yuswohady.com
  • Home
  • Biography
  • Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

Indonesia Pusat Fesyen Islam Dunia? Why Not!

by yuswohady April 13, 2014
April 13, 2014

Minggu lalu saya diundang mbak Irna Mutiara @irnaMutiara, salah satu desainer hijab kondang Tanah Air berdiskusi dengan teman-teman di markas Hijabers Community di Jakarta. Forumnya tidak begitu besar, hanya sekitar duapuluhan orang dari berbagai kalangan yang peduli pada perkembangan fesyen Islam di Tanah Air. Di situ juga hadir bu Euis Saedah, Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Departemen Perindustrian; ada juga mbak Dian Pelangi yang brand pakaian muslimnya sudah ternama; juga ada juga mas Salman Subakat pemilik brand kosmetik Wardah.

Walaupun forum itu kecil, namun saya melihat sebuah cita-cita besar dari anak-anak muda hebat di forum tersebut yaitu membentuk Islamic Fashion Council dengan misi mulia menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen Islam dunia. Saya surprise luar biasa karena ide yang sama sudah bergentayangan di otak saya sejak tahun lalu. Kebetulan pada saat itu saya diminta sharing pada salah satu sesi seminar di ajang Islamic Fashion Week 2013, dan di situ saya mengambil judul presentasi saya: “Indonesia: Center of the World Islamic Fashion”.

Indonesia menjadi pusat fesyen Islam dunia? Why not! Apa nggak berlebihan? Absolutely not!

Kegairahan Peradaban Islam
Saya berani mengatakan bahwa Indonesia sangat layak menjadi pusat fesyen Islam dunia karena berbagai pertimbangan yang fundamental dan sangat substansial. Setahun terakhir ini kebetulan saya intens mengamati dan meneliti dinamika perkembangan pasar muslim di Indonesia. Sekian lama mengamati, saya menemukan sebuah gelombang perubahan besar yang sangat menarik. Apa itu?

Saya melihat munculnya benih-benih kegairahan baru peradaban Islam terjadi di Tanah air selama 5 tahun terakhir. Kenapa saya sebut peradaban karena kegairahan baru tersebut terjadi di berbagai aspek lapangan kehidupan kaum muslim di Indonesia mulai dari seni-budaya, gaya hidup, ilmu pengetahuan, ekonomi, kewirausahaan, dinamika komunitas, dunia dakwah, bahkan perilaku bersedekah. Coba saja lihat fenomena-fenomena menggembirakan berikut ini.

Saya kira belum sampai lima tahun “revolusi hijab” terjadi begitu massif di negeri ini. Mendadak berbusana hijab menjadi tren gaya hidup (fesyen, kosmetik, asesoris) yang menjalar bak virus ganas ke seluruh penjuru Tanah Air. Menariknya, tiba-tiba berhijab menjadi sesuatu yang cool, modern, trendy, techy, dan begitu diminati wanita muslim. Kosmetik untuk pasar hijabers juga pun tumbuh luar biasa ditandai dengan adanya apa yang saya sebut “The Wardah Effect”.

Di bidang budaya seperti karya buku, novel, musik, atau film yang bernuansa Islam, kita juga menyaksikan fenomena yang tak kalah menggairahkan. Novel dan film “Ayat-Ayat Cinta” misalnya, mencapai sukses yang luar biasa bahkan mengalahkan film-film umum dalam menggaet penonton. Lagu dan musik bernuansa Islam (seperti lagu Bimbo, Opick, dsb) kini telah menjadi “musik pop” yang menjadi milik semua kalangan masyarakat tak hanya terbatas kaum muslim.

Di bidang ekonomi kita melihat tumbuh pesatnya bank syariah di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir mencapai sekitar 40% setiap tahunnya. Wirausahawan muslim juga merebak di hampir seluruh daerah di Indonesia. Komunitas wirausaha musilim seperti Tangan Di Atas (TDA) misalnya, menjamur di berbagai kota Tanah Air.

Modal
Saya melihat kegairahan baru peradaban Islam di Tanah Air merupakan modal dasar yang paling berharga bagi Indonesia untuk bisa menjadi pusat kebudayaan Islam dunia, termasuk dalam hal dunia fesyen. Kegairahan baru ini harus dimanfaatkan momentumnya untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen Islam dunia.

Kegairahan baru ini membawa implikasi yang sangat positif bagi perkembangan fesyen Islam di Tanah Air. Pertama, pasar fesyen Islam di Indonesia tumbuh pesat luar biasa dalam lima tahun terakhir. Memakai hijab kini tak hanya sekedar kewajiban tapi sudah menjadi gaya hidup yang fashionable. Tren baru iniah yang membuat pasar hijab bergairah luar biasa.

Pasar hijab yang sangat besar inilah (ingat, Indonesia adalah negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia) yang bisa dijadikan “senjata” bagi Indonesia untuk menjadi pusat fesyen Islam dunia. Besarnya pasar bisa menjadi “posisi tawar” yang ampuh untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen Islam dunia.

Kedua, dengan pasar yang besar dan tumbuh begitu cepat, maka dengan sendirinya industri fesyen Islam di Tanah Air juga menggeliat demikian dahsyat. Para hijab entrepreneurs kini tumbuh bak jamur di musim hujan, tak hanya di kota-kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, tapi merata hampir di seluruh kota di Tanah Air. Merebaknya industri fesyen Islam ini sekali lagi akan mendjadi landasan kokoh bagi Indonesia untuk mengukuhkan diri sebagai pusat fesyen Islam dunia.

