yuswohady.com
  • Home
  • Biography
  • Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

New Marketing = “Eksperimen Tiada Henti”

by yuswohady October 14, 2017
October 14, 2017

Marketing adalah STP (segmentation, targeting, positioning). Ada juga yang mengatakan marketing adalah 4P (product, price, place, promotion). Itu dulu. Sekarang tidak lagi.

Untuk meluncurkan produk seorang marketer harus terlebih dahulu melakukan market research selama minimal tiga bulan, ditambah mengolah ide dan mengembankan produk, hingga merancang marketing plan, dengan total jendral 6 bulan sampai setahun, bahkan lebih. Itu dulu. Kini tidak.

Saat “digital vampire” menakutkan bernama disrupsi menghantui setiap perusahaan, maka tools dan konsep-konsep marketing di atas perlu direvisi. Ketika perubahan berlangsung super cepat mengikuti deret ukur dan marketer dihadapkan pada kondisi extreme uncertainties, maka prinsip-prinsip dasar marketing perlu diredefinisi sesuai perkembangan jaman kekinian.

Proses marketing yang dulunya bisa di-planning mengikuti alur yang baku, manageable, dan terukur, kini tak bisa dilakukan lagi. Ketika gerak pasar kian chaotic dan unpredictable, maka perencanaan dan forecasting pasar menjadi kian sulit dilakukan.

Sukses produk di pasar pun kini menjadi sebuah keacakan (randomness), tak diketahui arah dan juntrungan-nya.

Dalam kondisi seperti itu, maka tak terelakkan lagi proses marketing harus disikapi sebagai sebuah proses “trial and error”. Marketing adalah proses “coba-coba”. Saya menamakannya: marketing sebagai sebuah “eksperimen tiada henti”.

Marketing as Experimentation

Dibalik
Seperti saya katakan di depan, dulu untuk meluncurkan sebuah produk seorang marketer harus merencanakan dan mempersiapkannya selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Tujuannya, agar pada saat diluncurkan produk sudah betul-betul sempurna dan dengan begitu bisa dipastikan produk akan mencapai kesuksesan di pasar.

Namun di tengah lingkungan yang disruptif, kepastian sukses di pasar itu menjadi sebuah kemewahan yang kini tidak kita dapatkan lagi. Ingat, kini sukses pasar adalah sebuah keacakan.

Oleh karena itu, alih-alih merencanakannya secara sempurna dan berlangsung bertahun-tahun, kini prosesnya dibalik. Kuncinya adalah kecepatan. Produknya tak perlu sempurna betul (sering disebut: “minimum viable product” atau MVP, yaitu produk dengan fitur yang minimum), yang penting cepat meluncur di pasar dan “berinteraksi” dengan konsumen riil di pasar.

Dengan secepat mungkin meluncurkan MVP di pasar, maka marketer akan cepat mendapatkan feedback dan “konfirmasi” dari konsumen mengenai apa yang betul-betul mereka butuhkan. Dengan begitu marketing bisa diartikan juga sebagai “pengetesan” value proposition produk secara terus-menerus ke konsumen riil di pasar.

Baca juga: Beta Mentality

Bagaimana kalau konsumen tidak menerima MVP tersebut? Ya terpaksa prosesnya diulang terus-menerus secara iteratif (belasan, puluhan, bahkan ratusan kali) sampai akhirnya konsumen mau menerimanya. Jadi, customer feedback itulah yang dijadikan dasar untuk memperbaki MVP secara terus-menerus.

Namun celakanya, dengan konsumen yang semakin demanding, kebutuhan dan harapan mereka layaknya moving target yang berubah terus-menerus. Akibatnya, eksperimen juga harus dilakukan tiada henti. Marketer harus melakukan continuous engagements dengan konsumen sehingga tahu perubahan needs/wants mereka dan kemudian melakukan adjustment terhadap produk.

Singkatnya, continuous experimentation menjadi senjata ampuh bagi setiap marketer untuk bisa lolos dari lubang jarum disrupsi.

Product Is Beta
Ketika marketer menyikapi marketing sebagai “eksperimen tiada henti”, maka dengan sendirinya ia menempatkan produk selalu dalam “versi beta”. Artinya, ia harus punya mindset bahwa produk yang telah diluncurkan di pasar tak akan pernah sempurna.

