yuswohady.com
  • Home
  • Biography
  • Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

Pariwisata Kerakyatan

by yuswohady October 1, 2016
October 1, 2016

Beberapa waktu lalu saya berkunjung ke desa wisata Geopark Ciletuh Sukabumi untuk memberikan workshop branding kepada para wirausahawan desa (villagepreneur) dari beberapa desa di kawasan wisata tersebut. Selama dua hari mengisi workshop saya dan teman-teman rombongan tinggal di rumah salah satu penduduk yang “disulap” menjadi sebuah homestay yang memang secara khusus disewakan untuk para wisatawan yang datang.

Belasan homestay di desa wisata tersebut dikoordinir oleh PAPSI (Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi) sebuah komunitas masyarakat lokal yang secara swadaya mempromosikan dan melestarikan wisata Geopark Ciletuh. Agar memiliki atraksi yang menarik, komunitas yang menghimpun pemuda desa ini mengembangkan paket wisata petualangan menggunakan kendaraan offroad di Geopark Ciletuh. Mereka menggunakan website untuk memasarkan paket tersebut.

Agar dapat memberikan pelayanan yang baik, PAPSI membina para penduduk desa yang rumahnya dijadikan homestay dengan memberikan beragam keterampilan seperti: bagaimana mempercantik kamar, standar kebersihan, menyajikan sarapan untuk tamu, pelayanan konsumen, dan sebagainya. Tujuannya, agar homestay yang mereka kelola bisa memberikan pelayanan ala hotel kepada para wisatawan.

Sejak obyek wisata Geopark Ciletuh ramai dikunjungi wisatawan tiga tahun terakhir, ekonomi desa-desa di sekitarnya mulai menggeliat. Kegiatan ekonomi bertumbuh dan masyarakatnya mulai kreatif menangkap peluang yang muncul para wisatawan yang datang. Salah satunya adalah layanan homestay yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat di bawah koordinasi PAPSI tersebut.

homestay

Homestay = Ekonomi Kerakyatan
Bagi saya homestay adalah “magic word” kalau kita bicara mengenai pariwisata dan keterkaitannya dengan ekonomi kerakyatan. Pariwisata dan ekonomi kerakyatan? Apa hubungannya?

Sudah banyak kita tahu bahwa sektor pariwisata memiliki multiplier effect yang sangat luas. Kedatangan para wisatawan di Geopark Ciletuh di atas misalnya, menimbulkan kegiatan berbagai sektor ekonomi di desa seperti perhotelan, restoran, transportasi lokal, layanan paket wisata lokal, produk kerajinan lokal, produk makanan-minuman lokal, dan lain sebagainya. Akibatnya semua kalangan di desa sekitar obyek wisata menerima “tetesan rezeki” yang dibawa oleh si wisatawan. Kehadiran obyek wisata akan menggeliatkan perekonomian desa secara luas.

Nah, homestay adalah sebuah model pengembangan pariwisata yang berbasis kerakyatan karena melibatkan masyarakat lokal untuk ikut menikmati tetesan rezeki dari wisatawan yang datang. Alih-alih membangun hotel magrong-magrong yang dibiayai dan dimiliki investor kakap dari Jakarta, konsep homestay memungkinkan masyarakat lokal ikut menikmati rezeki yang dibawa oleh wisatawan. Sehingga majunya sebuah obyek wisata akan berkait langsung dengan kemakmuran masyarakat lokal secara merata. Kalau sudah begini maka sektor pariwisata menjadi kandidat paling sempurna untuk menjadi “mesin pemerataan” pembangunan. Pariwisata yang berpihak pada ekonomi kerakyatan inilah yang saya sebut “pariwisata kerakyatan”.

Ketika investor besar dari Jakarta yang bermain, (dengan hotel, mal, theme park, water boom, atau mal yang serba raksasa dan mewah) maka sebuah obyek wisata memang lebih kinclong dan maju begitu cepat. Tapi pola ini jelas tak berpihak kepada masyarakat lokal. Memang di tangan investor kakap obyek wisata tersebut tumbuh super cepat, tapi pertumbuhan yang cepat itu tidak serta-merta diikuti kemakmuran masyarakat lokal.

Alih-alih memajukan masyarakat lokal, pengembangan obyek wisata tersebut justru menjadi mesin penghisapan kemakmuran dari masyarakat miskin desa ke orang-orang kaya di Jakarta. Dengan kata lain, pengembangan pariwisata model ini bersifat ekseklusif dan “tercerabut” dari masyaraktnya.

Ekonomi Berbagi
Konsep pariwisata kerakyatan di atas akan semakin cantik jika dikoneksikan dengan platform ekonomi berbagi (sharing economy) yang sekarang sedang menggeliat. Idenya kira-kira seperti Gojek atau AirBnB. Kalau masyarakat lokal pemilik homestay di seluruh Tanah Air menggabungkan diri di dalam sebuah platform berbagi (sharing platform), maka secara bersama-sama mereka bisa memasarkan layanan homestay mereka ke seluruh dunia.

Secara umum model bisnisnya mirip dengan AirBnB, namun prinsip kepemilikannya agak berbeda. Kalau AirBnB dimiliki oleh segelintir investor besar di Silicon Valley, maka platform berbagi ini dimiliki oleh seluruh pemilik homestay, misalnya dalam bentuk koperasi. Atau bisa juga platform berbagi tersebut dibangun dan dikuasai negara dan bisa dimanfaatkan oleh para pemilik homestay secara cuma-cuma. Artinya platform tersebut menjadi public good yang bisa diakses dan dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat.

