yuswohady.com
  • Home
  • Biography
  • Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

Best Business Book 2014: My Picks

by yuswohady January 1, 2015
January 1, 2015

Memasuki tahun 2015, ada baiknya jika kita menengok kembali buku-buku hebat di tahun 2014 yang layak kita baca dan ambil pelajaran-pelajaran yang ada di dalamnya. Berikut ini adalah buku-buku pilihan saya di tahun 2014, semoga bisa menjadi inspirasi Anda di tahun yang baru.

1. Zero to One: Notes on Startups or How to Build the Future, by Peter Thiel, Blake Master (September, 2014)

See the Book: Zero to One, Peter Thiel

“The next Bill Gates will not build an operating system. The next Larry Page and Sergey Brin won’t make a search engine. The next Mark Zuckerber won’t create a social network.” ujar Peter Tiel, pendiri Paypal dan sang penulis, mengawali buku ini. Lanjutnya, jika Anda meniru Gates atau Zuckerberg, maka Anda tak akan belajar dari mereka. Anda tak akan mampu menghasilkan sesuatu yang luar biasa jika hanya menyempurnakan sesuatu yang sudah ada. Anda akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa hanya jika menciptakan sesuatu yang sama sekali baru, aneh, dan fresh. Yang pertama membawa dunia “dari 1 ke n”, sementara yang kedua “dari 0 ke 1”. Sari pati wisdom dari legendary venture capitalist yang ikut membidani PayPal, Facebook, LinkedIn, dan Airbnb. A great book on inventing the next big things.

2. The Second Machine Age: Work, Progress, and Prosperity in a Time of Brilliant Technologies, by Erik Brynjolfsson, Andrew McAfee (Januari, 2014)

The Second Machine Age - Cover 2

Kalau “first machine age” adalah era otomasi pekerjaan-pekerjaan fisik/manual manusia (mesin uap, mobil, pabrik), maka “second machine age” adalah era otomasi pekerjaan-pekerjaan pengetahuan (knowledge works) dengan memanfaatkan big data, algoritma, predictive analytic, machine learning, atau internet of things. Tak pelak lagi teknologi digital menjadi dusruptive technology yang akan memorak-porandakan lanskap bisnis baru yang menghasilkan produk, layanan, pekerjaan, dan ekonomi baru yang tak terbayangkan saat ini. Era “second machine age” itu kini sedang berjalan. Dan, dua profesor dari Center for Digital Business MIT ini mencoba mengidentifikasi strategi terbaik untuk bisa survive di era baru tersebut.

3. Hooked: How to Build Habit-Forming Products, by Nir Eyal (November, 2014)

Hooked - Cover

Lupakan ATL (above the line). Lupakan BTL (below the line). Lupakan kampanye media sosial. Yang sesungguhnya kita butuhkan bukanlah promosi, tapi produk yang menjadikan konsumen keranjingan untuk menggunakannya lagi, lagi, dan lagi. Lihat bagaimana Facebook menjadikan kita keranjingan meng-update status. Lihat bagaimana Instagram menjadikan kita begitu ketagihan meng-upload foto. Atau 7-Eleven menjadikan para ABG demen nongkrong dan kopdar di akhir pekan. Buku ini memberikan insight luar biasa bagi entrepreneur, product manager, designer, marketer, start-up founder, atau siapapun yang ingin menciptkan produk yang membentuk kebiasaan konsumen (habit-forming product). Dengan The Hook Model yang dikembangkan penulis, kita bisa memahami dengan lebih baik bagaiamana kebiasaan konsumen itu terbentuk dan bagaiamana marketer harus menyikapinya.

4. Thrive: The Third Metric to Redefining Success and Creating a Life of Well-Being, Wisdom, and Wonder, by Arianna Huffington (Maret, 2014)

Thrive - Cover

Sebuah refleksi atas pengalaman personal yang sarat pembelajaran setelah sang penulis, Arianna Huffington, pendiri koran online paling berpengaruh di Amerika saat ini, bangkit dari keterpurukan karena terlalu terobsesi mengejar kesuksesan palsu. Berkaca dari pegaalaman personal tersebut, ia merumuskan ukuran kesuksesan baru (the third metric) yaitu: kesehatan lahiriah-batiniah (well-being), ketakjuban (wonder), kearifan (wisdom), dan sikap memberi (giving). Dalam ukuran baru ini sukses haruslah berbanding lurus dengan kebahagiaan; sukses haruslah sebangun dengan kebermaknaan hidup. Sukses adalah jiwa yang terus bertumbuh (thrive).

