• Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

Wonderful Indonesia Co-branding Forum

by yuswohady August 5, 2017
August 5, 2017

Hari Kamis 10 Agustus nanti bertempat di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kementerian Pariwisata akan menggelar ajang Wonderful Indonesia Co-branding Forum (WICF). Momentumnya pas, yaitu di tengah spirit hari Kemerdekaan yang ke-72 yang sarat nasionalisme.

Ini adalah sebuah forum yang digagas Pak Menteri Arief Yahya untuk mengajak brand-brand di seluruh Tanah Air berpartisipasi mempromosikan pariwisata Indonesia melalui co-branding partnership dengan brand Indonesia yaitu Wonderful Indonesia (untuk pasar global) dan brand Pesona Indonesia (untuk pasar domestik).

Kalau sampai brand-brand hebat Tanah Air maupun brand-brand global di Indonesia berbondong-bondong menyukseskan program ini maka bisa dipastikan Wondeful Indonesia/Pesona Indonesia (WI/PI) akan semakin mencorong nggak hanya di tingkat lokal tapi juga global.

Wonderful Indonesia Time Square NY

Kita tahu, kini brand Wonderful Indonesia kian kokoh di tengah brand Malaysia (“Truly Asia”) dan Thailand (“Amazing Thailand”) yang kian meredup. Posisi competitiveness index pariwisata Indonesia dalam peringkat World Economic Forum juga melesat di posisi 42 naik tajam dari posisi 70 di tahun 2015.

Brand WI/PI yang kian perkasa inilah yang menjadikan Menpar pede untuk mengajak brand-brand lokal maupun global melakukan co-branding.

Why Co-Branding?
Dalam ilmu branding, sederhananya, co-branding adalah partnership antara dua brands yang berbeda. Biasanya sepadan kekuatan ekuitas mereknya (brand equity). Tujuannya adalah sinergi. Definisi paling gampang dari sinergi adalah 1 + 1 = 5, 7, bahkan 10, bukan 2. Artinya, hasil co-branding lebih besar dari jumlah bagian-bagiannya.

Di kategori yang berbeda, co-branding adalah alat ampuh untuk menarget segmen pasar yang sama. Saat Piala Dunia misalnya TV Samsung ber-cobranding dengan Kacang Garuda untuk menarget pasar yang sama yaitu para penontong Piala Dunia yang bisanya makan kacang sambil nonton bola.

Bisa juga kedua brand yang ber-cobranding “bertukar” pasarnya untuk memperluas jangkauan pasarnya seperti dalam kasus co-branding antara Garuda Indonesia dan Citibank. Garuda Indonesia memanfaatkan customer Citibank, begitu juga sebaliknya.

Dan jangan lupa, co-branding juga bisa menghemat spending dari masing-masing brand dalam building brand. Kalau memang pasarnya beririsan dan sama ngapain masing-masing brand harus keluar biaya sendiri-sendiri. Lebih baik disatukan di satu billboard, TVC, atau print ad yang sama. Jadi di situ terjadi sharing resources.

Pop-Up
Sesungguhnya beberapa contoh co-branding partnership WI/PI dengan beberapa brand sudah berlangsung, walaupun masih bersifat informal dan tak sistematis. Masih pop-up, pop-up.

Martha Tilaar Group (MTG) misalnya, punya program tahunan yaitu Trend Warna Sariayu yang biasanya mengambil tema kearifan lokal daerah. Alih-alih melakukannya sendiri kenapa tidak berkolaborasi dengan brand WI/PI dengan mengambil tema 10 destinasi prioritas yang dikembangkan Kemenpar.

Karena itu untuk tahun 2017 ini MTG meluncurkan Trend Warna Sariayu tahun ini mengambil tema “Gili Lombok” yang merupakan salah satu destinasi wisata prioritas yang dicanangkan Kemenpar. Di dalam setiap kemasan seri produk ini brand WI/PI bersanding dengan brand Sariayu.

