yuswohady.com
  • Home
  • Biography
  • Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

2014: Tahun Si Kecil

by yuswohady January 11, 2014
January 11, 2014

Sudah menjadi ritual tahunan, setiap akhir tahun saya merapel baca buku. Ini sekaligus untuk “menghapus dosa” diri yang berbulan-bulan sebelumnya terus beralasan nggak punya waktu membaca. Biasanya di awal bulan Desember saya list sejumlah buku yang menurut saya “the best book of the year”. Lalu dilihat mana-mana yang belum terbaca dan kemudian dikebut baca agar sebelum pergantian tahun buku-buku itu kelar seluruhnya.

Salah satu buku terbitan tahun lalu yang mencuri perhatian saya adalah David and Goliath tulisan Malcolm Gladwell. Buku ini menarik, karena membukakan mata saya bahwa kecil itu tak selalu mesti harus menjadi kelemahan, begitupun besar tak selalu kekuatan.  Bahkan justru kecil bisa menjadi kekuatan (“the advantages of disadvantages”), sebaliknya besar bisa menjadi kelemahan (“disadvantage of advantages“).

Ciptakan Rule of the Game
Conventional wisdom akan mengatakan bahwa Goliath berada di atas angin dan gampang sekali mengalahkan David karena tubuhnya yang besar, ototnya yang kekar, dan pedangnya yang setajam petir. Namun apa yang terjadi? Goliath justru tumbang dan kepalanya terpotong oleh pedang miliknya.

Kenapa bisa begitu? Karena David tak mau bertarung ala Goliath. Ia menciptakan rule of the game-nya sendiri, kemudian mendikte dan mendominasi rule of the game tersebut untuk menumbangkan Goliath. David tahu bahwa di balik kelebihan tubuh besarnya Goliath memiliki kelemahan fatal: gerak yang lamban, manuver yang terbatas, dan matanya yang rabun sehingga tak bisa melihat jarak jauh.

Dengan cerdas David membalik kelemahannya yaitu tubuh yang kecil, menjadi kekuatan mematikan: kecepatan gerak dan kelincahan bermanuver. Tahu bahwa mata Goliath rabun, David pun tak mau bertarung jarak dekat sehingga Goliath sulit mengamati gerak cepat David. Dengan pergerakan tubuh yang cepat, kelincahan bermanuver, dan ketepel di tangan, David pun siap mengendalikan pertarungan.

Dengan tidak terpancing melakukan pertarungan jarak dekat, David mengambil posisi yang tepat, dan dalam sekejap mata… “darrr!!!” peluru ketepelnya tepat mendarat di jidat dan serta-merta Goliath terkapar. Tak mau kehilangan kesempatan, secepat kilat David pun mengambil pedang terhunus dari tangan Goliath dan menggunakan untuk memotong lehernya.

Kenapa David bisa menang? Pertama, karena ia tahu betul kelemahan dan kekuatan dirinya, maupun kekuatan dan kelemahan lawan. Tak cuma itu, ia juga cerdas membalikkan kelemahan tersebut menjadi kekuatan untuk dijadikan senjata pamungkas memenangkan pertarungan.

Kedua,  ia menciptakan rule of the game-nya sendiri mengacu pada kekuatan yang dia miliki seperti: bertarung jarak jauh, menggunakan ketepel bukan kekuatan otot dan pedang, memaksimalkan manuver dan kecepatan. Ia tak mau sedikitpun terjebak pada rule of the game si besar Goliath. Inilah pelajaran terpenting pertarungan David vs Goliath.

Menyalip Ala David
Buku David and Goliath mengingatkan saya pada kondisi bisnis tahun 2014 yang penuh ranjau. Dua minggu lalu di rubrik ini saya menulis artikel mengenai marketing outlook 2014. Saya katakan di situ bahwa tahun 2014 merupakaan tahun berat karena berbagai perkembangan tak menguntungkan: rupiah terjun bebas, pertumbuhan ekonomi melambat, hingga gonjang-ganjing politik akibat pemilu.

Di artikel tersebut saya juga mengusulkan kepada para marketer untuk memanfaatkan momentum tahun berat untuk bisa “menyalip di tikungan”. Maksudnya memanfaatkan riak-riak perubahan yang terjadi untuk mengalahkan pesaing.

Nah, melalui artikel kali ini saya ingin mengatakan bahwa tahun 2014 adalah “Tahun si David”, alias “Tahun si Kecil” alias “Tahun si UKM”. Kenapa? Karena ontran-ontran ekonomi-politik 2014 seharusnya menjadi momentum peluang yang luar biasa bagi usaha kecil menengah (UKM) untuk bisa menyalip di tikungan. Ketika kondisi stabil, kecil kemungkinan UKM bisa beat the giant. Justru ketika bisnis sedang bergolak, kans untuk bisa menyalip di tikungan terbuka lebar.

Ada dua alasan kenapa UKM punya kans lebih besar untuk menyalip di tikungan. Pertama, seperti halnya David, karena kekecilannya UKM bisa lebih cepat bergerak, lebih lincah bermanuver, dan lebih fleksibel memainkan strategi untuk memenangkan persaingan. Di tengah kondisi bisnis yang bergolak, kecepatan, kelincahan, dan fleksibilitas merupakan harta karun tak ternilai.

