yuswohady.com
  • Home
  • Biography
  • Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

Milenial = Generasi Anti-Sosial

by yuswohady August 3, 2019
August 3, 2019

Internet, media sosial, dan digital apps memberi milenial berbagai advantages yang tidak dimiliki generasi sebelumnya seperti akses informasi dan pengetahuan yang begitu luas, kemampuan analitik yang mumpuni, kecepatan berpikir tak tersaingi, dan kemampuan kerja multi-tasking yang tak tertandingi.

Namun semua keunggulan itu bukannya tanpa biaya. Milenial yang begitu tergantung kepada teknologi dan waktunya habis untuk bergumul dengan layar smartphone menjadikan mereka kehilangan kemampuan dasar berinteraksi dan bersosialisasi (basic social skills) dengan orang lain.

Milenial Anti-Sosial

Social skills yang sepele saja seperti: berjabatan tangan, sopan-santun kepada orang yang lebih tua, berbasa-basi saat memulai percakapan, bertata-krama, memainkan gesture dan body language, memainkan ekspresi muka, memainkan intonasi pengucapan, menyapa orang lain, menyela pembicaraan, menciptakan first impression, hingga berpakaian dan manner di tempat kerja.

Kalau social skills yang paling dasar saja milenial nggak becus, apalagi untuk social skills yang lebih kompleks lagi seperti: mengelola konflik, menciptakan konsensus, leadership skills, bernegosiasi, memotivasi, mengharmoniskan teamwork, atau berkolaborasi dengan banyak orang.

Yes, millennials kill basic social skills!!!

Survei di AS menemukan kondisi yang memprihatinkan mengenai lemahnya social skills milenial ini. Sekitar 65% milenial di AS merasa tidak nyaman berinteraksi dengan orang lain secara face to face.

Sekitar 80% dari mereka lebih menyukai bercakap-cakap secara digital melalui texting atau email.

Sungguh ironis, ketika generasi milenial mampu mencapai kemampuan termutakhir abad-21 (cognitive, analytical, hard-skills) dengan bantuan beragam teknologi tercanggih, mereka justru terbelakang dalam hal kemampuan berinteraksi sosial (emotional, social, soft-skills) paling dasar dan paling sepele.

Sebut saja ini: “millennial’s skill paradox”

Bagaimana paradoks ini terjadi?

Sumbernya adalah ketergantungan milenial kepada smartphone dan apps di dalamnya. Untuk mumpuni menjalankan basic social skills di atas, mereka harus melatihnya setiap saat dengan berkomunikasi dan berinteraksi secara langsung (face-to-face) dengan orang-orang di lingkungannya.

Milenial adalah generasi yang “dibesarkan” oleh Facebook dan apps. Sejak kecil komunikasi dan interaksi mereka lebih banyak dilakukan melalui smartphone, baik melalui texting, email, posting di blog, atau update status di media sosial. Melalui interaksi secara online itulah sikap dan perilaku mereka dibentuk.

Kini sebagian besar aktivitas milenial tergantung pada apps mulai dari memesan pizza, mendengarkan musik dan menonton film, merencanakan liburan, berolahraga dan nge-gym, berkencan dan mencari jodoh (dating), hingga mengikuti seminar dan perkuliahan. Semua itu bisa dilakukan tanpa bercakap-cakap dan berhubungan face-to-face dengan orang lain.

Dengan bekal smartphone dan apps di tangan, memang benar milenial menjadi generasi yang paling mandiri, independen, dan produktif namun demikian semakin sedikit waktu mereka yang dialokasikan untuk berhubungan dan berinteraksi secara fisik dengan orang lain.

Hal terakhir inilah yang menyebabkan basic social skills mereka tidak pernah terbentuk dan terasah.

Ketika berhubungan dengan orang lain dilakukan melalui texting maka otomatis kemampuan mereka di dalam mengatur roman muka sesuai emosi, menyesuaikan intonasi suara, mengatur eye contact, atau memainkan gesture dan body language sudah tidak dibutuhkan lagi.

Kalau kemampuan dasar bersosialisasi itu tak pernah dilatih, maka otomatis fungsi-fungsi dasar itu akan mandul.

Millennials are hyper-connected to the online world.
…but highly disconnected from the real life.
They are the anti-social generation.

