yuswohady.com
  • Home
  • Biography
  • Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

Creative Living

by yuswohady March 19, 2016
March 19, 2016

Creative living adalah sebuah istilah yang saya dapat dari Elizabeth Gilbert dari buku terbarunya Big Magic (dengan subjudul: Creative Living beyond Fear). Anda pasti tahu penulis hebat satu ini. Ya, karena beberapa tahun lalu novel dan filmnya Eat, Pray, and Love menggemparkan dunia. Dalam film tersebut sosok Elizabeth Gilbert dimainkan dengan sangat apik oleh artis Julia Robert.

Kita begitu dekat dengan novel dan film ini karena sebagian besar kisah di dalamnya terjadi di pulau Bali. Dan harus diakui film ini turut mendongkrak popularitas Bali sebagai destinasi wisata dunia. Kalau menonton film ini, Anda pasti masih ingat sosok Ketut Liyer yang begitu menyita perhatian penonton di seluruh dunia.

Berbeda dengan buku sebelumnya, melalui Big Magic, Elizabeth bukannya mengumbar imaginasi dan menabur kata-kata puitik untuk menghasilkan kisah fiktif yang mengharu-biru. Dalam buku ini ia justru berbagi kiat mengenai behind the scene bagaimana proses kreatifnya dalam menulis cerpen atau novel. Kalau kita jeli, sesungguhnya apa yang diceritakannya tak melulu berlaku hanya dalam menulis novel, tapi juga kreasi dalam inovasi produk atau bahkan bisnis.

Creative Living - Elizabeth Gilbert

You Are What You Create
Creative living adalah hidup yang pekat diisi dengan penciptaan hal-hal baru. Hidup yang setiap menit, jam, dan harinya kita isi dengan upaya penciptaan kreasi-kreasi baru yang bermanfaat bagi kita maupun orang-orang di luar kita. Creative living adalah juga hidup yang pekat diwarnai keberanian kita mewujudkan ide-ide menjadi kreasi-kreasi yang bermanfaat.

Kreasi itu bisa berupa tulisan atau novel seperti yang dijalani Elizabeth. Atau kalau kita musisi bisa berupa lagu yang menginspirasi. Kalau kita manajer bisa berupa inovasi produk seperti yang dilakukan Steve Jobs. Kalau kita aktivis bisa berupa sebuah social movement yang menjadi solusi bagi masyarakat. Kalau kita entrepreneur bisa berupa startup seperti Gojek. Kalau kita birokrat bisa berupa reformasi birokrasi yang memangkas habis praktek korupsi. Atau apapun kreasi yang kita mau.

Menjalani creative living mengandung makna bahwa berkreasi merupakan bagian penting hidup kita. Bahkan berkreasi sudah menjadi alasan keberadaan kita hidup di dunia. It’s our reason for being. Kalau kita tak mampu berkreasi menghasilkan sebuah karya yang meaningful dan (kalau bisa) mengubah dunia, maka secara otomatis kita tak berarti apa-apa. Kita hanya menjadi manusia rata-rata, tanpa karya, tanpa capaian.

Ya, karena kita hidup untuk menjadi manusia bermanfaat melalui karya-karya yang kita buat. Kita hidup untuk menjadi rahmat bagi alam semesta melalui kreasi kita. You are what you create!

Happier Life
Karena setiap kreasi baru membutuhkan ide-ide baru dan segar, maka creative living juga menuntut kita untuk bisa menemukan ide-ide segar dari waktu ke waktu. Untuk itu pikiran, jiwa, dan raga kita haruslah menjadi “antena” penangkap ide-ide yang berseliweran di sekitar kita. Semakin peka antena kita, maka semakin banyak ide tertangkap. Sebaliknya semakin bebal, maka ide-ide tersebut hanya lalu-lalang tak berguna.

