• Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

Pepsi Korban Milenial?

by yuswohady October 5, 2019
October 5, 2019

Satu lagi korban “pembunuhan” oleh generasi milenial.

Minggu ini berbagai media melaporkan hengkangnya Pepsi dari pasar Indonesia. Banyak faktor disebut sebagai biang pamitnya raksasa minuman bersoda asal negeri Paman Sam ini.

Ada yang menyebut karena deretan regulasi yang bakal dikenakan pemerintah. Ada yang mengatakan ini adalah aksi lempar handuk tanda menyerah dari pesaing bebuyutannya Coca Cola. Seperti kita tahu, di pasar Indonesia sejak awal Pepsi adalah second brand dibanding sang jawara Coca Cola. Ada pula yang berpendapat karena iklim bisnis di Indonesia sedang tidak kondusif.

Penjelasan resmi dari Indofood (PT AIBM) yang menjadi partner PepsiCo di Indonesia menyatakan bahwa perjanjian kerjasama tidak dilanjutkan karena alasan komersial. Apa alasan komersial itu, tidak dirinci lebih lanjut.

Pepsi

Kalau kita telisik lebih jauh, semua alasan di atas adalah penyebab taktikal jangka pendek. Di luar itu sesungguhnya industri ini mengalami pergeseran fundamental jangka panjang yang berujung kian meredupnya industri ini. Perkembangan terakhir, biangnya adalah semakin tidak relevan minuman jenis ini di kalangan generasi milenial.

Minuman bersoda yang begitu populer dan konsumsinya tumbuh amat pesat sejak tahun 1960an hingga 1990an kini telah mulai kelelahan dan mengalami penurunan sistematis, terutama di kalangan konsumen milenial. Menariknya, fenomena ini bukanlah monopoli Indonesia, tapi juga terjadi di seluruh dunia.

Konsumsi soda di AS misalnya, selama 20 tahun terakhir telah merosot lebih dari 25% dengan konsumsi per kapita jatuh mencapai titik terendah selama 31 tahun di tahun 2016. Sejak itu untuk pertama kalinya konsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) telah mengungguli konsumsi minuman bersoda. Di Indonesia kondisinya setali tiga uang. Konsumsi minuman bersoda secara sistematis merosot bergeser ke arah AMDK, teh, sari buah, dan terakhir kopi.

Memang betul kemerosotan konsumsi dan penjualan minuman bersoda sesungguhnya merupakan proses evolusi yang berlangsung sejak 20 tahun terakhir. Artinya keengganan mengonsumsi minuman bersoda bukanlah menopoli generasi milenial namun juga ada pada generasi-generasi sebelumnya.

Namun milenial bisa disebut generasi yang paling bertanggung jawab terhadap kejatuhan industri ini karena barangkali mileniallah yang akan menutup sejarah dan eksistensi industri ini.

Kemerosotan industri ini tak lepas dari tren ke arah gaya hidup sehat yang semakin meningkat. Milenial mulai konsern terhadap minuman-minuman kemasan berkadar gula tinggi yang menjadi biang beragam penyakit seperti diabetes dan risiko obesitas.

Sejak tahun 2000an muncul tren pergeseran gaya hidup sehat di masyarakat dari menghindari lemak berubah menjadi menghindari gula. Dan minuman bersoda manis masuk sebagai top priority jenis minuman yang harus dihindari.

Milenial kini lebih menyukai minuman yang natural dan lebih sehat. Inilah yang menjelaskan kenapa seiring menurunnya konsumsi minuman bersoda, AMDK justru naik pesat.

Kesadaran milenial terhadap bahaya minuman bersoda dan berkadar gula tinggi tak lepas dari kemampuan mereka dalam mendapatkan informasi hanya dengan ketukan-ketukan ujung jari di layar smartphone. Informasi yang terbuka luas menjadikan milenial semakin melek kesehatan.

Begitu pula dengan adanya beragam wearable device yang bisa mengukur detak jantung, kadar kafein, kadar gula, kelosterol, jumlah kalori yang dibakar, dan sebagainya. Wearable device yang mereka pakai setiap hari tersebut mau nggak mau mendorong mereka semakin peka dan konsern terhadap isu-isu kesehatan.

Dulu di tahun 1990an Gen-X begitu bangga menyebut dirinya sebagai “Pepsi Generation” atau “Coke Generation”. Namun kini julukan itu sudah tidak cocok lagi untuk milenial.

Bagi milenial, minum minuman bersoda tidak sekeren dulu lagi.