Contoh lain, hari Sabtu kemarin (5/8) saya diundang Pak Irwan Hidayat pemilik Sido Muncul ke Danau Rawa Pening, Ambarawa. Rupanya Pak Irwan sedang meluncurkan kampanye TVC baru Kuku Bima yang mengangkat destinasi wisata unggulan baru Jawa Tengah yaitu Danau Rawa Pening. Di situ brand Kuku Bima bersanding dengan brand PI.

Pak Irwan bukan sekali ini saja membesut tema TVC berlatar promosi pariwisata. Di TVC Tolak Angin Sido Muncul maupun Kuku Bima sudah menyantumkan brand WI/PI di dalamnya.

Nah, upaya co-branding yang sifatnya pop-up, pop-up inilah yang akan dibikin sistematis dan dilakukan secara massal oleh sebanyak mungkin brand yang ada di Tanah Air. Kalau ini terjadi, wow… brand WI/PI bakal hebat luar biasa dan pariwisata betul-betul menjadi core economy Indonesia menggantikan Migas.

Merah Putih Incorporated
Kalau cobranding partnership anatara brand WI/PI dengan brand-brand di Tanah Air bisa diwujudkan maka ini tak lain adalah bentuk kolaborasi Indonesia Incorporated antara pemerintah dengan kalangan bisnis. Karena dilakukan saat hari kemerdekaan dimana bendera Merah Putih berkibar di mana-mana, maka saya lebih senang menyebutnya: Merah Putih Incorporated.

Tahun 2015 lalu saya menulis buku Global Chaser yang membahas brand-brand hebat Indonesia yang mampu menembus dan berkibar di pasar global. Brand-brand tersebut antara lain: Indomie yang brand-nya kokoh di 80-an negara. Bio Farma yang diekspor di lebih dari 120 negara. Kopiko (Mayora) yang merupakan permen kopi dengan penjualan tertinggi di dunia. Atau Extra Joss (Kalbe) yang menjadi pemimpin di pasar Filipina.

Daripada Kemenpar mempromosikan brand WI/PI sendiri, akan lebih baik jika menggunakan jejaring pasar yang sudah bertahun-tahun dikembangkan oleh brand-brand hebat tersebut. TVC Indomie di Arab Saudi misalnya, bisa menampilkan brand WI sehingga exposure-nya akan sangat luas.

Atau dalam hal pameran di luar negeri, daripada Indofood, GarudaFood, Mayora, Kalbe melakukan pameran secara sendiri-sendiri dengan stand yang kecil tersembunyi (karena yang di depan memang super mahal), kenapa tidak mereka bersatu-padu dengan Kementerian Pariwisata, Kementerian Perdagangan, BKPM, Kementerian Luar Negeri melakukan pameran secara bersama-sama. Kalau patungan bersama-sama Bisnis-Pemerintah, maka pasti stand-nya akan bisa paling besar dan paling depan. Itulah yang selama ini dilakukan Amazing Thailand.

Mudah-mudahan brand-brand di seluruh pelosok Tanah Air menyambut antusias co-branding partnership WI/PI ini. Dan dengan spirit Tujuh Belas Agustus kita wujudkan Merah Putih Incorporated. Merdeka!!!

Related posts:

  1. Indonesia Brand Forum 2015
  2. Indonesia Middle-Class Consumer Forum 2013
  3. Diplomasi Branding Indonesia
  4. 4 Pilar Pariwisata Indonesia
  5. Transformasi Branding BRI
0 FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
Kenapa Sekolah Akan Terdisrupsi?
next post
Brand Merah Putih

Baca Juga

Customer Evangelist: “ARMY dan BTS

June 11, 2021

Angry Customers

May 30, 2021

Di Banyuwangi, Setiap Lokasi Adalah Destinasi

November 16, 2019

Merek Berbahasa Indonesia

October 11, 2019

Pemasaran “Anti-Mainstream” Ala Azwar Anas

August 10, 2019

Di Banyuwangi, Semua Dinas Adalah “Dinas Pariwisata”

July 13, 2019

Cool Brand… Boring Brand

June 8, 2019

Tourism-Centered Economy 4.0

March 9, 2019

Resto Indonesia Mendunia

November 24, 2018

Asian Games & Nation Branding: eBook

September 9, 2018

Leave a Comment

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • KENAPA REPUBLIKA CETAK HARUS TUTUP?

