yuswohady.com
  • Home
  • Biography
  • Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

Setiap Orang Berbohong di Facebook

by yuswohady March 10, 2018
March 10, 2018

Kalau selama ini kita punya ungkapan nakal: “Hidup tak semudah kata-kata motivator,” maka saya punya ungkapan lain: “Hidup tak seindah postingan di Facebook.”

Dunia Facebook adalah “dunia kinclong”: dunia penuh keindahan, penuh kesuksesan, penuh kebaikan… ya karena semua orang di Facebook bohong.

Kondisi sesungguhnya buruk, namun keburukan itu dipermak sana-sini sehingga terlihat indah dan kinclong di Facebook.

Everybody Lies in Facebook

Mbak-mbak dan mas-mas yang wajahnya biasa-biasa saja membohongi orang banyak di Facebook dengan memasang profile photo yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng (“thanks to Photoshop”).

Mahmud-mahmud (mamah muda) yang kesehariaanya struggling mengurus anak balita dan suami membohongi orang banyak di Facebook dengan menampilkan diri sebagai sosok ibu muda yang bahagia dan ceria (dengan postingan foto-foto: liburan ke Singapura, arisan dengan sesama mahmud, atau shopping di mal).

First jobber milenial yang karir dan prestasi kerjanya pas-pasan membohongi orang banyak di Facebook dengan menampilkan diri sebagai sosok yang aktif, positif, dan sukses (dengan postingan foto-foto: keaktifan menghadiri beragam seminar, meeting dengan kolega di Starbucks, atau nge-gym di akhir pekan)

Entrepreneur tanggung yang bisnisnya masih struggling membohongi orang banyak di Facebook dengan menampilkan diri sebagai sosok pebisnis yang sukses (dengan postingan foto-foto: menjadi pembicara beragam seminar publik, meeting dengan vendor di lobi hotel berbintang, atau peresmian pembukaan gerai baru).

Akibat dunia Facebook yang “wow”, kini makin banyak orang ngiri karena merasa bahwa orang lain di Facebook begitu positif, begitu sukses, begitu bahagia, dan begitu hebat, sementara mereka sendiri tidak.

Banyak orang kini juga makin stres karena merasa sudah jungkir-balik berjuang, namun tidak kunjung menuai sukses seperti teman-teman mereka di Facebook yang sepertinya begitu mudah menuai kesuksesan.

“Setiap orang berbohong di Internet,” kata Seth-Stephens Davidovitz dalam buku terbarunya: Everybody Lies: Big Data, New Data, and What the Internet Can Tell Us about Who We Really Are (2017).

Ujarnya: “In the internet, people lie to friends. They lie to colleagues. They lie to husbands and wives. They lie to boyfriends and girlfriends. They lie to government… even they lie to themselves.”

Baca juga: Everybody Lies: Big Data, New Data, and What the Internet Can Tell Us about Who We Really Are

Dan tak hanya di Facebok, kebohongan itu tumbuh begitu subur di medium jejaring sosial lain seperti Instagram, Twitter, atau WA. Di situ orang cenderung berbohong agar dirinya terlihat lebih cantik-ganteng, lebih baik, lebih positif, lebih sukses, lebih peduli, lebih pengertian, lebih harmonis… singkatnya, lebih hebat.

Kita berbohong di Facebook agar kita diterima dan diinginkan oleh lingkungan sosial kita. Ini yang disebut: “social desirability bias”.

Sesungguhnya sejak awal menggunakan, kita “dididik” oleh Facebook untuk berbohong kepada orang lain. Melalui social desirability bias, berbohong menjadi sebuah kebiasaan tiap kali kita meng-update status, memposting foto, atau mengunggah video di Facebook.

Bentuk kebohongan kita bermacam-macam ada bohong besar (big lies), ada bohong kecil (small lies), ada bohong putih (white lies) yaitu bohong untuk kebaikan, atau ada juga bohong untuk promosi diri (self-promotion lies).

Menariknya, sebagian besar kebohongan kita di Facebook adalah small lies yaitu kebohongan remeh-temeh, kebohongan yang sepele, yang praktis tak begitu merugikan orang lain, tak berisiko apapun, dan bukanlah kejahatan yang serius (barangkali juga nggak banyak menimbulkan dosa… kwkwkwkw), sehingga begitu enteng kita melakukannya… setiap saat.