Related posts:

  1. Bagaimana Milenial Mendisrupsi Musik Rock?
  2. Sepatu High Heels Pun Dibunuh Milenial
  3. Bagaimana Milenial Membunuh Album Foto
  4. Mabuk “Dibunuh” oleh Generasi Milenial
  5. Milenial = Generasi Anti-Sosial
1 FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
Generasi Z = Generasi Berontak
next post
Merek Berbahasa Indonesia

Baca Juga

Covid-19: The Birth of WFH

March 20, 2020

Marketing Outlook 2020 (4): The LEAP Strategies

January 11, 2020

Kenapa Nadiem, Risa Santoso, atau Putri Tanjung Harus...

November 25, 2019

Millennials KILL Menikah

November 9, 2019

Milenial = Generasi Anti-Sosial

August 3, 2019

Mabuk “Dibunuh” oleh Generasi Milenial

July 20, 2019

Bagaimana Milenial Membunuh Album Foto

July 12, 2019

Millennials KILL Everything @ CNN Indonesia

June 2, 2019

Selamat Tinggal Loyalitas di Tempat Kerja

April 13, 2019

Millennials KILL Everything: “Ini Dia yang Dibunuh”

April 12, 2019

2 comments

HerbalistMart October 7, 2019 - 8:37 am

Generasi Milenial bukan hanya beralih dari minuman bersoda ke AMDK (air mineral / air alkali), tapi juga akan menggeser dari konsumsi obat-obatan kimia ke obat natural (herbal). Karena generasi milenial suka yg hijau (green live).

Reply
Silmi April 4, 2020 - 8:57 am

Ga apa apa sih kalau yang merosok produk luar negeri tapi diimbangi dengan naik nya produk lokal,

Reply

Leave a Comment

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • KENAPA REPUBLIKA CETAK HARUS TUTUP?

    January 30, 2023
  • MAL SEPI BAK KUBURAN

    January 30, 2023
  • KENAPA TIKTOK LEBIH POWERFUL DARI INSTAGRAM?

    January 30, 2023
  • FOMO (Fear Of Missing Out) Memicu EFEK DOMINO Menyebarkan Foto BOM BUNUH DIRI

    January 30, 2023
  • FOMO MOBIL LISTRIK

    January 30, 2023
  • Otentisitas bisa Menjadi Alat Diferensiasi Bisnis

    January 30, 2023
  • SLOGAN BARU JAKARTA

    January 19, 2023
  • RELIABILITY SPBU PERTAMINA

    January 19, 2023
  • MENDADAK TENIS ” FOMO Marketing Matters “

    December 5, 2022
  • PAMALI MARKETING PLAN 2023 PESIMIS

    December 5, 2022
  • 2023 TAHUN TERANG The Power of Self-Fulfilling Prophecy

    December 5, 2022
  • AKANKAH STARTUP BUBBLE PECAH?

    December 5, 2022
  • HABIS TERANG TERBITLAH GELAP FOMO matters.

    December 5, 2022
  • PHK META “Pelajaran Berharga”

    December 5, 2022
  • BAGAIMANA KONSUMEN PINDAH KE LAIN HATI?

    November 29, 2022
  • BIROKRASI MELAYANI BUKAN MENYULITKAN

    November 29, 2022
  • BLUNDER BAIM WONG Brand Harus Punya “Netizen Sensitivity”

    November 29, 2022
  • BRAND REPOSITIONING POLRI

    November 29, 2022
  • MENYIKAPI BRAND TERRORIST “Pelajaran dari Esteh Indonesia”

    November 29, 2022
  • FOMO MARKETING HYUNDAI IONIQ 5

    November 29, 2022

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • KENAPA REPUBLIKA CETAK HARUS TUTUP?
  • MAL SEPI BAK KUBURAN
  • KENAPA TIKTOK LEBIH POWERFUL DARI INSTAGRAM?
  • FOMO (Fear Of Missing Out) Memicu EFEK DOMINO Menyebarkan Foto BOM BUNUH DIRI
  • FOMO MOBIL LISTRIK
  • Otentisitas bisa Menjadi Alat Diferensiasi Bisnis
  • SLOGAN BARU JAKARTA
  • RELIABILITY SPBU PERTAMINA
  • MENDADAK TENIS ” FOMO Marketing Matters “
  • PAMALI MARKETING PLAN 2023 PESIMIS
  • 2023 TAHUN TERANG The Power of Self-Fulfilling Prophecy
  • AKANKAH STARTUP BUBBLE PECAH?
  • HABIS TERANG TERBITLAH GELAP FOMO matters.
  • PHK META “Pelajaran Berharga”
  • BAGAIMANA KONSUMEN PINDAH KE LAIN HATI?
  • BIROKRASI MELAYANI BUKAN MENYULITKAN
  • BLUNDER BAIM WONG Brand Harus Punya “Netizen Sensitivity”
  • BRAND REPOSITIONING POLRI
  • MENYIKAPI BRAND TERRORIST “Pelajaran dari Esteh Indonesia”
  • FOMO MARKETING HYUNDAI IONIQ 5
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top
yuswohady.com
  • Home
  • Biography