yuswohady.com
  • Home
  • Biography
  • Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

Grup WA

by yuswohady November 2, 2015
November 2, 2015

Hidup saya praktis sudah tertawan oleh grup WA (WhatsApp). Bagaimana tidak, waktu Subuh saat ayam berkokok, lima notifikasi WA sudah kedip-kedip minta dihampiri. Pagi saat di kantor di sela-sela meeting, tangan selalu menggerayangi HP sibuk pencet sana-sini untuk melayani obrolan teman grup. Siang dan sore hari saat ketemu klien tetap saja tangan sesekali curi-curi geser-geser layar sentuh HP untuk melihat update celotehan teman-teman grup. Malam apalagi… it’s WA time, saatnya berbagi cerita dengan seluruh teman grup hingga tengah malam bahkan menjelang pagi.

Whatsapp

Aktivitas keseharian tetap berjalan lancar, walaupun “WA time” terus hadir di sela-sela aktivitas tersebut. Saat ngobrol dengan seluruh anggota keluarga di ruang tamu, jari-jemari tetap bergerilya memenceti HP. Saat meeting dengan klien, pada waktu meeting lagi seru-serunya tentu tidak, namun begitu suasana mulai cair (biasanya menjelang berakhir) maka kembali tangan gerayangan ke layar sentuh HP. Praktis semua aktivitas bisa diselingi WA time. Itu sebabnya saya memprediksi manusia bakal menjadi “the most multi-tasking creature”.

Saya punya 13 grup WA, hampir semuanya aktif. Ada grup WA temen-temen reuni SMA. Ada grup WA teman-teman aktivis mahasiswa. Ada grup WA teman-teman komunitas dan pehobi sama. Ada grup WA untuk komunikasi tim kerja klien. “Pak Siwo, agar komunikasi antar team member lancar, kita bikin grup WA ya,” begitu ujar klien saya. Tak ketinggalan grup WA anggota keluarga besar. Pokoknya dikit-dikit dibikin grup WA-nya biar seru.

Dengan 13 grup sesungguhnya saya masih normal-normal saja. Banyak teman saya yang koleksi grup WA-nya jauh lebih fantastis. Ada yang di atas 20 bahkan di atas 30. Konon banyaknya koleksi grup WA yang kita miliki memberikan prestise tersendiri. Ya karena makin banyak koleksi, maka ia dianggap lebih gaul, lebih banyak teman, lebih luas koneksinya, lebih socially-connected. Apa saja grup WA yang kita ikuti juga bisa menjadi indikator siapa kita. Makanya saya sering mendengar celotehan teman-teman yang pamer, “Eh saya satu grup WA dengan artis A dan selebriti B lho.”

Masuknya saya ke grup-grup WA hampir semuanya bukan atas kemauan saya. Awalnya seorang teman yang sudah punya nomor HP saya bilang, “Mas Siwo nomornya aku masukin di grup WA bla bla bla ya?” Karena teman, tak kuasa saya menolak. Begitu masuk, maka serta-merta saya merasa bak selebritis. Semua anggota grup menyapa dengan renyah. Beragam sapaan ramahpun menghujam: “Selamat datang Mas Siwo”; “Senang sekali Mas Siwo hadir di grup ini”, atau “Ditunggu inspirasi-inspirasinya.”

Awalnya beban juga masuk grup, karena mesti siap-sedia melayani ocehan-ocehan teman grup. Namun sekali respon oke, dua kali respon enak, tiga kali respon nikmat, ujung-ujungnya nggak bisa berhenti… bahkan ketagihan. Dengan koleksi grup WA yang cukup banyak, maka kini rasanya tiada menit tanpa menunggu notifikasi grup WA. Ketika notifiksi tak kunjung datang, bumi serasa berputar begitu lambat, hari serasa sunyi-sepi.

Barangkali Anda penasaran, apa saja yang diomongkan di grup-grup WA tersebut, sehingga demikian menyita waktu. Obrolannya macam-macam. Untuk grup reuni SMA past nggak jauh-jauh dari urusan kangen-kangenan. Untuk grup komunitas dan hobi pasti mengenai minat dan passion kita. Atau untuk grup klien tentu urusan pekerjaan.

Tapi di luar itu semua, anggota grup paling demen ngobrolin apa-apa yang sedang menjadi trending topic. Sekarang misalnya, paling seru ngobrolin masalah asap. Saya paling suka mengamati anggota-anggota grup WA yang mendadak menjadi pahlawan. Saya sebut pahlawan, karena sosok ini biasanya bertingkah layaknya pahlawan: menyuarakan fakta-fakta, melakukan analisis layaknya ia seorang pakar jempolan, lalu mengemukakan solusi-solusi cespleng yang umumnya dicomot dari mana-mana.

Sosok ini bisanya paling suka menghujat berbagai pihak yang bisa disalahkan. Dalam kasus asap misalnya, ia menyalahkan presiden, menteri lingkungan hidup, atau anggota DPR. Berbekal kambing hitam tersebut ia kemudian menyerukan sebuah gerakan dan aksi. Sudah bisa diduga, gerakan dan aksi itu hanyalah isapan jempol belaka. Karena begitu minggu depan muncul trendic topic lain, serta-merta aksi itu menguap, ia beralih ke topik baru yang sedang happening. Sebenarnya ia lebih pas disebut cheer leader ketimbang seorang pahlawan.