Karena setiap saat melakukannya, maka berbohong pun menjadi naluri kita yang sangat natural. Tak heran jika kemudian kebohongan demi kebohongan terjadi secara bawah sadar (subsconscious). Di Facebook seringkali kita tidak sadar bahwa kita telah berbohong.

Nah, setelah membaca tulisan ini, kini Anda tak perlu lagi risau dan berkecil hati. Kalau dalam hati Anda berfikir bahwa Anda tidak hebat dibandingkan teman-teman Anda di Facebook, maka Anda tidak sendirian. Sesungguhnya mereka juga tidak hebat-hebat amat. Mereka berbohong agar terlihat hebat.

Ingat dua hal ini:
Pertama: “Setiap orang berbohong di Facebook”.
Kedua: “Percayalah, dunia tidaklah seindah postingan teman-teman Anda di Facebook.”

 

Related posts:

  1. Orang Beken Baru
  2. The Ultimate Guide to Facebook Marketing
  3. Top 5 Facebook Case Study from 2010 – A Special Report
  4. Facebook dan Twitter Menjadi “Penggerak” Revolusi Politik
  5. Facebook: Guru Menulis Terbaik di Dunia
0
FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
Leisure Marketing
next post
Ketika Leisure Menjadi Candu

Baca Juga

Konsumen Indonesia Optimis

November 28, 2020

New Omni Marcomm

October 1, 2020

Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi

September 4, 2020

Family Life in the Pandemic Era

September 4, 2020

THE NEW NORMAL 100

June 3, 2020

Lockdown dan Bias Kognitif

April 5, 2020

“Stay @ Home” Economy

March 25, 2020

Covid-19: The Birth of WFH

March 20, 2020

Perilaku Konsumen @ Covid-19

March 13, 2020

Piala Dunia Zaman Now

July 7, 2018

1 comment

Lukman December 15, 2018 - 9:31 am

Wah, ini yang saya rasakan pak. Pernah sampai stress karena tiap kali scrolling isinya banyak yang sepertinya sudah mencapai kemakmuran, sedangkan saya belum.. membaca artikel ini, jadi optimis lagi. 🙂

Reply

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • Agility Is Your Most Valuable Asset

    March 7, 2021
  • Corona: A Serial Killer

    February 26, 2021
  • Sharing Economy in the Pandemic

    February 19, 2021
  • Syariah Universal

    February 12, 2021
  • Stay @ Home Lifestyle

    February 7, 2021
  • Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks

    December 27, 2020
  • Best Business Books 2020: My Picks

    December 24, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (3)

    December 14, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (2)

    December 14, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (1)

    December 14, 2020
  • 6 Forces of Change 2021

    December 13, 2020
  • Konsumen Indonesia Optimis

    November 28, 2020
  • Prospective Businesses for UKM

    October 14, 2020
  • UKM Outlook 2021

    October 11, 2020
  • New Omni Marcomm

    October 1, 2020
  • Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi

    September 4, 2020
  • Family Life in the Pandemic Era

    September 4, 2020
  • 5 Digital Consumer Megashifts

    August 26, 2020
  • 15 Banking Consumer Megashift

    August 10, 2020
  • New Normal 100: Leisure & Travelling Trends

    July 26, 2020

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • Agility Is Your Most Valuable Asset
  • Corona: A Serial Killer
  • Sharing Economy in the Pandemic
  • Syariah Universal
  • Stay @ Home Lifestyle
  • Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks
  • Best Business Books 2020: My Picks
  • Industry Megashifts 2021 (3)
  • Industry Megashifts 2021 (2)
  • Industry Megashifts 2021 (1)
  • 6 Forces of Change 2021
  • Konsumen Indonesia Optimis
  • Prospective Businesses for UKM
  • UKM Outlook 2021
  • New Omni Marcomm
  • Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi
  • Family Life in the Pandemic Era
  • 5 Digital Consumer Megashifts
  • 15 Banking Consumer Megashift
  • New Normal 100: Leisure & Travelling Trends
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top