yuswohady.com
  • Home
  • Biography
  • Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

YOLO

by yuswohady September 8, 2018
September 8, 2018

Milenial adalah YOLO generation.

YOLO singkatan “You Only Live Once”: Manusia hanya hidup sekali, karena itu nikmatilah hidup saat ini juga. Terus, hidup yang besok-besok gimana? “Emang gua pikirin,” begitu jawab kaum milenial.

YOLO menjadi populer sejak istilah tersebut muncul dalam salah satu lagu milik rapper kondang Drake “The Motto” pada tahun 2011. Sejak itu hastag #YOLO menjadi trending topic dan menjadi bahasa gaul kaum muda milenial di seluruh dunia.

Dapatkan ebook: Marketing Outlook 2018: “Welcome Leisure Economy”

Istilah itu menjadi begitu “gue banget” bagi milenial, sehingga setiap kali mereka mem-posting foto-foto (saat naik gunung, liburan di pantai, berolahraga ekstrim, atau hura-hura bersama teman di kafe) di Instagram, mereka selalu menyematkan hastag #YOLO.

YOLO juga sering diasosiasikan dengan gaya hidup yang mewabah di kalangan kaum muda milenial Korea yang mementingkan momen kesenangan dan kepuasaan saat ini, tanpa peduli hari esok.

Kenapa milenial punya gaya hidup YOLO?

Karena pada dasarnya milenial adalah “generasi susah”. Masa kecil dan remaja mereka pekat diliputi krisis ekonomi, perang di mana-mana, terorisme dan merebaknya kasus SARA, pengangguran masal dan kesulitan hidup, dan ketidakpastian akibat disrupsi teknologi.

YOLO

Kita tahu milenial lahir di awal tahun 1980an. Saat mereka remaja krismon 1998 menghantam membuat orang tua mereka jatuh miskin. Kemudian diikuti pemboman WTC dan bom Bali yang memicu krisis politik berbasis SARA berkepanjangan di awal tahun 2000an. Lalu di susul krisis ekonomi dunia (subprime mortgage crisis) tahun 2008. Dan kini rupiah mulai menembus angka 15.000.

Karena hidup begitu tidak menentu dan masa depan penuh dengan ketidakpastian, maka tak heran jika mereka menjadi berorientasi saat ini (present-oriented atau NOW-oriented). Mereka semakin tak mau pusing memikirkan masa depan.

“Kalau tidak ada jaminan hidup ke depan menjadi lebih baik, maka akan lebih baik dipuas-puaskan hidup hari ini,” begitu argumentasi mereka. Mereka cenderung mengorbankan masa depan untuk mendapatkan kesenangan hari ini.

Itu sebabnya YOLO menjadi biang utama munculnya “leisure economy” dimana masyarakat makin banyak menghabiskan uangnya untuk berlibur, dine-out, main games, nonton konser, olahraga, hingga ber-selfie ria.

Apa akibatnya jika milenial memiliki YOLO lifestyle?

Yang paling jelas terlihat adalah, mereka lebih senang menghabiskan uangnya untuk kesenangan sesaat seperti hura-hura dan nongkrong di kafe, menjadi backpacker keliling dunia, atau nonton konser Ed Sheeran di Singapura; ketimbang menabung atau menyicil KPR.

Tren menunda menikah bisa juga ditelusur dari YOLO lifestyle di kalangan milenial. Ya, karena menikah bisa mereka artikan sebagai kerepotan mengurus anak, mengelola rumah tangga, membeli rumah, atau menyekolahkan anak. “Hidup cuma sekali, kenapa harus dibikin repot,” ujar mereka.

Dengan begitu dampaknya ke bisnis pun bisa ditengarai: bisnis leisure/experience seperti liburan atau kafe bakal boom; tapi sebaliknya bisnis seperti reksadana atau KPR bakal mengerut.

Di atas itu semua, milenial akan menjadi “instant generation” atau “Now generation”, generasi serba instan, serba sekarang, nggak peduli masa lampau dan masa depan.