Dalam rubrik ini beberapa bulan lalu saya pernah menyebut bahwa platform berbagi memiliki prospek untuk menjadi platform pemerataan kemakmuran. Syaratnya cuma satu, yaitu jika platform itu dimiliki, digunakan, dan dikelola oleh para pemain yang terlibat di dalamnya. Gojeg atau Uber misalnya, seharusnya bukan dimiliki oleh segelintir investor super kaya, tapi dimiliki oleh tukang-tukang ojek atau sopir-sopir taksi yang bergabung di dalamnya.

Dengan model platform berbagi maka pertumbuhan serta-merta akan diikuti dengan pemerataan, karena rezeki yang didapat langsung dinikmati oleh tukang ojek, sopir taksi, atau pemilik homestay. Kalau sudah begitu maka platform ini bisa menjadi enabler terwujudnya ekonomi kerakyatan seperti divisikan oleh Bung Hatta.

Sektor pariwisata bakal menjadi sektor unggulan ekonomi kita menyusul meredupnya sektor migas. Karena itu sektor ini harus dikembangkan dengan cermat, tak hanya sebagai “mesin pertumbuhan”, tapi juga “mesin pemerataan”. Tentu saja homestay adalah contoh kecil saja dari model pengelolaan sektor pariwisata yang berbasis pemerataan kemakmuran dan berpihak pada masyarakat kecil. Beragam model lain bisa dikembangkan dengan prinsip-prinsip dasar yang sama.

Mari kita wujudkan bersama pariwisata yang berkerakyatan.

 

Sumber foto: media.viva.co.id

Related posts:

  1. 4 Pilar Pariwisata Indonesia
  2. Pariwisata: Mesin Pertumbuhan Baru
0
FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
The Dark Side of the Gen Z
next post
Nobar & Diskusi Film | Movie Marketing: The “Wondeful Life” Story

Baca Juga

Di Banyuwangi, Setiap Lokasi Adalah Destinasi

November 16, 2019

Pemasaran “Anti-Mainstream” Ala Azwar Anas

August 10, 2019

Di Banyuwangi, Semua Dinas Adalah “Dinas Pariwisata”

July 13, 2019

Tourism-Centered Economy 4.0

March 9, 2019

Resto Indonesia Mendunia

November 24, 2018

Asian Games & Nation Branding: eBook

September 9, 2018

YOLO

September 8, 2018

Nation Branding: Agenda Bangsa setelah Asian Games Usai

September 3, 2018

Sukses Asian Games & Visi 2032

September 1, 2018

Mem-branding Indonesia lewat Asian Games

August 25, 2018

1 comment

Evi October 1, 2016 - 9:37 pm

Semoga ada undang-undang yang akan lahir yang akan melindungi ekonomi kerakyatan di Geopark Ciletuh ini. Sebab tanpa undang-undang dan undang-undang tersebut dijalankan nanti kalau di otaknya sudah ramai mudah sekali Bagi pengembang besar untuk masuk. Untuk ekonomi berkeadilan memang sebaiknya penduduk setempat lah yang dilibatkan sebagai pengelola.

Terima kasih Mas. Artikel yang Mencerdaskan 🙂

Reply

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • Corona: A Serial Killer

    February 26, 2021
  • Sharing Economy in the Pandemic

    February 19, 2021
  • Syariah Universal

    February 12, 2021
  • Stay @ Home Lifestyle

    February 7, 2021
  • Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks

    December 27, 2020
  • Best Business Books 2020: My Picks

    December 24, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (3)

    December 14, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (2)

    December 14, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (1)

    December 14, 2020
  • 6 Forces of Change 2021

    December 13, 2020
  • Konsumen Indonesia Optimis

    November 28, 2020
  • Prospective Businesses for UKM

    October 14, 2020
  • UKM Outlook 2021

    October 11, 2020
  • New Omni Marcomm

    October 1, 2020
  • Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi

    September 4, 2020
  • Family Life in the Pandemic Era

    September 4, 2020
  • 5 Digital Consumer Megashifts

    August 26, 2020
  • 15 Banking Consumer Megashift

    August 10, 2020
  • New Normal 100: Leisure & Travelling Trends

    July 26, 2020
  • New Normal 100: Digital Life & Privacy Trends

    July 24, 2020

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • Corona: A Serial Killer
  • Sharing Economy in the Pandemic
  • Syariah Universal
  • Stay @ Home Lifestyle
  • Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks
  • Best Business Books 2020: My Picks
  • Industry Megashifts 2021 (3)
  • Industry Megashifts 2021 (2)
  • Industry Megashifts 2021 (1)
  • 6 Forces of Change 2021
  • Konsumen Indonesia Optimis
  • Prospective Businesses for UKM
  • UKM Outlook 2021
  • New Omni Marcomm
  • Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi
  • Family Life in the Pandemic Era
  • 5 Digital Consumer Megashifts
  • 15 Banking Consumer Megashift
  • New Normal 100: Leisure & Travelling Trends
  • New Normal 100: Digital Life & Privacy Trends
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top