yuswohady.com
  • Home
  • Biography
  • Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

Marketing vs Sales

by yuswohady November 21, 2015
November 21, 2015

Orang marketing dan sales yang sama-sama bertanggung jawab di garda depan perusahaan memang dua ”mahluk” yang beda 180 derajat. Itu sebabnya mereka tak pernah akur. Orang sales sering menuding orang marketing itu kerjaannya menghabiskan duit (alasannya macam-macam: untuk promosi lah, untuk building brand lah, untuk customer research lah. Padahal orang sales sudah habis-habisan banting tulang mencari dan mengumpulkan duit. Jadi, yang satu mati-matian mengumpulkan duit, yang satunya lagi menghabiskan duit. Makanya nggak ketemu-ketemu.

Sementara orang marketing balik menuding orang sales itu nggak pernah berpikir panjang, nggak visioner, nggak pernah merancang strategi. Isi otaknya cuma 3D: duit, duit, duit. Orang marketing akan bilang ke orang sales: jualan harus pakai konsep, harus di-backup dengan STP (segmentation-targeting-positioning) yang solid, harus pakai rumus 4P (product-price-place-promotion) yang setajam laser, tak boleh ngawur. Celakanya, si orang sales dengan sinis menimpali: “go to hell with STP!!!” “bullshit with 4P!!!” Yang satu kebanyakan mikir, yang satunya lagi pokoknya action, action, action. Makanya nggak ketemu-ketemu.

Tipikal orang marketing adalah: parlente, berdasi, klimis, smart, lulusan universitas terbaik, konseptor, banyak mikir, kerjanya di depan meja dan ruang-ruang rapat di kantor pusat, dan celakanya suka memerintah. Sementara orang sales sebaliknya, kerjanya terjun dan bergulat langsung di pasar menghadapi ganasnya pesaing. Tiap hari bermandi peluh keringat berkunjung dari satu pelanggan ke pelanggan lain. Dicaci maki pelanggan kalau kebetulan kerjanya nggak benar. Orang sales cenderung nggak suka banyak berpikir, pokoknya yang penting action dan menghasilkan duit. Dan mereka cenderung benci dengan yang namanya teori dan konsep yang dinilainya mengawang-awang.

Yang sering saya dapati di berbagai perusahaan, perbedaan karakter ini seringkali sedemikian meruncing, dan tak jarang memicu terjadinya “perang Bubat” antara orang marketing dan sales. Seringkali muncul “nasionalisme” orang sales di satu sisi dan orang marketing di sisi lain. Kondisi kian runyam kalau orang finance ikut-ikut (ini adalah “mahluk” jenis lain lagi). Kalau sudah demikian halnya, apa yang terjadi? Mereka ribut gontok-gontokkan di dalam, sehingga pelanggan keleleran nggak terurus. Kalau sudah seperti ini, wah gawat!!!

Philip Kotler yang dikenal sebagai guru marketing dan Neil Rackam yang dikenal sebagai guru sales pernah menulis sebuah artikel di Harvard Business Review sekitar 10 tahun lalu dengan judul yang menantang: “Ending the War between Sales and Marketing.” “Akhiri perang bubat antara orang marketing dan orang sales,” begitu saran mereka. Alasannya, karena pekerjaan orang marketing dan sales kait-mengait sangat erat.

Untuk jelasnya bagaimana kaitan kerja mereka, berikut ini adalah bagan yang digunakan dua guru di atas untuk menjelaskannya. Seperti terlihat pada bagan, pekerjaan orang marketing dan orang sales merupakan satu mata rantai. Dalam mata rantai tersebut orang marketing berperan di sisi hulu, sementara orang sales di sisi hilir. Karena merupakan satu mata rantai, maka memang keduanya mutlak harus bekerjasama. Pekerjaan di hilir tak mungkin sempurna jika tidak di-support di hulu. Sebaliknya pekerjaan di hulu tak ada gunanya kalau tak dituntaskan dengan baik di hilir.

Marketing vs Sales

Seperti terlihat pada bagan, orang marketing berperan krusial dalam membangun kesadaran konsumen (awareness), mempertimbangkan untuk membeli (consideration), dan memilih produk yang dijual (preference). Sementara orang sales harus melanjutkannya hingga muncul keinginan membeli (intention), betul-betul membeli (purchase), membeli secara terus-menerus (loyalty), bahkan merekomendasikan produk ke konsumen yang lain (advocacy). Singkatnya, orang marketing bertugas menarik (pull) konsumen untuk membeli. Sementara orang sales harus mendorong (push).