5. The Promise of a Pencil: How an Ordinary Person Can Create Extraordinary Change, by Adam Braun (Maret 2014)

The Promise of a Pencil - Cover

Sebuah kisah heroik dari anak muda hebat, Adam Braun si penulis, dalam menemukan panggilan hidup membangun ratusan sekolah untuk kaum papa di seluruh dunia dengan hanya bermodal awal $25. Semuanya berawal saat ia berlibur ke India dan mendapati seorang anak jalanan miskin. Ketika ditanya apa keinginan terbesarnya, jawaban si anak singkat: sebatang pensil untuk menulis. Jawaban si anak membawa kegundahan dalam hati Adam. Kegundahan ini mendorongnya keluar dari pekerjaan mapan di sebuah consulting firm di New York dan kemudian mendirikan Pencil of Promise, sebuah LSM yang bermimpi besar memerangi kebodohan melalui pendidikan untuk kaum papa. Sebuah cerita inspiratif mengenai kewirausahaan sosial yang mengubah dunia.

6. Creativity, Inc: Overcoming the Unseen Forces that Stand in the Way of True Inspiration, by Ed Catmull, Amy Wallace (April, 2014)

Creativity Inc - Cover

Selama hampir dua dekade Pixar telah mendominasi jagat film animasi dengan menelorkan blockbusters seperti: Toy Story, Finding Nemo, hingga The Incredibles. Tak hanya sukses komersial, Pixar juga piawai mencipta karya-karya artistik hingga diganjar 27 piala Oscar. Di balik kerja besar Pixar tersimpan harta karun berupa pembelajaran-pembelajaran luar biasa mengenai bagaimana seharusnya organisasi mengelola proses, budaya perusahaan, talenta, dan iklim yang kondusif untuk memompa kreativitas. Di tulis langsung oleh sang pendiri, buku ini mencoba menguak harta karun tak ternilai tersebut.

7. How Google Works, by Eric Schmidt, Jonathan Rosenberg (September, 2014)

How Google Works - Cover

Buku ini menelusuri perjalanan bisnis Google, perusahaan paling sukses abad ini, di masa-masa keemasannya (2001-2011) di bawah sang Nakhoda, Eric Schmidt. Kunci sukses Google menurut penulis ditentukan oleh kepiawaian menghasilkan inovasi-inovasi produk yang luar biasa dan kemampuan menarik talenta-talenta mumpuni, yang di Google di sebut: Smart Creatives. Buku ini menjadi istimewa karena ditulis sendiri oleh sang Nakhoda, Eric Schmidt bersama Senior Vice President (SVP) Produk (sekarang advisor Google). Di tangan mereka Google menghasilkan produk-produk luar biasa seperti: AdSense, AdWords, Gmail, Drive, Docs, Maps, Google+, Chrome, hingga Android dan akuisisi YouTube.

8. The Gen Z Effect: The Six Forces Shaping the Future Business, by Tom Koulopoulos, Dan Keldsen (November, 2014)

The Gen Z Effect - Cover

Salah satu perubahan besar (disruption) dalam bisnis dan sosial-ekonomi adalah munculnya generasi pasca Millenial (Gen Y) yang kini sering disebut sebagai: Gen Z. Generasi yang lahir antara 1995 hingga 2015 ini adalah generasi yang paling socially-connected dalam sejarah umat manusia. Buku ini mengidentifikasi enam kekuatan yang akan memicu disruptive changes yang akan membentuk masa depan bisnis Anda. Pemahaman terhadap keenam kekuatan itu akan menentukan apakah Anda menjadi pemenang atau pecundang di era Gen Z.

9. Show Your Work: 10 Ways to Share Your Creativity and Get Discovered, by Austin Kleon (Maret, 2014)

Show Your Work - Cover

“Crafting something is a long, uncertain process. A maker should show her work,” demikian Austin Kleon, penulis buku ini, mengawali buku ini dengan kalimat yang sekaligus merangkum ide dasar buku. Buku ini mendobrak mitos bahwa karya hebat haruslah diciptakan oleh seorang jenius yang bekerja sendirian (lone genius). Di era connected world, karya-karya kreatif yang mengubah dunia haruslah diciptakan secara berjamaah. Kita harus bergabung dalam apa yang disebut Kleon, “new ecology of talent”. Kata Kleon: “It is about getting found by being findable. It is about being a connector, a teacher, and an open node. You have to be an artist that other artists will steal from.”

10. The Art of Thinking Clearly, by Rolf Dobelli (Mei, 2014)

The Art of Thinking Clearly - Cover

Buku ini secara menarik mengumpulkan 99 jenis bias pikiran (cognitive bias) yang menjadikan kita blunder dalam menentukan pilihan dan mengambil keputusan. Ambil contoh Anda berlibur ke luar kota dan Anda tak tahu mana restoran yang enak. Maka yang Anda lakukan adalah mencari restoran yang terlihat pengunjungnya ramai. Apakah restoran itu benar enak? Belum tentu. Itulah salah satu cognitive bias yang disebut “social proof” (Bab 4). Selesai membaca 99 bab buku ini kita akan menyadari bahwa manusia adalah mahluk lemah yang tak berdaya melawan blunder pikiran.

