yuswohady.com
  • Home
  • Biography
  • Home
  • Biography
yuswohady.com

Generasi Z = Generasi Berontak

by yuswohady September 28, 2019
September 28, 2019 331 views

Ada koinsidensi gelombang demonstrasi yang terjadi dalam dua minggu ini di tingkat global dan di berbagai kota di tanah air.

Pertama, di tingkat global, gelombang demo di kota-kota besar dunia yang digerakkan oleh remaja 16 tahun, Greta Thunberg, untuk memrotes krisis perubahan iklim dan pemanasan global yang mengancam generasinya.

Kedua, demo mahasiswa dan pelajar di gedung DPR RI yang secara bersamaan juga terjadi di berbagai kota di tanah air untuk menolak sejumlah RUU yang bermasalah.

Ada kesamaan dari dua peristiwa itu, yaitu bahwa kedua gelombang protes tersebut dilakukan dan digerakkan oleh mahasiswa dan pelajar yang masuk dalam Generasi Z.

Generazi Z atau biasa juga disebut “Centennial” adalah generasi yang lahir dalam kurun tahun 1997-2012 (Pew Research, 2019). Di Indonesia generasi ini unik karena mereka hidup di alam yang sudah sepenuhnya demokratis, bebas, dan terbuka pasca Reformasi.

Greta Thunberg

Spirit Pemberontakan
Kenapa mereka protes? Ini yang menarik. Karena protes itu merupakan manifestasi dari “kegelisahan kolektif” yang dirasakan ketika mereka menghadapi kenyataan pahit berupa masa depan yang muram dan kian mencemaskan. Generasi ini berontak tatkala berbagai kondisi muram itu kian mengancam eksistensi generasinya.

Keterancaman ini membentuk spirit generasi ini yaitu: spirit pemberontakan. Pemberontakan kepada siapa? Pemberontakan kepada generasi-generasi sebelumnya yang mereka anggap telah gagal memegang amanah untuk mengelola bumi dan negara.

Dalam kasus Greta, kegelisahan kolektif itu terpicu oleh nasib bumi yang kian mencemaskan akibat pemanasan global. Saking mencemaskannya, Greta menyebutnya “krisis rumah terbakar” seperti diungkapkannya bulan Januari lalu di World Economic Forum, Davos di depan para pemimpin dunia: “I want you to act as if the house was on fire—because it is.” Greta bahkan menyebut krisis perubahan iklim sebagai “the greatest crisis in human history.”

Sementara dalam kasus demo mahasiswa/pelajar kegelisahan kolektif itu adalah kondisi Indonesia yang kian muran dan mencemaskan. Indonesia yang berada di ambang perpecahan oleh isu SARA; korupsi yang merajalela bak kanker yang menjalar di semua lapisan masyarakat; hukum yang tebang pilih dan kian sulit ditegakkan; pelanggaran HAM yang diinstitusikan; kehidupan ekonomi yang kian sulit; hingga akhlak bangsa yang kian dekaden.

Demo Pelajar

Sentimen Generasi
Ada aroma “sentimen generasi” di dalam dua peristiwa di atas. Yaitu bahwa Generasi Z melihat semua krisis dan bencana itu sebagai “dosa-dosa” generasi sebelumnya. Dan dengan tegas Generasi Z menyalahkan dan meminta pertanggunjawaban generasi-generasi sebelumnya atas kerusakan-kerusakan yang telah mereka ditimbulkan.

Sentimen generasi ini terlihat jelas dari pernyataan-pernyataan Greta dalam setiap protes-protesnya. Greta bilang: “I am doing this because you adults are shifting on my future.” Ia protes karena generasi pendahulunya telah “mencuri” masa depannya dimana generasinya harus hidup di bumi yang telah mengalami kerusakan dahsyat.

Ia protes karena generasi pendahulunya hanya menyisakan warisan bumi yang kurus, kering-kerontang karena telah dieksploitasi habis-habisan melalui penggundulan hutan, pengurasan minyak bumi dan hasil tambang, dan pencemaran udara oleh asap pabrik dan kendaraan.

Sementara dalam protes mahasiswa/pelajar, sentimen generasi terlihat dari kekecewaan mereka terhadap kinerja para pemimpin dari generasi-generasi sebelumnya. Mereka melihat para pemimpin dari generasi-generasi sebelum mereka baik di era Orde Lama, Orde Baru, maupun Orde Reformasi saat ini, tidak becus mengurus bangsa ini.

Ketidakbecusan itu menghasilkan kerusakan dan bencana kemanusiaan yang dahsyat (berupa korupsi, ketimpangan ekonomi, tatanan politik-hukum yang pincang, dekadensi moral bangsa) yang terpaksa harus mereka terima sebagai sebuah warisan. Itu sebabnya mereka marah. Itulah kenapa mereka berontak.