Selain pahlawan/cheer leader, banyak karakter lain di grup WA. Ada “passive listener”, yang nggak pernah nongol namun sangat intens mendengarkan percakapan peers. Ada juga “copas sharer” yang hobinya mengcopy-paste tulisan dari grup sebelah. Ada “meme lover” yang paling suka mem-posting meme lucu, artikel humor, atau tebak-tebakan ngakak sebagai obat boring di siang bolong. Ada “HBD celebrater” dan “RIP sympathizer”, yang hobinya mengucapkan hari ulang tahun atau rasa belasungkawa. Begitu ada satu yang bilang “HBD, semoga panjang umur…” maka viralpun bergulung, dan hari itu grup WA penuh terisi ucapan ulang tahun. Dan masih banyak lagi karakter di grup WA.

Barangkali ada yang bergumam, apa saya nggak rugi menghambur-hamburkan waktu begitu banyak untuk suatu hal yang sekilas tak ada gunanya: ngobrol kesana-kemari. Bagi kebanyakan orang mungkin ya, tapi tidak bagi saya. Bagi marketer, obrolan di grup-grup WA adalah sumber insight yang tak ada tandingannya. Dari situ bisa lahir produk-produk maupun bisnis-bisnis hebat.

Singkatnya, di balik obrolan di grup-grup WA terselip bongkahan-bongkahaan emas. Kalau Anda seorang marketer sejati, Anda harus jeli mengulik bongkahan-bongkahan emas tersebut.

 

Sumber foto: www.mindtheproduct.com

No related posts.

0
FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
Sukses Adalah Kesabaran
next post
Pendaftaran Kelas #UKMgoGlobal 3

Baca Juga

Customer Evangelist: “ARMY dan BTS

June 11, 2021

Angry Customers

May 30, 2021

Akankah Kita Hengkang dari Whatsapp?

May 16, 2021

Memberi eTalk: Surveillance Economy

April 20, 2018

Setiap Orang Berbohong di Facebook

March 10, 2018

Facebook: Guru Menulis Terbaik di Dunia

September 9, 2017

Best Business Book 2016 – My Picks

December 24, 2016

Pahlawan Pajak

September 3, 2016

“Mukidi Effect”

August 27, 2016

Sharing Economy dan Koperasi

March 26, 2016

2 comments

@SobatBercahaya November 2, 2015 - 1:11 am

Aku sekarang lebih selektif gabung di group WA. Banyak spaming euy

Reply
Ririn November 2, 2015 - 8:16 pm

Tulisan ini lgs saya share ke group WA SD saya mas Siwo. Kl bagi saya… group wa itu hiburan. Obat pelepas penat selepas kerja dan disela2 kerja 🙂

Reply

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • WELCOME ERA “CUCI PIRING” HABIS PANDEMI, TERBITLAH RESTRUKTURISASI

    June 21, 2022
  • “SESAT PIKIR” STARTUP DIGITAL

    June 21, 2022
  • KUTUKAN “BAKAR DUIT”

    June 21, 2022
  • REVENGE LEISURE

    June 13, 2022
  • NEW ERA OF STARTUP Post-Pandemic

    June 10, 2022
  • DON’T THINK JUST DO IT

    June 7, 2022
  • KENAPA INDOMARET & ALFAMART SELALU BERDEKATAN?

    June 7, 2022
  • NOSTALGIA MARKETING

    June 3, 2022
  • THE POWER OF 3R “REVIEW, RATING, RECOMMENDATION”

    May 31, 2022
  • PACEKLIK STARTUP DIGITAL

    May 25, 2022
  • GREAT BRAND LAUNCH

    May 23, 2022
  • WOM Adalah API FOMO Adalah BENSIN

    May 23, 2022
  • BRAND MEMECAT KONSUMEN

    May 20, 2022
  • INVESTASI STRATEGIS “TLKM X GoTo”

    May 17, 2022
  • THE DARK SIDE of WORD OF MOUTH MARKETING

    May 17, 2022
  • KENAPA FILM “KKN DESA PENARI” SUKSES?

    May 13, 2022
  • RIP iPod 3 Pelajaran Disrupsi

    May 12, 2022
  • SHAREABLE CONTENT

    May 11, 2022
  • DEMAND SHOCK MUDIK

    May 11, 2022
  • WORD OF MOUTH KHONG GUAN & MARJAN

    May 10, 2022

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • WELCOME ERA “CUCI PIRING” HABIS PANDEMI, TERBITLAH RESTRUKTURISASI
  • “SESAT PIKIR” STARTUP DIGITAL
  • KUTUKAN “BAKAR DUIT”
  • REVENGE LEISURE
  • NEW ERA OF STARTUP Post-Pandemic
  • DON’T THINK JUST DO IT
  • KENAPA INDOMARET & ALFAMART SELALU BERDEKATAN?
  • NOSTALGIA MARKETING
  • THE POWER OF 3R “REVIEW, RATING, RECOMMENDATION”
  • PACEKLIK STARTUP DIGITAL
  • GREAT BRAND LAUNCH
  • WOM Adalah API FOMO Adalah BENSIN
  • BRAND MEMECAT KONSUMEN
  • INVESTASI STRATEGIS “TLKM X GoTo”
  • THE DARK SIDE of WORD OF MOUTH MARKETING
  • KENAPA FILM “KKN DESA PENARI” SUKSES?
  • RIP iPod 3 Pelajaran Disrupsi
  • SHAREABLE CONTENT
  • DEMAND SHOCK MUDIK
  • WORD OF MOUTH KHONG GUAN & MARJAN
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top