11. Think Like a Freak: The Authors of Freakonomics Offer to Retrain Your Brain, by Steven Levitt, Stephen Dubner (Mei, 2014)

Think Like  Ffreak - Cover

Sekuel dari Freakonomics dan Superfreakonomics, buku ini mengeksplorasi lebih jauh dua buku bestseller sebelumnya dengan memberikan resep-resep memecahkan masalah dengan pendekatan yang tak biasa. Levitt-Dubner mengajak kita melihat dan memecahkan masalah dengan pendekatan yang seringkali menyimpang dari conventional wisdom. Dengan analisis ekonomi yang kreatif Levitt-Dubner melihat dunia dari kaca mata yang berbeda dari kebanyakan kita. Melalui buku ini mereka berbagi resep bagaimana kita bisa berpikir beda: think like a freak.

Selamat Tahun Baru 2015.

 

See: Best Business Book 2013

See: Best Business Book 2012

Related posts:

  1. Best Business Book 2013: My Picks
  2. Community Is the World’s HOTTEST Business!!!
  3. 2014: Tahun Si Kecil
0
FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
2015: (Still) Tough, Yet Challenging
next post
Bad Habits of Marketing Planning

Baca Juga

Best Business Book 2019: My Picks

December 27, 2019

Best Business Book 2018: My Picks

December 22, 2018

Best Business Books 2017 – My Picks

December 25, 2017

“Dua Dunia” Otak Kita

October 13, 2017

Best Business Book 2016 – My Picks

December 24, 2016

Best Business Book 2015 – My Picks

December 28, 2015

Diskusi Buku “Life Science for a Better Life”

October 7, 2015

My Brand New Book: “8 Wajah Kelas Menengah”

June 2, 2015

Meredefinisi Ukuran Sukses

December 12, 2014

#Kultwit Revolusi Hijab

July 22, 2014

1 comment

Best Business Book 2016 – My Picks — yuswohady.com December 24, 2016 - 11:24 am

[…] Best Business Book 2014: My Picks […]

Reply

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • GREAT BRAND LAUNCH

    May 23, 2022
  • WOM Adalah API FOMO Adalah BENSIN

    May 23, 2022
  • BRAND MEMECAT KONSUMEN

    May 20, 2022
  • INVESTASI STRATEGIS “TLKM X GoTo”

    May 17, 2022
  • THE DARK SIDE of WORD OF MOUTH MARKETING

    May 17, 2022
  • KENAPA FILM “KKN DESA PENARI” SUKSES?

    May 13, 2022
  • RIP iPod 3 Pelajaran Disrupsi

    May 12, 2022
  • SHAREABLE CONTENT

    May 11, 2022
  • DEMAND SHOCK MUDIK

    May 11, 2022
  • WORD OF MOUTH KHONG GUAN & MARJAN

    May 10, 2022
  • EMAK-EMAK PAHLAWAN RECOVERY

    May 10, 2022
  • KENAPA ELON, ZUCK, BEZOS BELI PERUSAHAAN MEDIA?

    April 28, 2022
  • KOPIKO & ELON MUSK

    April 26, 2022
  • BRAND ENDORSER PROFESI “DI UJUNG TANDUK”

    April 25, 2022
  • GARUDA MENJADI SARANG PENYAMUN?

    April 24, 2022
  • POLA BELANJA RAMADAN-LEBARAN

    April 22, 2022
  • BRAND CRISIS “WHAT SHOULD DO?”

    April 20, 2022
  • DILEMA PERSONAL BRAND & CORPORATE BRAND

    April 20, 2022
  • REVENGE MUDIK

    April 8, 2022
  • HALAL OF THINGS

    April 8, 2022

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • GREAT BRAND LAUNCH
  • WOM Adalah API FOMO Adalah BENSIN
  • BRAND MEMECAT KONSUMEN
  • INVESTASI STRATEGIS “TLKM X GoTo”
  • THE DARK SIDE of WORD OF MOUTH MARKETING
  • KENAPA FILM “KKN DESA PENARI” SUKSES?
  • RIP iPod 3 Pelajaran Disrupsi
  • SHAREABLE CONTENT
  • DEMAND SHOCK MUDIK
  • WORD OF MOUTH KHONG GUAN & MARJAN
  • EMAK-EMAK PAHLAWAN RECOVERY
  • KENAPA ELON, ZUCK, BEZOS BELI PERUSAHAAN MEDIA?
  • KOPIKO & ELON MUSK
  • BRAND ENDORSER PROFESI “DI UJUNG TANDUK”
  • GARUDA MENJADI SARANG PENYAMUN?
  • POLA BELANJA RAMADAN-LEBARAN
  • BRAND CRISIS “WHAT SHOULD DO?”
  • DILEMA PERSONAL BRAND & CORPORATE BRAND
  • REVENGE MUDIK
  • HALAL OF THINGS
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top