Related posts:

  1. Mabuk “Dibunuh” oleh Generasi Milenial
  2. Bagaimana Milenial Mendisrupsi Musik Rock?
  3. Sepatu High Heels Pun Dibunuh Milenial
  4. Begini Cara Milenial “Membunuh” Kebersamaan Keluarga
  5. Media Sosial dan Revolusi Horizontal Mesir
0
FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
Mabuk “Dibunuh” oleh Generasi Milenial
next post
Pemasaran “Anti-Mainstream” Ala Azwar Anas

Baca Juga

Covid-19: The Birth of WFH

March 20, 2020

Marketing Outlook 2020 (4): The LEAP Strategies

January 11, 2020

Marketing Outlook 2020 (3): The LEAP Strategies

January 3, 2020

Marketing Outlook 2019 (2): the FALL & the...

December 27, 2019

Kenapa Nadiem, Risa Santoso, atau Putri Tanjung Harus...

November 25, 2019

Millennials KILL Menikah

November 9, 2019

Pepsi Korban Milenial?

October 5, 2019

Generasi Z = Generasi Berontak

September 28, 2019

Mabuk “Dibunuh” oleh Generasi Milenial

July 20, 2019

Bagaimana Milenial Membunuh Album Foto

July 12, 2019

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • WELCOME ERA “CUCI PIRING” HABIS PANDEMI, TERBITLAH RESTRUKTURISASI

    June 21, 2022
  • “SESAT PIKIR” STARTUP DIGITAL

    June 21, 2022
  • KUTUKAN “BAKAR DUIT”

    June 21, 2022
  • REVENGE LEISURE

    June 13, 2022
  • NEW ERA OF STARTUP Post-Pandemic

    June 10, 2022
  • DON’T THINK JUST DO IT

    June 7, 2022
  • KENAPA INDOMARET & ALFAMART SELALU BERDEKATAN?

    June 7, 2022
  • NOSTALGIA MARKETING

    June 3, 2022
  • THE POWER OF 3R “REVIEW, RATING, RECOMMENDATION”

    May 31, 2022
  • PACEKLIK STARTUP DIGITAL

    May 25, 2022
  • GREAT BRAND LAUNCH

    May 23, 2022
  • WOM Adalah API FOMO Adalah BENSIN

    May 23, 2022
  • BRAND MEMECAT KONSUMEN

    May 20, 2022
  • INVESTASI STRATEGIS “TLKM X GoTo”

    May 17, 2022
  • THE DARK SIDE of WORD OF MOUTH MARKETING

    May 17, 2022
  • KENAPA FILM “KKN DESA PENARI” SUKSES?

    May 13, 2022
  • RIP iPod 3 Pelajaran Disrupsi

    May 12, 2022
  • SHAREABLE CONTENT

    May 11, 2022
  • DEMAND SHOCK MUDIK

    May 11, 2022
  • WORD OF MOUTH KHONG GUAN & MARJAN

    May 10, 2022

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • WELCOME ERA “CUCI PIRING” HABIS PANDEMI, TERBITLAH RESTRUKTURISASI
  • “SESAT PIKIR” STARTUP DIGITAL
  • KUTUKAN “BAKAR DUIT”
  • REVENGE LEISURE
  • NEW ERA OF STARTUP Post-Pandemic
  • DON’T THINK JUST DO IT
  • KENAPA INDOMARET & ALFAMART SELALU BERDEKATAN?
  • NOSTALGIA MARKETING
  • THE POWER OF 3R “REVIEW, RATING, RECOMMENDATION”
  • PACEKLIK STARTUP DIGITAL
  • GREAT BRAND LAUNCH
  • WOM Adalah API FOMO Adalah BENSIN
  • BRAND MEMECAT KONSUMEN
  • INVESTASI STRATEGIS “TLKM X GoTo”
  • THE DARK SIDE of WORD OF MOUTH MARKETING
  • KENAPA FILM “KKN DESA PENARI” SUKSES?
  • RIP iPod 3 Pelajaran Disrupsi
  • SHAREABLE CONTENT
  • DEMAND SHOCK MUDIK
  • WORD OF MOUTH KHONG GUAN & MARJAN
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top