yuswohady.com
  • Home
  • Biography
  • Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

Bangsa Gaduh

by yuswohady February 7, 2015
February 7, 2015

Saya punya julukan baru untuk negeri tempat lahir beta, yang sangat saya cintai ini yaitu: “bangsa gaduh”. Sesuai namanya, bangsa ini menyukai kegaduhan. Apa-apa dibikin gaduh. Persoalan sepele dibikin muter-muter dan ruwet agar membikin gaduh. Urusan nggak penting dipenting-pentingkan atau seolah-olah penting agar riuh-rendah menimbulkan gaduh. Urusan yang lurus ditekak-tekuk, dibelak-belokkan agar berujung gaduh.

Kita sibuk berakrobat, melompat dari satu kegaduhan ke kegaduhan lain tanpa mengenal ujung-pangkal. Akrobat pemilu yang gaduh. Akrobat KMP vs KIH yang gaduh. Akrobat rapat paripurna DPR yang gaduh. Akrobat kenaikan dan penurunan harga BBM yang gaduh. Akrobat kecelakaan pesawat yang gaduh. Akrobat Cicak-Buaya Jilid 1-II yang gaduh. Pokoknya semua dibikin gaduh. Dan di tengah kegaduhan itu kita semua menjadi cheer leader bersuka-ria merayakannya.

Gaduh!!! Gaduh!!! Gaduh!!!
Kegaduhan menghisap pikiran dan tenaga kita. Bangsa ini begitu letih diperas tenaganya untuk mengurusi kegaduhan yang sambung-menyambung tanpa pernah henti. Kegaduhanlah yang membuat kita semua tak bisa kerja.

Presiden pusing tujuh keliling mengakomodasi kepentingan untuk meredam kegaduhan. Menteri-menteri tidak bisa kerja karena was-was menjadi korban kegaduhan. Pelaku usaha wait and see, nggak ngapa-ngapain menunggu kegaduhan usai. Karyawan dan buruh tak produktif karena sibuk menggosipkan kegaduhan yang selalu hot di TV dan koran-koran. Netizen sibuk memroduksi meme untuk meramaikan kegaduhan di dunia maya. Pokoknya tenaga bangsa ini terkuras habis mengurusi tetek-bengek kegaduhan yang datang silih-berganti.

Masih jelas di ingatan, bangsa ini begitu optimis tiga bulan lalu saat pemerintahan baru memproklamirkan diri sebagai pemerintahan kerja, kerja, kerja. Pemerintahan yang bercirikan kerja cak-cek tanpa banyak bicara. Tapi kini kita semua pesimis karena semboyan: “Kerja!!! Kerja!!! Kerja!!!” hanya pepesan kosong belaka menjelma menjadi semboyan: “Gaduh!!! Gaduh!!! Gaduh!!!”

Kini, hanya beberapa hari setelah 100 hari kepemimpinan pemerintah baru terlewati, kita semua gundah. Kita gundah jika agenda-agenda besar yang telah dicanangkan hanya menjadi mimpi besar belaka karena mentok di tingkat kegaduhan dan tak pernah sampai pada kerja dan realisasi kongkrit.

Yang saya takutkan adalah, keinginan besar untuk melakukan revolusi mental, membangun poros maritim dunia; kemandirian pangan dan energi; swasembada beras; efisiensi distribusi dan logistik nasional, memantapkan industri kreatif dan UKM semuanya hanya sampai di tahap kegaduhan tanpa ada kerja dan realisasi.

Yang saya takutkan, segudang agenda besar tersebut hanya cukup sampai direncanakan, didiskusikan di seminar-seminar, dikasak-kusukkan di DPR, dicari-cari kesalahannya oleh politisi, didiskreditkan oleh kelompok-kelompok kepentingan, didemo oleh mahasiswa, ditalk-showkan di TV-TV, dst-dst tanpa pernah sedikitpun dikerjakan dan direalisasikan. Persis seperti mobnas (mobil nasional) yang lebih 30 tahun kita gaduhkan tapi sampai detik ini tak tampak realisasinya.

Yang saya takutkan bangsa ini letih bahkan lumpuh ditawan oleh kegaduhan demi kegaduhan yang dengan suka cita kita ciptakan.

Bangsa Kerja
Lawan dari bangsa gaduh adalah apa yang saya sebut “bangsa kerja”. Berbeda dengan bangsa gaduh yang suka kegaduhan, bangsa kerja membuang jauh-jauh kegaduhan, intrik-intrik, fitnah-memfitnah, sikut-menyikut, dan lebih memilih fokus dan berkonsentrasi untuk kerja, kerja, dan kerja. Bangsa seperti ini umumnya prihatin, memiliki sense of crisis tinggi, memiliki common enemy yang menyatukan seluruh rakyatnya untuk maju, dan fokus menyatukan pikiran dan tindakan untuk mewujudkan tujuan dan visi bangsa.

Bicara mengenai bangsa kerja saya jadi ingat Jepang yang berjuang habis-habisan untuk menjadi negara industri baru setengah abad silam. Kala itu Jepang berhasil mengentaskan brand-brand seperti Sony, Panasonic, atau Toyota yang awalnya adalah brand kelas kambing menjadi brand yang dipercaya dan dikagumi konsumen dunia. Bagaimana Jepang bisa mewujudkannya? Dengan kerja, kerja, dan kerja, bukan dengan bergaduh ria. Bangsa ini mengesampingkan perbedaan, intrik-intrik di dalam, menyatu-padukan seluruh potensi bangsa agar bisa fokus bekerja untuk mewujudkan visi bangsa.

