• Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

Merayakan Viral Pokemon Go

by yuswohady July 23, 2016
July 23, 2016
241

Minggu-minggu ini kita menyaksikan dua kejadian viral dahsyat yang terjadi bersamaan yaitu Pokemon Go dan kasus virus palsu. Setiap terjadi gelombang viral, baik itu produk (iPhone), layanan (Klinik Tong Fang), iklan (Mastin si kulit manggis), meme (Bekasi dan AADC), video (Gangnam Style), game (Pokemon Go), atau kasus (virus palsu dan sidang kasus Jessica) selalu saja terjadi aksi massa untuk “menggoreng” viral tersebut hingga menjadi bola liar yang kian menggila.

Seperti dalam kasus viral Pokemon Go yang sedang hot saat ini, seperti dikomando, kita berpartisipasi aktif menanggapi, mengembangkan pernik-pernik cerita, atau menciptakan kontroversi agar magnitute isunya menjadi kian membesar. Kita berkreasi habis-habisan dengan membuat diskusi terbuka, melempar isu, menciptakan hastag, atau menyebarkan meme untuk memanaskan suasana. Hasil akhirnya bisa kita tebak, bola salju viral kian membesar dan menggulung-gulung liar.

Dalam kondisi seperti ini massa, kita semua, seperti sedang hiruk-pikuk merayakan viral Pokemon Go. Kita seperti berpesta pora dan bergotong-royong untuk melipatgandakan viralnya.

Pokemon Go 2

Go Viral
Coba kita tengok bagaimana viral Pokemon Go menjalar dalam seminggu terakhir. Begitu game fenomenal ini meluncur di pasar (terbatas di beberapa negara), dalam ukuran hari viralnya langsung menyebar ke seluruh pelosok dunia dari New York hingga Gunung Kidul. Awalnya isu viral menyangkut kehebatan game tersebut seperti: pengalaman mencari Pokemon yang mengasyikkan, penggunaan teknologi augmented reality (AR) yang canggih, atau dampak positifnya bagi kesehatan karena intensnya aktivitas fisik.

Tapi kemudian isu viral berkembang ke berbagai kejadian yang terkait dengan game ini. Dimulai dari para selebritas global maupun lokal yang berlomba-lomba narsis memproklamirkan diri sebagai pengguna fanatik Pokemon Go. Lalu isu meluas ke dampak samping Pokemon Go seperti banyaknya orang yang kecanduan atau banyaknya kasus kecelakaan lalu-lintas karena asyik memainkan Pokemon Go.

Berikutnya isu viral menjorok kian dalam dan rumit. Tiba-tiba muncul hoax Dekan Fakultas Psikologi UGM yang memperingatkan bahaya serius dari permainan ini. “Go to hell Pokemon,” seru hoax tersebut. Hoax ini sukses menghasilkan perdebatan seru di media sosial, walaupun akhirnya kita tahu bahwa hoax ini tak jelas sumbernya.

Tak hanya itu, isu viral kemudian berkembang semakin menakutkan. Tiba-tiba muncul isu seolah-olah game ini merupakan alat CIA untuk memata-matai seluruh dunia. Di salah satu blog, saya menemukan seorang pendeta secara lugas menyebut Pokemon Go sebagai permainan iblis dan bagian dari penyebaran ajaran setan di dunia maya. Di sini kontroversi di seputar viral Pokemon Go mulai terbentuk dan menjalar liar.

Viral Pokemon Go menjadi kian panas ketika satu-persatu menteri, gubernur, bupati hingga kepolisian mulai berlomba-lomba melarang personilnya bermain Pokemon Go saat bekerja. “Kapolres Depok Razia Anggotanya yang Bermain Pokemon Go,” begitu salah satu judul headline sebuah surat kabar. Para petinggi negeri ini seperti tidak mau ketinggalan untuk numpang beken di tengah heboh Pokemon Go.

Api Unggun
Saya menggambarkan fenomena viral layaknya sebuah api unggun di ujung gang yang ramai. Api unggun ini begitu eksotis dengan lidah api yang menjilat-jilat udara. Oleh karena itu, setiap orang yang lalu-lalang selalu menyempatkan diri untuk melihatnya. Nah, sambil melihat dan menikmati kehangatan api, mereka melemparkan apapun yang dibawanya. Mereka yang punya kulit kacang, koran habis baca, kardus bekas kemasan, atau ranting kayu dilemparkan ke pusat bara api. Itu sebabnya api terus menyala.