Waktunya Lengser
Ketika Generasi Z dipaksa menerima bumi dan negara yang compang-camping seperti sekarang ini, lalu apa opsi yang mereka ambil. Persis seperti diteriakkan oleh Greta dalam protesnya: “Kini waktunya bertindak!” Mereka mendesak para pemimpin dari generasi-generasi sebelumnya lengser karena telah gagal dan kinilah waktunya mereka mengambil alih kepemimpinan.

Kegagalan itu diakui oleh Sekjen PBB Antonio Guterres, yang mengatakan: “My generation has failed to respond properly to the dramatic challenge of climate change. This is deeply felt by young people. No wonder they are angry.” Karena itu wajar jika sebaiknya pemimpin-pemimpin lama yang tak relevan lagi itu segera lengser.

Dunia telah berubah sedemikian rupa dan begitu cepat sehingga tidak bisa lagi dikelola dengan cara-cara lama yang dijalankan oleh pemimpin-pemimpin obsolete dari generasi lama. Kini waktunya yang muda memimpin karena gaya kepemimpinan mereka lebih fit dengan situasi dunia kekinian.

Mereka tak mau menggadaikan nasib dan masa depan mereka kepada pemimpin lama yang ketinggalan zaman. Itu sebabnya mereka marah dan memberontak.

 

Sumber foto: Sindonews

Related posts:

  1. Milenial = Generasi Anti-Sosial
  2. Mabuk “Dibunuh” oleh Generasi Milenial
1
FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Penulis buku Millennials KILL Everything (2019).

previous post
Pemasaran “Anti-Mainstream” Ala Azwar Anas
next post
Pepsi Korban Milenial?

Baca Juga

Milenial = Generasi Anti-Sosial

August 3, 2019

Sepatu High Heels Pun Dibunuh Milenial

April 6, 2019

Bagaimana Milenial Mendisrupsi Musik Rock?

March 3, 2019

Leading Millennials: “Creating Leaders”

February 4, 2019

2019: Menjinakkan Dua Disrupsi

December 31, 2018

Ebook Marketing Outlook 2019

December 25, 2018

Marketing Outlook 2019: “Menyalip di Kenormalan Baru”

December 9, 2018

Why Millennials Love Fintech?

November 10, 2018

How Millennials Kill Everything

November 3, 2018

Millennial Voters 2019

September 22, 2018

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • Kenapa Nadiem, Risa Santoso, atau Putri Tanjung Harus Pegang Kendali?

    November 25, 2019
  • Di Banyuwangi, Setiap Lokasi Adalah Destinasi

    November 16, 2019
  • Millennials KILL Menikah

    November 9, 2019
  • Anti-Mainstream Marketing: Downloadable Ebook

    November 2, 2019
  • Every Business Is Crowd Business

    November 1, 2019

Kategori Artikel

  • #GenM (16)
  • beat the giant (70)
  • Behavioral Economics (3)
  • Bisnis Indonesia (2)
  • Blogging (6)
  • Blue Ocean Marketing (7)
  • Books (15)
  • Branding Strategy (49)
  • Business Review (2)
  • Chapters (11)
  • Consumer 3000 (107)
  • Consumer Insight (47)
  • Corporate Strategy (24)
  • Creativity (15)
  • Creator School (8)
  • CROWD Book (2)
  • CSR (5)
  • Digital (31)
  • Disruption (26)
  • entrepreneur 3000 (17)
  • EwMC2 (61)
  • Family Business (3)
  • Franchise (3)
  • giving leader (17)
  • Global Chaser (14)
  • Government Marketing (10)
  • Indonesia Brand Forum (17)
  • Internet Marketing (12)
  • Introduction (3)
  • Jazz (5)
  • Jurnal Nasional (9)
  • Komunitas Memberi (44)
  • Leadership in Marketing (31)
  • Leisure Economy (6)
  • Life Science for a Better Life (2)
  • Luar Biasa (5)
  • Marketing @ the Bottom of the Pyramid (1)
  • Marketing Plan (16)
  • Marketing to the Middle Class Moslem (18)
  • Media Indonesia (1)
  • Middle Class Moslem (12)
  • Millennial (17)
  • Millennials Kill Everything (17)
  • Mix (2)
  • Mobile Marketing (2)
  • My Books (17)
  • My Presentation (7)
  • My Seminar (1)
  • My Training (1)
  • New Advertising (3)
  • Political Marketing (19)
  • Product and Innovation (7)
  • Reader's Comments (3)
  • Sales (4)
  • Seasonal Marketing (6)
  • Service (3)
  • Sinar Harapan (1)
  • Sindo (112)
  • SmartBranding SmartFM (1)
  • social media (62)
  • Spiritual Marketing (4)
  • Sport Marketing (11)
  • SWA (4)
  • Tourism Marketing (26)
  • Twitter Marketing Is Love Marketing (13)
  • Uncategorized (7)
  • Warta Ekonomi (21)
  • What is E=wMC2 (1)
  • What is Womanology (9)
  • WOM Marketing (11)
  • Yuswohady Book Club (20)

Langganan Artikel via Email

Follow My Instagram

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2019 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top