Dalam diskusi dengan temen-temen Hijabers Community beberapa minggu lalu, ada pemikiran menarik yang diungkapkan bu Euis Saedah. Kata beliau, Indonesia harus mengembangkan pusat-pusat industri kreatif (cluster) fesyen Islam di berbagai kota. Munculnya cluster-cluster industri fesyen Islam inilah yang akan menjadi lokomotif bertumbuh industri ini.

Sekarang ini kita mengenal di Solo terdapat kampung Laweyan yang dikenal sebagai cluster industri batik. Di Yogya ada Kasongan yang menjadi cluster industri kerajinan gerabah/keramik. Atau di Jepara kita punya cluster untuk industri ukiran kayu. “Maka kini saatnya kita juga harus mengembangkan cluster-cluster industri fesyen Islam yang tersebar di berbagai kota di seluruh Tanah Air,” ujar bu Dirjen

Ketiga, dari sisi SDM atau para desianernya sendiri. Dalam hal SDM ini saya konfiden 1000% Indonesia akan bisa menjadi center of excellence bagi industri fesyen dunia. Kenapa? Karena untuk urusan seni dan kreativitas, kemampuan orang Indonesia sangat menonjol, tak kalah dibandingkan orang-orang asing.

Kalau pasar dan industrinya tumbuh pesat, maka dengan cepat pula kita akan menghasilkan desainer-desainer handal seperti mbak Irna Mutiara atau mbak Dian Pelangi dalam jumlah besar dan merata teresebar di berbagai kota di seluruh Tanah Air. Dan hanya dengan desainer-desainer handal kelas dunia dalam jumlah banyak, maka Indonesia  layak menyebut dirinya sebagai pusat fesyen Islam dunia.

So kembali ke pertanyaan yang menjadi judul tulisan ini: “Bisakah Indonesia menjadi pusat fesyen Islam dunia?” Jawaban saya singkat: “Why Not!”

Related posts:

  1. Pengantar Diskusi Garuda Indonesia
  2. Kemerdekaan Merek Indonesia
  3. Indonesia Semangaaat!!!
  4. 8 Sosok Kelas Menengah Indonesia
  5. #KelasInspirasi: Membedah “Garuda Indonesia Experience”
0
FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
#UKMgoGlobal: Dialog dengan Pak Wamendag
next post
First-Time User Sensations

Baca Juga

Merek Berbahasa Indonesia

October 11, 2019

The Coming of the Asian Age

March 26, 2019

Milenial Jaman Now: Penggerak Leisure Economy

November 18, 2017

“Dua Dunia” Otak Kita

October 13, 2017

Brand Merah Putih

August 12, 2017

The Dark Side of the Gen Z

September 24, 2016

Core Economy-nya Jokowi

September 10, 2016

Transformasi Branding BRI

July 3, 2016

Bukber

June 18, 2016

DISRUPT!

June 4, 2016

1 comment

e-no si nagacentil April 14, 2014 - 12:51 am

Mengamati perkembangan fesyen muslim di tanah air nggak lepas dari membengkaknya populasi kelas menengah di Indonesia juga, yang sadar untuk tetap mengikuti tuntunan agama tapi juga maunya tampil gaya. Salah satu fenomena kelas menengah relijius ini juga keberadaan mushalla di mall-mall kelas atas di Jakarta terutama 🙂

Reply

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks

    December 27, 2020
  • Best Business Books 2020: My Picks

    December 24, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (3)

    December 14, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (2)

    December 14, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (1)

    December 14, 2020
  • 6 Forces of Change 2021

    December 13, 2020
  • Konsumen Indonesia Optimis

    November 28, 2020
  • Prospective Businesses for UKM

    October 14, 2020
  • UKM Outlook 2021

    October 11, 2020
  • New Omni Marcomm

    October 1, 2020
  • Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi

    September 4, 2020
  • Family Life in the Pandemic Era

    September 4, 2020
  • 5 Digital Consumer Megashifts

    August 26, 2020
  • 15 Banking Consumer Megashift

    August 10, 2020
  • New Normal 100: Leisure & Travelling Trends

    July 26, 2020
  • New Normal 100: Digital Life & Privacy Trends

    July 24, 2020
  • 25 Retail Megashifts

    July 18, 2020
  • New Marcomm Paradigm

    July 18, 2020
  • #IBF2020: The Inside Story

    July 9, 2020
  • #IBF2020 – ReBound, ReBoot, ReBorn

    June 27, 2020

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks
  • Best Business Books 2020: My Picks
  • Industry Megashifts 2021 (3)
  • Industry Megashifts 2021 (2)
  • Industry Megashifts 2021 (1)
  • 6 Forces of Change 2021
  • Konsumen Indonesia Optimis
  • Prospective Businesses for UKM
  • UKM Outlook 2021
  • New Omni Marcomm
  • Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi
  • Family Life in the Pandemic Era
  • 5 Digital Consumer Megashifts
  • 15 Banking Consumer Megashift
  • New Normal 100: Leisure & Travelling Trends
  • New Normal 100: Digital Life & Privacy Trends
  • 25 Retail Megashifts
  • New Marcomm Paradigm
  • #IBF2020: The Inside Story
  • #IBF2020 – ReBound, ReBoot, ReBorn
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top