Nah, api unggun itu akan membesar nyala apinya jika banyak orang datang dan melemparkan apapun yang ia punya. Sebaliknya, api unggun itu akan meredup dan berhenti menyala ketika sudah tak ada lagi orang lewat yang melempar barang. Ketika api tak lagi menyala, maka api unggun itu tak lagi menarik dan kemudian tak lagi ada orang yang mau mendatanginya.

Saya menggambarkan isu yang sedang hot dari sebuah viral sebagai api yang sedang hebat menyala-nyala. Setiap orang yang datang ke api unggun untuk sekedar melihat atau mencari kehangatan merepresentasikan kita semua para penggembira (baca: cheerleaders) viral. Dan kulit kacang, kertas koran, kardus, ranting kayu, dan barang apapun yang dimasukan ke bara api menggambarkan tanggapan, isu, ataupun beragam cerita yang mereka lemparkan untuk meramaikan viral.

Dengan penggambaran itu menjadi jelas bahwa, sebuah viral akan hot dan terus menjalar ke mana-mana jika banyak penggembira yang berpartisipasi dan kemudian melemparkan beragam isu dan cerita untuk membesarkan viral. Sebaliknya viral itu meredup dan berhenti menjalar jika sudah tak ada lagi orang yang tertarik memperbincangkannya karena memang isu dan ceritanya sudah tak ada lagi yang tersisa.

Minggu-minggu ini kita sedang hot-hot-nya merayakan api unggun Pokemon Go. Semua orang begitu bersemangat nimbrung dan melempar isu untuk membesarkan apinya.

Namun setiap perayaan tentu ada usainya. Let’s see, kapan api unggun Pokemon Go bakal meredup dan akhirnya mati ditelan bumi. Mungkin minggu depan, bulan depan, atau mungkin juga tahun depan.

 

Sumber Gambar: pbs.twimg.com

 

 

0 FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
Time to Give
next post
Pendaftaran #UKMgoGlobal Angkatan 4

Baca Juga

McD x BTS

June 11, 2021

Customer Evangelist: “ARMY dan BTS

June 11, 2021

“Mukidi Effect”

August 27, 2016

Akik

March 14, 2015

2AM @ 7-Eleven

December 10, 2011

Dunia Narsis Briptu Norman

April 21, 2011

“Andai Aku Jadi Gayus”

January 23, 2011

Evangelist

November 22, 2010

Great Model to Measure Word of Mouth Marketing

November 17, 2010

“Republik Facebook”

January 31, 2009

Leave a Comment

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Recent Posts

  • KENAPA SHOPEE LIVE NENDANG!!! ” Jualan dr. Richard Lee Cuan Rp 8 M “
  • HEBOH SHOPEE LIVE : Fake FOMO Marketing
  • GEN Z “Generasi Gali Lubang Tutup Lubang”
  • KENAPA PRODUK KOLAB KERAP MEMICU FOMO “Starbucks X Blackpink”
  • REBRANDING TWITTER “Mengubur LEGACY Masa Lalu”
  • At the End of the Day, EVERY HOMO SAPIEN IS FOMO SAPIEN
  • PELAJARAN MARKETING dari FILM BARBIE “FOMO Marketing in Action”
  • KENAPA SHOPEE LIVE NENDANG!!! “Jualan dr. Richard Lee Cuan Rp 8 M”
  • PUTRI ARIANI & NATION BRANDING INDONESIA
  • NETIZEN IS THE BEST CHIEF SERVICE OFFICER
  • Dari AUTHENTICITY ke BRAND ADVOCACY “Belajar dari Bos Bluebird”
  • TB GUNUNG AGUNG TUTUP Bagaimana Format Toko Buku ke Depan?
  • UNTUNG-RUGI CALEG PESOHOR
  • CUSTOMER-CENTRIC GOVERNMENT
  • DIPLOMASI BOLA ARAB SAUDI
  • TOKOPEDIA NAIK TARIF & ERA BARU E-COMMERCE
  • TUPPERWARE Brand yang DISAYANG Emak-Emak, Brand yang “DIBUNUH” milenial
  • CARA TIONGKOK MENGGRUDUK PASAR INDONESIA
  • MERENUNGKAN CURHATAN SOIMAH Soal Pajak
  • IDA DAYAK & FOMO Marketing
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top
yuswohady.com
  • Home
  • Biography