Karena tak pernah sempurna, maka continuous improvement menjadi sebuah disiplin yang menjadi penentu kesuksesan marketer di pasar.

Setiap marketer harus punya manifesto: “Produk kami masih jauh dari sempurna… dan karena itu kami akan terus berjuang habis-habisan untuk memperbaikinya.” Dengan kata lain, “every marketer must always in beta mode”.

Dengan menyikapi setiap produk yang diluncurkannya sebagai “versi beta”, maka setiap marketer harus terus belajar mengikuti perubahan needs/wants konsumen dan kemudian mengambil pelajaran tersebut untuk memperbaiki produk secara terus-menerus.

Itu artinya ia harus terus berada dalam posisi “learning mode”. “Every marketer must always in learning mode.”

Dengan argumentasi di atas, menjadi jelas bahwa kini marketer punya tiga senjata rahasia untuk menghadapi ganasnya disrupsi digital, yaitu: Continuous experimentation. Continuous improvement. Continuous learning.

 

Sumber foto: minutehack.com

Related posts:

  1. “Quick Fails”
  2. Marketing adalah “Al Amin”
0
FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
“Dua Dunia” Otak Kita
next post
Scaling-Up Warunk Upnormal

Baca Juga

Sharing Economy in the Pandemic

February 19, 2021

UKM Outlook 2021

October 11, 2020

New Omni Marcomm

October 1, 2020

5 Digital Consumer Megashifts

August 26, 2020

Corona Kills Everything

May 7, 2020

“Stay @ Home” Economy

March 25, 2020

Disrupsi AI: Apa yang Lenyap 10 Tahun ke...

February 16, 2020

Marketing Outlook 2020 (3): The LEAP Strategies

January 3, 2020

Marketing Outlook 2019 (2): the FALL & the...

December 27, 2019

Marketing Outlook 2020 (1): The 3 Market MEGASHIFTS

December 19, 2019

1 comment

yudi September 2, 2018 - 1:05 pm

salam kenal pak, saya mengenal pak yuswo dari siaran smart fm..
boleh saya bertanya bagaimana memasarkan kredit kepada calon nasabah, dan cara menentukan segmentasi, target nsb, terima kasih sblmnya

Reply

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • Corona: A Serial Killer

    February 26, 2021
  • Sharing Economy in the Pandemic

    February 19, 2021
  • Syariah Universal

    February 12, 2021
  • Stay @ Home Lifestyle

    February 7, 2021
  • Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks

    December 27, 2020
  • Best Business Books 2020: My Picks

    December 24, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (3)

    December 14, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (2)

    December 14, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (1)

    December 14, 2020
  • 6 Forces of Change 2021

    December 13, 2020
  • Konsumen Indonesia Optimis

    November 28, 2020
  • Prospective Businesses for UKM

    October 14, 2020
  • UKM Outlook 2021

    October 11, 2020
  • New Omni Marcomm

    October 1, 2020
  • Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi

    September 4, 2020
  • Family Life in the Pandemic Era

    September 4, 2020
  • 5 Digital Consumer Megashifts

    August 26, 2020
  • 15 Banking Consumer Megashift

    August 10, 2020
  • New Normal 100: Leisure & Travelling Trends

    July 26, 2020
  • New Normal 100: Digital Life & Privacy Trends

    July 24, 2020

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • Corona: A Serial Killer
  • Sharing Economy in the Pandemic
  • Syariah Universal
  • Stay @ Home Lifestyle
  • Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks
  • Best Business Books 2020: My Picks
  • Industry Megashifts 2021 (3)
  • Industry Megashifts 2021 (2)
  • Industry Megashifts 2021 (1)
  • 6 Forces of Change 2021
  • Konsumen Indonesia Optimis
  • Prospective Businesses for UKM
  • UKM Outlook 2021
  • New Omni Marcomm
  • Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi
  • Family Life in the Pandemic Era
  • 5 Digital Consumer Megashifts
  • 15 Banking Consumer Megashift
  • New Normal 100: Leisure & Travelling Trends
  • New Normal 100: Digital Life & Privacy Trends
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top