Singapura adalah contoh bangsa kerja yang lain. Singapura menjadi salah satu bangsa termakmur di dunia seperti sekarang karena kerja, kerja, kerja selama puluhan tahun sepi dari kegaduhan politik. Di bawah nakhoda Lee Kuan Yew yang visioner rakyat Singapura dibentuk menjadi manusia-manusia yang prihatin, berdisiplin, berdaya juang tinggi, dan kompeten melalui kerja, kerja, dan kerja. Saking sibuknya bekerja, sampai-sampai mereka “lupa” berintrik-intrik, bersikut-sikutan, dan bergaduh ria. Berlawanan 180 derajat dengan kondisi kita saat ini.

Saya tidak rela jika bangsa ini hanya puas menjadi bangsa gaduh: bangsa yang bisanya cuma membikin kegaduhan. Bangsa ini harus menjadi pejuang tangguh, berdisiplin, berketerampilan, dan berkarakter. Itu semua terwujud melalui kerja, kerja, kerja, bukan dengan membikin kegaduhan. Mari hentikan kegaduhan.

 

No related posts.

0
FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
SmartFM Talk Show: “Branded Service”
next post
Personal Branding Ala Milenial

Baca Juga

Di Banyuwangi, Setiap Lokasi Adalah Destinasi

November 16, 2019

Anti-Mainstream Marketing: Downloadable Ebook

November 2, 2019

Pemasaran “Anti-Mainstream” Ala Azwar Anas

August 10, 2019

Resto Indonesia Mendunia

November 24, 2018

Nation Branding: Agenda Bangsa setelah Asian Games Usai

September 3, 2018

Sukses Asian Games & Visi 2032

September 1, 2018

Tantangan Revolusi Industri 4.0

April 29, 2018

Bioekonomi

August 29, 2015

Entrepreneurial Government

December 8, 2014

6 comments

Gunarto February 8, 2015 - 8:41 am

Kerja, kerja, kerja… Karena kurang pengalaman di liga besar, hati2 malah kesrimpet….

Reply
Din February 11, 2015 - 10:56 am

“Gaduh!!! Gaduh!!! Gaduh!!!”
Rakyat kecil hanya bisa bilang sakitnya tuh …

Reply
Merek, Alat Perjuangan Bangsa — yuswohady.com May 2, 2015 - 9:28 pm

[…] hebat lain di dunia. Saya ingin menunjukkan bahwa Indonesia bukan cuma bangsa yang bisanya gaduh (“Drama Cicak-Buaya”, “Kisruh Ahok”, “Pencidukan Novel Baswedan”, dan entah nanti apa […]

Reply
Merek, Alat Perjuangan Bangsa - Indonesia Brand ForumIndonesia Brand Forum May 6, 2015 - 10:51 pm

[…] hebat lain di dunia. Saya ingin menunjukkan bahwa Indonesia bukan cuma bangsa yang bisanya gaduh (“Drama Cicak-Buaya”, “Kisruh Ahok”, “Pencidukan Novel Baswedan”, dan entah nanti apa […]

Reply
Merek, Alat Perjuangan Bangsa | Indonesia Brand Forum May 11, 2015 - 5:10 am

[…] hebat lain di dunia. Saya ingin menunjukkan bahwa Indonesia bukan cuma bangsa yang bisanya gaduh (“Drama Cicak-Buaya”, “Kisruh Ahok”, “Pencidukan Novel Baswedan”, dan entah nanti apa […]

Reply
Merek, Alat Perjuangan Bangsa - Majalah M&I Online December 21, 2015 - 2:44 am

[…] hebat lain di dunia. Saya ingin menunjukkan bahwa Indonesia bukan cuma bangsa yang bisanya gaduh (“Drama Cicak-Buaya”, “Kisruh Ahok”, “Pencidukan Novel Baswedan”, dan entah nanti apa […]

Reply

Leave a Reply to Merek, Alat Perjuangan Bangsa | Indonesia Brand Forum Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks

    December 27, 2020
  • Best Business Books 2020: My Picks

    December 24, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (3)

    December 14, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (2)

    December 14, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (1)

    December 14, 2020
  • 6 Forces of Change 2021

    December 13, 2020
  • Konsumen Indonesia Optimis

    November 28, 2020
  • Prospective Businesses for UKM

    October 14, 2020
  • UKM Outlook 2021

    October 11, 2020
  • New Omni Marcomm

    October 1, 2020
  • Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi

    September 4, 2020
  • Family Life in the Pandemic Era

    September 4, 2020
  • 5 Digital Consumer Megashifts

    August 26, 2020
  • 15 Banking Consumer Megashift

    August 10, 2020
  • New Normal 100: Leisure & Travelling Trends

    July 26, 2020
  • New Normal 100: Digital Life & Privacy Trends

    July 24, 2020
  • 25 Retail Megashifts

    July 18, 2020
  • New Marcomm Paradigm

    July 18, 2020
  • #IBF2020: The Inside Story

    July 9, 2020
  • #IBF2020 – ReBound, ReBoot, ReBorn

    June 27, 2020

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks
  • Best Business Books 2020: My Picks
  • Industry Megashifts 2021 (3)
  • Industry Megashifts 2021 (2)
  • Industry Megashifts 2021 (1)
  • 6 Forces of Change 2021
  • Konsumen Indonesia Optimis
  • Prospective Businesses for UKM
  • UKM Outlook 2021
  • New Omni Marcomm
  • Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi
  • Family Life in the Pandemic Era
  • 5 Digital Consumer Megashifts
  • 15 Banking Consumer Megashift
  • New Normal 100: Leisure & Travelling Trends
  • New Normal 100: Digital Life & Privacy Trends
  • 25 Retail Megashifts
  • New Marcomm Paradigm
  • #IBF2020: The Inside Story
  • #IBF2020 – ReBound, ReBoot, ReBorn
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top