yuswohady.com
  • Home
  • Biography
  • Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

Connecting Muslim Customers

by yuswohady August 9, 2014
August 9, 2014

Minggu ini saya masih menulis mengenai buku anyar saya Marketing to the Middle Class Muslim. Ya, karena geliat pasarnya memang mencengangkan dan respons pembaca terhadap buku itu luar biasa. Kali ini saya akan mengupas The Principle of Engagement dalam menyasar pasar muslim. Saya katakandi buku tersebut bahwa alat paling jitu untuk meng-engage konsumen muslim adalah melalui komunitas. The most powerful approach to engage muslim market is community marketing. Kenapa?

Kaum muslim adalah kelompok sosial yang memiliki kesamaan tujuan (shared purpose) yaitu untuk mencapai keselamatan di dunia dan akhirat dengan selalu menjalankan perintah-perintah Allah SWT dan menjauhi larang-larangan-Nya. Mereka juga memiliki kesamaan nilai-nilai (common values) dan perilaku (common behavior), yaitu nilai-nilai dan perilaku luhur seperti tertuang di dalam Al Qur’an dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad. Kesamaan tujuan dan nilai-nilai adalah syarat dasar terbentuknya sebuah komunitas yang solid.

Jadi, by default sesungguhnya kaum muslim adalah sebuah sebuah komunitas yang memiliki tujuan besar yang sama dan antar mereka saling bersaudara, saling peduli, dan saling membantu untuk mewujudkan tujuan besar tersebut.

Pre-order “Marketing to the Middle Class Muslim” di sini

Connect
Karena by default kaum muslim adalah sebuah komunitas, maka pendekatan pemasaran yang paling ampuh untuk menggarap pasar ini adalah dengan menggunakan pendakatan komunitas (community marketing). Pemasaran komunitas sangat ampuh bagi basis konsumen muslim karena kesamaan tujuan, nilai-nilai, dan perilaku cenderung mendorong mereka untuk saling berinteraksi dan berbagi. Customer base Anda akan kokoh jika merek Anda bisa menjadi wahana untuk bertemunya mereka dan membangun relationship.

Pemahaman mengenai perilaku pelanggan yang suka saling berinteraksi dan berhubungan di dalam sebuah komunitas merupakan fondasi bagi Anda dalam memasarkan produk secara efektif. Kuncinya, Anda harus bisa menghubungkan satu konsumen dengan konsumen lain di dalam komunitas, lalu hubungkan mereka dengan merek Anda. “Connect your muslim customers to each other, then connect them to your brand.

Pesannya kemudian menjadi jelas, bahwa merek Anda harus mampu mengakomodasi pelanggan untuk membangun komunitas, dan memungkinkan setiap anggota komunitas tersebut berinteraksi satu sama lain.

Pemasaran komunitas menjadi sangat krusial bagi basis konsumen muslim karena pemasaran melalui medium ini menghasilkan pelanggan yang sangat loyal. “Customer who form a communal bond around your bran, are usually extremely loyal,” Kata Richard Cross dan Janet Smith dalam buku larisnya, Customer Bonding. Bahkan komunitas tak hanya mampu menciptakan relationship customer dan loyal customer, tapi lebih jauh lagi ia dapat membangun advocator customer.

Muslim Advocators
Advocator customer tak lain adalah jenis pelanggan yang selalu mati-matian membela merek dan produk Anda. Pelanggan yang selalu menjadi juru bicara dan “papan iklan berjalan” yang baik bagi pelanggan lain. Mereka adalah pelanggan yang marah kalau mendengar orang lain menjelek-jelekkan merek Anda.

Karena jenis pelanggan yang Anda hasilkan adalah advocator customer maka mereka akan cenderung menjadi salesman Anda yang sangat fanatik. Mereka akan cerita ke orang lain dan merekomendasikan merek dan produk Anda. Kita tahu rekomendasi pelanggan atau customer referral adalah alat promosi dan jualan yang sangat efektif dan ampuh mempengaruhi pelanggan prospek.

Dan harus diingat, cara ini low budget high impact karena Anda tak perlu mengeluarkan anggaran jutaan bahkan miliaran rupiah untuk iklan di koran dan televisi.

Kalau diferensiasi adalah faktor kunci untuk memenangkan persaingan, saya berani bilang, diferensiasi merek mestinya tak hanya dilakukan melalui kualitas produk yang baik, layanan yang excellent, atau teknologi yang canggih. Tapi juga melalui bagaimana Anda membangun komunitas pelanggan dan bagaimana Anda menghubungkan dan menginteraksikan satu pelanggan dengan pelanggan lain.

Di samping kualitas produk yang ekselen dan identitas kehalalan, sesungguhnya kunci kesuksesan Wardah yang lain adalah kemampuannya dalam mendekati komunitas-komunitas hijabers. Wardah aktif mendekati para community leader di lingkungan hijabers dan menggelar banyak aktivasi komunitas (community activation).

Trust Is Your Currency
Pertanyaan kemudian muncul: bagaimana kita memasarkan melalui komunitas? Harus diakui, memasarkan merek di dalam sebuah komunitas bukanlah pekerjaan gampang. Pendekatannya memang agak lain dari pendekatan konvensional. Anda sudah tak bisa lagi menggunakan paradigma produsen-konsumen dalam memasarkan merek Anda. Kenapa? Karena lingkungan di dalam komunitas bersifat egaliter dan peer to peer. Dalam buku saya CROWD: Marketing Becomes Horizontal (2008), saya menyebut pendekatan ini sebagai pendekatan pemasaran horisontal.