Ketika kita menjalani creative living, maka pikiran, jiwa, dan raga kita begitu bebas mengembara dan responsif menangkap setiap ide yang berseliweran dan disediakan oleh alam semesta. Ingat, jika kita peka, maka setiap kejadian yang ada di sekitar kita, sekecil apapun itu, bisa menjadi sumber ide dan inspirasi yang luar biasa.

Dan seperti kata Elizabeth (hehe.. saya pun mengalaminya) perburuan untuk menangkap ide-ide baru nan segar itu merupakan sebuah perjalanan yang luar biasa indah dan nikmat. Akan menjadi semakin indah dan nikmat jika ide-ide itu bisa diwujudkan menjadi sebuah karya bersejarah kita. Dan ujungnya, karya tersebut bisa memberi kemanfaatan luar biasa bagi kita dan orang-orang di sekitar kita. So, siklus creative living adalah: menangkap ide, mencipta karya, menebar manfaat.

Kalau tiga hal itu kita wujudkan, itu berarti kita komplit menjalani creative life. Creative life menjadikan hidup kita lebih berwarna dan bermakna. Saya setuju dengan Elizabeth bahwa creative life is an amplified life. It’s an expanded life, a bigger life, and finally.. a happier life.

 

Sumber foto: www.popsugar.com

 

 

Related posts:

  1. Marketing Plan 2009: “Year of Living Dangerously”
  2. 2013: The Creative Year
  3. Yoris, Creative Junkies, & Brand Building
1
FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
Wetizen
next post
Sharing Economy dan Koperasi

Baca Juga

SURVIVAL INNOVATION

April 27, 2020

Bonus Demografi, Neo-Milenial, dan #GenerasiPencipta

November 4, 2017

“Golden Year” Berwirausaha

September 17, 2017

Beta Mentality

July 9, 2017

Kejatuhan Sevel dan “Innovation Fallacies”

July 1, 2017

Creator Confidence

February 18, 2017

Disrupt Yourself or Someone Else Will

June 11, 2016

Dengan Digital, Mengubah Dunia

June 5, 2016

Wetizen

March 11, 2016

Berani Ganjil

February 28, 2015

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks

    December 27, 2020
  • Best Business Books 2020: My Picks

    December 24, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (3)

    December 14, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (2)

    December 14, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (1)

    December 14, 2020
  • 6 Forces of Change 2021

    December 13, 2020
  • Konsumen Indonesia Optimis

    November 28, 2020
  • Prospective Businesses for UKM

    October 14, 2020
  • UKM Outlook 2021

    October 11, 2020
  • New Omni Marcomm

    October 1, 2020
  • Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi

    September 4, 2020
  • Family Life in the Pandemic Era

    September 4, 2020
  • 5 Digital Consumer Megashifts

    August 26, 2020
  • 15 Banking Consumer Megashift

    August 10, 2020
  • New Normal 100: Leisure & Travelling Trends

    July 26, 2020
  • New Normal 100: Digital Life & Privacy Trends

    July 24, 2020
  • 25 Retail Megashifts

    July 18, 2020
  • New Marcomm Paradigm

    July 18, 2020
  • #IBF2020: The Inside Story

    July 9, 2020
  • #IBF2020 – ReBound, ReBoot, ReBorn

    June 27, 2020

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks
  • Best Business Books 2020: My Picks
  • Industry Megashifts 2021 (3)
  • Industry Megashifts 2021 (2)
  • Industry Megashifts 2021 (1)
  • 6 Forces of Change 2021
  • Konsumen Indonesia Optimis
  • Prospective Businesses for UKM
  • UKM Outlook 2021
  • New Omni Marcomm
  • Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi
  • Family Life in the Pandemic Era
  • 5 Digital Consumer Megashifts
  • 15 Banking Consumer Megashift
  • New Normal 100: Leisure & Travelling Trends
  • New Normal 100: Digital Life & Privacy Trends
  • 25 Retail Megashifts
  • New Marcomm Paradigm
  • #IBF2020: The Inside Story
  • #IBF2020 – ReBound, ReBoot, ReBorn
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top