Melihat bagan tersebut menjadi gamblang bahwa orang marketing dan sales memang harus berdamai. Karena itu melalui kolom ini saya hanya bisa menghimbau: Wahai orang marketing dan sales, akhirilah perang Bubat kalian. Masuki bahtera kehidupan baru yang penuh cinta dan perdamaian. Seraya saya mengutip salam grup musik legendaris Slank: “Piss…”

Related posts:

  1. Ending the War between Sales and Marketing
  2. CROWD “Marketing Becomes Horizontal” – Manifesto #2: Your Customers Are EVANGELISTS. They Are Your Voluntary Sales Force.
  3. Twitter Marketing Is Love Marketing
  4. Social Media Marketing for SME
  5. Marketing Al Amin vs. Marketing Pencitraan
0
FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
Nasionalisme Herbal
next post
Creating Village Biopreneurs: A “Connecting the Dots” Session

Baca Juga

Di Banyuwangi, Setiap Lokasi Adalah Destinasi

November 16, 2019

Anti-Mainstream Marketing: Downloadable Ebook

November 2, 2019

Every Business Is Crowd Business

November 1, 2019

Tourism-Centered Economy 4.0

March 9, 2019

2018: Tanpa Resolusi Akhir Tahun

December 31, 2018

Salesmen Are Selling Character, Not Product

January 27, 2018

Best Business Book 2016 – My Picks

December 24, 2016

Remote Influence

September 23, 2016

Pahlawan Pajak

September 3, 2016

Sharing Economy dan Koperasi

March 26, 2016

2 comments

Hildan Fathoni November 24, 2015 - 9:07 pm

Nah… Skrg jd jelas posisi masing2. Dua kutub yg selama ini dianggap saling berlawanan ternyata saling terkait erat. Terima kasih artikel nya Pak Yus

Reply
Marketing vs Sales | 1SJA November 27, 2015 - 5:55 am

[…] Lantas apa urusannya dg judul Marketing vs Sales, silahkan baca disini. […]

Reply

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • WELCOME ERA “CUCI PIRING” HABIS PANDEMI, TERBITLAH RESTRUKTURISASI

    June 21, 2022
  • “SESAT PIKIR” STARTUP DIGITAL

    June 21, 2022
  • KUTUKAN “BAKAR DUIT”

    June 21, 2022
  • REVENGE LEISURE

    June 13, 2022
  • NEW ERA OF STARTUP Post-Pandemic

    June 10, 2022
  • DON’T THINK JUST DO IT

    June 7, 2022
  • KENAPA INDOMARET & ALFAMART SELALU BERDEKATAN?

    June 7, 2022
  • NOSTALGIA MARKETING

    June 3, 2022
  • THE POWER OF 3R “REVIEW, RATING, RECOMMENDATION”

    May 31, 2022
  • PACEKLIK STARTUP DIGITAL

    May 25, 2022
  • GREAT BRAND LAUNCH

    May 23, 2022
  • WOM Adalah API FOMO Adalah BENSIN

    May 23, 2022
  • BRAND MEMECAT KONSUMEN

    May 20, 2022
  • INVESTASI STRATEGIS “TLKM X GoTo”

    May 17, 2022
  • THE DARK SIDE of WORD OF MOUTH MARKETING

    May 17, 2022
  • KENAPA FILM “KKN DESA PENARI” SUKSES?

    May 13, 2022
  • RIP iPod 3 Pelajaran Disrupsi

    May 12, 2022
  • SHAREABLE CONTENT

    May 11, 2022
  • DEMAND SHOCK MUDIK

    May 11, 2022
  • WORD OF MOUTH KHONG GUAN & MARJAN

    May 10, 2022

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • WELCOME ERA “CUCI PIRING” HABIS PANDEMI, TERBITLAH RESTRUKTURISASI
  • “SESAT PIKIR” STARTUP DIGITAL
  • KUTUKAN “BAKAR DUIT”
  • REVENGE LEISURE
  • NEW ERA OF STARTUP Post-Pandemic
  • DON’T THINK JUST DO IT
  • KENAPA INDOMARET & ALFAMART SELALU BERDEKATAN?
  • NOSTALGIA MARKETING
  • THE POWER OF 3R “REVIEW, RATING, RECOMMENDATION”
  • PACEKLIK STARTUP DIGITAL
  • GREAT BRAND LAUNCH
  • WOM Adalah API FOMO Adalah BENSIN
  • BRAND MEMECAT KONSUMEN
  • INVESTASI STRATEGIS “TLKM X GoTo”
  • THE DARK SIDE of WORD OF MOUTH MARKETING
  • KENAPA FILM “KKN DESA PENARI” SUKSES?
  • RIP iPod 3 Pelajaran Disrupsi
  • SHAREABLE CONTENT
  • DEMAND SHOCK MUDIK
  • WORD OF MOUTH KHONG GUAN & MARJAN
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top