Petuah Master Oogway kepada Po di film Kung Fu Panda (2008) ini barangkali menjadi begitu “gue banget” bagi kalangan muda milenial:

“Yesterday is history, tomorrow is a mystery, but today is a gift.”
“That is why it is called the present.”

No related posts.

0
FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
Nation Branding: Agenda Bangsa setelah Asian Games Usai
next post
Asian Games & Nation Branding: eBook

Baca Juga

Marketing Outlook 2020 (4): The LEAP Strategies

January 11, 2020

Marketing Outlook 2020 (3): The LEAP Strategies

January 3, 2020

Marketing Outlook 2019 (2): the FALL & the...

December 27, 2019

Marketing Outlook 2020 (1): The 3 Market MEGASHIFTS

December 19, 2019

Di Banyuwangi, Setiap Lokasi Adalah Destinasi

November 16, 2019

Anti-Mainstream Marketing: Downloadable Ebook

November 2, 2019

Generasi Z = Generasi Berontak

September 28, 2019

Pemasaran “Anti-Mainstream” Ala Azwar Anas

August 10, 2019

Milenial = Generasi Anti-Sosial

August 3, 2019

Di Banyuwangi, Semua Dinas Adalah “Dinas Pariwisata”

July 13, 2019

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • WELCOME ERA “CUCI PIRING” HABIS PANDEMI, TERBITLAH RESTRUKTURISASI

    June 21, 2022
  • “SESAT PIKIR” STARTUP DIGITAL

    June 21, 2022
  • KUTUKAN “BAKAR DUIT”

    June 21, 2022
  • REVENGE LEISURE

    June 13, 2022
  • NEW ERA OF STARTUP Post-Pandemic

    June 10, 2022
  • DON’T THINK JUST DO IT

    June 7, 2022
  • KENAPA INDOMARET & ALFAMART SELALU BERDEKATAN?

    June 7, 2022
  • NOSTALGIA MARKETING

    June 3, 2022
  • THE POWER OF 3R “REVIEW, RATING, RECOMMENDATION”

    May 31, 2022
  • PACEKLIK STARTUP DIGITAL

    May 25, 2022
  • GREAT BRAND LAUNCH

    May 23, 2022
  • WOM Adalah API FOMO Adalah BENSIN

    May 23, 2022
  • BRAND MEMECAT KONSUMEN

    May 20, 2022
  • INVESTASI STRATEGIS “TLKM X GoTo”

    May 17, 2022
  • THE DARK SIDE of WORD OF MOUTH MARKETING

    May 17, 2022
  • KENAPA FILM “KKN DESA PENARI” SUKSES?

    May 13, 2022
  • RIP iPod 3 Pelajaran Disrupsi

    May 12, 2022
  • SHAREABLE CONTENT

    May 11, 2022
  • DEMAND SHOCK MUDIK

    May 11, 2022
  • WORD OF MOUTH KHONG GUAN & MARJAN

    May 10, 2022

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • WELCOME ERA “CUCI PIRING” HABIS PANDEMI, TERBITLAH RESTRUKTURISASI
  • “SESAT PIKIR” STARTUP DIGITAL
  • KUTUKAN “BAKAR DUIT”
  • REVENGE LEISURE
  • NEW ERA OF STARTUP Post-Pandemic
  • DON’T THINK JUST DO IT
  • KENAPA INDOMARET & ALFAMART SELALU BERDEKATAN?
  • NOSTALGIA MARKETING
  • THE POWER OF 3R “REVIEW, RATING, RECOMMENDATION”
  • PACEKLIK STARTUP DIGITAL
  • GREAT BRAND LAUNCH
  • WOM Adalah API FOMO Adalah BENSIN
  • BRAND MEMECAT KONSUMEN
  • INVESTASI STRATEGIS “TLKM X GoTo”
  • THE DARK SIDE of WORD OF MOUTH MARKETING
  • KENAPA FILM “KKN DESA PENARI” SUKSES?
  • RIP iPod 3 Pelajaran Disrupsi
  • SHAREABLE CONTENT
  • DEMAND SHOCK MUDIK
  • WORD OF MOUTH KHONG GUAN & MARJAN
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top