi banding” datang ke Banyuwangi, banyak banget.

Contoh lain adalah pabrik kereta api PT INKA yang kini sedang dibangun di Banyuwangi.

Saat tahun lalu PT INKA menggandeng Stadler Rail Group dari Swiss untuk membangun pabrik di Banyuwangi Pak Anas “memaksa” agar pabrik tersebut menjadi destinasi wisata.

Caranya? PT INKA harus membangun museum KA yang terintegrasi dengan lokasi pabrik. Museum KA ini bakal menjadi wahana atraksi baru yang unik bagi Banyuwangi karena di daerah lain nggak ada. Tak hanya itu, Pak Anas juga meminta desain pabrik harus mengedepankan identitas budaya Banyuwangi terutama kekhasan Suku Osing. Dengan begitu pabrik KA tersebut menjadi penopang identitas pariwisata Banyuwangi.

Jadi tak hanya MPP saja yang menjadi destinasi wisata, pabrik pun bisa disulap menjadi destinasi wisata yang mendatangkan turis.

Contoh yang paling menarik adalah apa yang diistilahkan Pak Anas: “festival of things”.

Maksudnya, semua program dinas di Banyuwangi kalau bisa dibuat menjadi festival. Kita sering mendengar istilah internet of things yang bahasa mudahnya adalah digitalisasi semua hal. Oleh Pak Anas, istilah ini diplesetkan menjadi “festival of things.” Semua bisa difestivalkan.

Contohnya adalah “Festival Toilet dan Kali Bersih”.

Normalnya, menjaga kebersihan toilet dan sungai adalah programnya dinas kesehatan dan dinas lingkungan hidup, bukan dinas pariwisata. Namun oleh Pak Anas program tersebut difestivalkan sehingga bisa menarik turis.

Dengan difestivalkan setidaknya dua sasaran tercapai sekaligus. Pertama, mewujudkan budaya BAB di toilet bukan di sungai. Kedua, mendongkrak indeks daya saing pariwisata dari aspek health & hygiene. Dan ketiga tentu mendatangkan turis.

Pak Anas memang selalu nyleneh dalam mensolusikan masalah-masalah yang dia hadapi di Banyuwangi. Kata Pak Anas, itulah pola berpikir paradoks atau pola pikir “anti-mainstream” yang selalu membolak-balik logika dan cara berpikir orang waras.

Selintas terkesan nggak logis dan ngawur, namun ketika dirasa-rasakan substansinya, justru breakthrough dan melampaui pola berpikir linier pada umumnya.

Related posts:

  1. Di Banyuwangi, Semua Dinas Adalah “Dinas Pariwisata”
  2. Tourism-Centered Economy 4.0
  3. Anti-Mainstream Marketing: Downloadable Ebook
  4. Pemasaran “Anti-Mainstream” Ala Azwar Anas
  5. Setiap Orang Berbohong di Facebook
1 FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
Millennials KILL Menikah
next post
Kenapa Nadiem, Risa Santoso, atau Putri Tanjung Harus Pegang Kendali?

Baca Juga

Anti-Mainstream Marketing: Downloadable Ebook

November 2, 2019

Every Business Is Crowd Business

November 1, 2019

Pemasaran “Anti-Mainstream” Ala Azwar Anas

August 10, 2019

Di Banyuwangi, Semua Dinas Adalah “Dinas Pariwisata”

July 13, 2019

Tourism-Centered Economy 4.0

March 9, 2019

2018: Tanpa Resolusi Akhir Tahun

December 31, 2018

Resto Indonesia Mendunia

November 24, 2018

Asian Games & Nation Branding: eBook

September 9, 2018

YOLO

September 8, 2018

Nation Branding: Agenda Bangsa setelah Asian Games Usai

September 3, 2018

Leave a Comment

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • KENAPA REPUBLIKA CETAK HARUS TUTUP?

    January 30, 2023
  • MAL SEPI BAK KUBURAN

    January 30, 2023
  • KENAPA TIKTOK LEBIH POWERFUL DARI INSTAGRAM?

    January 30, 2023
  • FOMO (Fear Of Missing Out) Memicu EFEK DOMINO Menyebarkan Foto BOM BUNUH DIRI

    January 30, 2023
  • FOMO MOBIL LISTRIK

    January 30, 2023
  • Otentisitas bisa Menjadi Alat Diferensiasi Bisnis

    January 30, 2023
  • SLOGAN BARU JAKARTA

    January 19, 2023
  • RELIABILITY SPBU PERTAMINA

    January 19, 2023
  • MENDADAK TENIS ” FOMO Marketing Matters “

    December 5, 2022
  • PAMALI MARKETING PLAN 2023 PESIMIS

    December 5, 2022
  • 2023 TAHUN TERANG The Power of Self-Fulfilling Prophecy

    December 5, 2022
  • AKANKAH STARTUP BUBBLE PECAH?

    December 5, 2022
  • HABIS TERANG TERBITLAH GELAP FOMO matters.

    December 5, 2022
  • PHK META “Pelajaran Berharga”

    December 5, 2022
  • BAGAIMANA KONSUMEN PINDAH KE LAIN HATI?

    November 29, 2022
  • BIROKRASI MELAYANI BUKAN MENYULITKAN

    November 29, 2022
  • BLUNDER BAIM WONG Brand Harus Punya “Netizen Sensitivity”

    November 29, 2022
  • BRAND REPOSITIONING POLRI

    November 29, 2022
  • MENYIKAPI BRAND TERRORIST “Pelajaran dari Esteh Indonesia”

    November 29, 2022
  • FOMO MARKETING HYUNDAI IONIQ 5

    November 29, 2022

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • KENAPA REPUBLIKA CETAK HARUS TUTUP?
  • MAL SEPI BAK KUBURAN
  • KENAPA TIKTOK LEBIH POWERFUL DARI INSTAGRAM?
  • FOMO (Fear Of Missing Out) Memicu EFEK DOMINO Menyebarkan Foto BOM BUNUH DIRI
  • FOMO MOBIL LISTRIK
  • Otentisitas bisa Menjadi Alat Diferensiasi Bisnis
  • SLOGAN BARU JAKARTA
  • RELIABILITY SPBU PERTAMINA
  • MENDADAK TENIS ” FOMO Marketing Matters “
  • PAMALI MARKETING PLAN 2023 PESIMIS
  • 2023 TAHUN TERANG The Power of Self-Fulfilling Prophecy
  • AKANKAH STARTUP BUBBLE PECAH?
  • HABIS TERANG TERBITLAH GELAP FOMO matters.
  • PHK META “Pelajaran Berharga”
  • BAGAIMANA KONSUMEN PINDAH KE LAIN HATI?
  • BIROKRASI MELAYANI BUKAN MENYULITKAN
  • BLUNDER BAIM WONG Brand Harus Punya “Netizen Sensitivity”
  • BRAND REPOSITIONING POLRI
  • MENYIKAPI BRAND TERRORIST “Pelajaran dari Esteh Indonesia”
  • FOMO MARKETING HYUNDAI IONIQ 5
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top
yuswohady.com
  • Home
  • Biography