    January 30, 2023
  • MAL SEPI BAK KUBURAN

    January 30, 2023
  • KENAPA TIKTOK LEBIH POWERFUL DARI INSTAGRAM?

    January 30, 2023
  • FOMO (Fear Of Missing Out) Memicu EFEK DOMINO Menyebarkan Foto BOM BUNUH DIRI

    January 30, 2023
  • FOMO MOBIL LISTRIK

    January 30, 2023
  • Otentisitas bisa Menjadi Alat Diferensiasi Bisnis

    January 30, 2023
  • SLOGAN BARU JAKARTA

    January 19, 2023
  • RELIABILITY SPBU PERTAMINA

    January 19, 2023
  • MENDADAK TENIS ” FOMO Marketing Matters “

    December 5, 2022
  • PAMALI MARKETING PLAN 2023 PESIMIS

    December 5, 2022
  • 2023 TAHUN TERANG The Power of Self-Fulfilling Prophecy

    December 5, 2022
  • AKANKAH STARTUP BUBBLE PECAH?

    December 5, 2022
  • HABIS TERANG TERBITLAH GELAP FOMO matters.

    December 5, 2022
  • PHK META “Pelajaran Berharga”

    December 5, 2022
  • BAGAIMANA KONSUMEN PINDAH KE LAIN HATI?

    November 29, 2022
  • BIROKRASI MELAYANI BUKAN MENYULITKAN

    November 29, 2022
  • BLUNDER BAIM WONG Brand Harus Punya “Netizen Sensitivity”

    November 29, 2022
  • BRAND REPOSITIONING POLRI

    November 29, 2022
  • MENYIKAPI BRAND TERRORIST “Pelajaran dari Esteh Indonesia”

    November 29, 2022
  • FOMO MARKETING HYUNDAI IONIQ 5

    November 29, 2022

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • KENAPA REPUBLIKA CETAK HARUS TUTUP?
  • MAL SEPI BAK KUBURAN
  • KENAPA TIKTOK LEBIH POWERFUL DARI INSTAGRAM?
  • FOMO (Fear Of Missing Out) Memicu EFEK DOMINO Menyebarkan Foto BOM BUNUH DIRI
  • FOMO MOBIL LISTRIK
  • Otentisitas bisa Menjadi Alat Diferensiasi Bisnis
  • SLOGAN BARU JAKARTA
  • RELIABILITY SPBU PERTAMINA
  • MENDADAK TENIS ” FOMO Marketing Matters “
  • PAMALI MARKETING PLAN 2023 PESIMIS
  • 2023 TAHUN TERANG The Power of Self-Fulfilling Prophecy
  • AKANKAH STARTUP BUBBLE PECAH?
  • HABIS TERANG TERBITLAH GELAP FOMO matters.
  • PHK META “Pelajaran Berharga”
  • BAGAIMANA KONSUMEN PINDAH KE LAIN HATI?
  • BIROKRASI MELAYANI BUKAN MENYULITKAN
  • BLUNDER BAIM WONG Brand Harus Punya “Netizen Sensitivity”
  • BRAND REPOSITIONING POLRI
  • MENYIKAPI BRAND TERRORIST “Pelajaran dari Esteh Indonesia”
  • FOMO MARKETING HYUNDAI IONIQ 5
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top
yuswohady.com
  • Home
  • Biography