Kedua, kita tahu kebanyakan UKM memiliki local content tinggi, bahkan 100%. Nah, ketika rupiah makin terpuruk digerus dolar, UKM akan lebih kompetitif dibandingkan perusahaan-perusahaan besar dan perusahaan asing yang kebanyakan bahan bakunya bergantung pada impor. Cost advantage yang dinikmati UKM ini seharusnya menjadi peluang emas untuk menyalip di tikungan.

Lalu bagaimana UKM bisa menyalip di tikungan? Kiatnya persis yang dilakukan David. Pertama-tama kenali kelemahan-kekuatan diri maupun lawan; balikkan kelemahan tersebut menjadi kekuatan; lalu ciptakan rule of the game Anda sendiri mengacu pada kekuatan tersebut.

Ingat, jangan sampai tergoda masuk pada jebakan rule of the game pemain besar. Karena kalau dilakukan, itu artinya Anda bunuh diri.

Selamat datang 2014. Selamat datang “Tahun si Kecil”.

Related posts:

  1. Merayakan Tahun Baru
  2. 2014: Menyalip di Tikungan
0
FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
Chief Destruction Officer
next post
Yuk Bangun Brand UKM Indonesia

Baca Juga

Merek Berbahasa Indonesia

October 11, 2019

The Coming of the Asian Age

March 26, 2019

Brand Merah Putih

August 12, 2017

Best Business Book 2016 – My Picks

December 24, 2016

Core Economy-nya Jokowi

September 10, 2016

Pahlawan Pajak

September 3, 2016

Transformasi Branding BRI

July 3, 2016

DISRUPT!

June 4, 2016

“Nothing to Lose”

April 27, 2016

The Second Generation Challenges #IBF2016

April 9, 2016

3 comments

Mari Bangun Brand UKM Indonesia — yuswohady.com January 12, 2014 - 7:20 am

[…] by yuswohady UKM harus optimis menyambut 2014!!! Walaupun 2014 adalah tahun penuh ranjau dan pergolakan (rupiah terjun bebas, ekonomi melambat, gonjang-ganjing pemilu), dengan berbekal kapabilitas berkelas dunia, UKM harus optimis bisa “menyalip di tikungan” dan memenangkan persaingan. […]

Reply
santi djiwandono January 12, 2014 - 11:46 pm

Pak Yuswo dan Malcolm Gladwell sudah senada dan seirama nih ! Yang kecil memang harus realistis dan cerdik. Tantangannya adalah membuat pemain-pemain kecil ini ter-expose dengan informasi2 dari Pak Yuswo dan Gladwell ini ya Pak? Kita-kita yg harus bisa jadi ‘jembatannya ‘ ya?

Reply
miftah fawzy January 30, 2014 - 12:29 am

hal yg sulit bagi manusia adalah memahami diri sendiri : kelebihannya
kelemahannya dan posisi dirinya di tengah hidup yg penuh dg persaingan ini

Reply

Leave a Reply to Mari Bangun Brand UKM Indonesia — yuswohady.com Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks

    December 27, 2020
  • Best Business Books 2020: My Picks

    December 24, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (3)

    December 14, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (2)

    December 14, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (1)

    December 14, 2020
  • 6 Forces of Change 2021

    December 13, 2020
  • Konsumen Indonesia Optimis

    November 28, 2020
  • Prospective Businesses for UKM

    October 14, 2020
  • UKM Outlook 2021

    October 11, 2020
  • New Omni Marcomm

    October 1, 2020
  • Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi

    September 4, 2020
  • Family Life in the Pandemic Era

    September 4, 2020
  • 5 Digital Consumer Megashifts

    August 26, 2020
  • 15 Banking Consumer Megashift

    August 10, 2020
  • New Normal 100: Leisure & Travelling Trends

    July 26, 2020
  • New Normal 100: Digital Life & Privacy Trends

    July 24, 2020
  • 25 Retail Megashifts

    July 18, 2020
  • New Marcomm Paradigm

    July 18, 2020
  • #IBF2020: The Inside Story

    July 9, 2020
  • #IBF2020 – ReBound, ReBoot, ReBorn

    June 27, 2020

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks
  • Best Business Books 2020: My Picks
  • Industry Megashifts 2021 (3)
  • Industry Megashifts 2021 (2)
  • Industry Megashifts 2021 (1)
  • 6 Forces of Change 2021
  • Konsumen Indonesia Optimis
  • Prospective Businesses for UKM
  • UKM Outlook 2021
  • New Omni Marcomm
  • Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi
  • Family Life in the Pandemic Era
  • 5 Digital Consumer Megashifts
  • 15 Banking Consumer Megashift
  • New Normal 100: Leisure & Travelling Trends
  • New Normal 100: Digital Life & Privacy Trends
  • 25 Retail Megashifts
  • New Marcomm Paradigm
  • #IBF2020: The Inside Story
  • #IBF2020 – ReBound, ReBoot, ReBorn
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top