Karena itu Anda harus smart! Posisikan merek Anda sebagai anggota komunitas, bukan sebagai produsen. Sebagai anggota komunitas Anda harus melakukan hal-hal penting berikut ini. Pertama, dorong interaksi dan komunikasi yang intensif antar sesama anggota komunitas dan lakukan lakukanlah soft-selling, bukan hard-selling dalam jualan produk.

Kedua, jalankan fungsi fasilitasi, Anda harus menjadi fasilitator yang baik bagi komunitas dan kalau Anda sudah menjadi fasilitator yang baik, bangunlah “sense of community” ke seluruh anggota.

Ketiga, saling perkenalkan antar anggota dengan satu minat (common interests) tertentu, dan dorong para anggota memberikan kontribusi kepada komunitas dan membantu anggota lain. Dan yang terakhir, ciptakan identitas, atau kalau mungkin, budaya komunitas.

Tapi di atas berbagai kiat di atas, satu hal terpenting yang harus Anda perhatikan adalah kredibilitas dan trust. Anggota sebuah komunitas selain Anda pasti akan merasa jengkel dan sebal, jika Anda terus-menerus melakukan promosi secara terang-terangan dalam komunitas itu. Mereka akan mengganggap Anda hanya memanfaatkan komunitas itu untuk kepentingan Anda semata. Kredibilitas Anda perlahan akan hilang, dan orang pun akhirnya tidak akan percaya lagi kepada Anda.

Pendeknya, bangun dulu kredibilitas Anda di dalam komunitas. Anda dapat menjadi referensi bagi komunitas itu. Jika kredibilitas Anda sudah terbentuk, lambat-laun komunitaslah yang akan “bekerja” untuk Anda, bukan sebaliknya. Word-of-mouth yang terjadi membuat Anda dikenal secara luas, tanpa perlu mengeluarkan biaya promosi yang besar.

Ikuti Seminarnya: “Membidik Pasar Kelas Menengah Muslim“, 25 Agustus 2014:

Related posts:

  1. CROWD “Marketing Becomes Horizontal” – Manifesto #3: Your Core Competence Is CONNECTING the Customers
  2. Empat Sosok Konsumen Muslim
  3. Pre-Order Buku “Marketing to the Middle Class Muslim”
  4. CROWD “Marketing Becomes Horizontal” – Manifesto #11: Engage Your Most Passionate Customers to CO-CREATE Solutions.
  5. Unique Universal Value
0
FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
Unique Universal Value
next post
Ngobrolin #MiddleClassMuslim di Makassar

Baca Juga

Hijrah Movement

June 2, 2019

Muslim 4.0: Hijrah+Digital+Leisure

May 11, 2019

Ketika Hijrah menjadi Lifestyle

November 17, 2018

Lebaran Zaman Now (1)

June 18, 2018

15 Tren Muslim Zaman Now (3)

June 9, 2018

15 Tren Muslim Zaman Now (2)

June 3, 2018

15 Tren Muslim Zaman Now (1)

May 26, 2018

#KelasInspirasi & Bukber Memberi: “Gen M”

June 21, 2016

Bukber

June 18, 2016

Halal Marketing

July 4, 2015

2 comments

jual beli August 21, 2014 - 9:43 pm

terimakasih banyak artikelnya memotivasi saya

Reply
jual track hotwheels September 13, 2014 - 3:05 am

inspiring article mas siwo…. makasih banyak tipsnya. kalo ada info event lainnya kabarin ya mas 🙂

Reply

Leave a Reply to jual beli Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks

    December 27, 2020
  • Best Business Books 2020: My Picks

    December 24, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (3)

    December 14, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (2)

    December 14, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (1)

    December 14, 2020
  • 6 Forces of Change 2021

    December 13, 2020
  • Konsumen Indonesia Optimis

    November 28, 2020
  • Prospective Businesses for UKM

    October 14, 2020
  • UKM Outlook 2021

    October 11, 2020
  • New Omni Marcomm

    October 1, 2020
  • Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi

    September 4, 2020
  • Family Life in the Pandemic Era

    September 4, 2020
  • 5 Digital Consumer Megashifts

    August 26, 2020
  • 15 Banking Consumer Megashift

    August 10, 2020
  • New Normal 100: Leisure & Travelling Trends

    July 26, 2020
  • New Normal 100: Digital Life & Privacy Trends

    July 24, 2020
  • 25 Retail Megashifts

    July 18, 2020
  • New Marcomm Paradigm

    July 18, 2020
  • #IBF2020: The Inside Story

    July 9, 2020
  • #IBF2020 – ReBound, ReBoot, ReBorn

    June 27, 2020

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks
  • Best Business Books 2020: My Picks
  • Industry Megashifts 2021 (3)
  • Industry Megashifts 2021 (2)
  • Industry Megashifts 2021 (1)
  • 6 Forces of Change 2021
  • Konsumen Indonesia Optimis
  • Prospective Businesses for UKM
  • UKM Outlook 2021
  • New Omni Marcomm
  • Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi
  • Family Life in the Pandemic Era
  • 5 Digital Consumer Megashifts
  • 15 Banking Consumer Megashift
  • New Normal 100: Leisure & Travelling Trends
  • New Normal 100: Digital Life & Privacy Trends
  • 25 Retail Megashifts
  • New Marcomm Paradigm
  • #IBF2020: The Inside Story
  • #IBF2020 – ReBound, ReBoot, ReBorn
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top