• Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

Spiritual Company

by yuswohady November 19, 2013
November 19, 2013

Akhir Oktober lalu buku terbaru yang saya editori keluar juga. Buku berjudul Great Spirit, Grand Strategy (Gramedia Pustaka Utama, 2013) ini ditulis oleh Arief Yahya, Direktur Utama Telkom. Buku ini berisi platform strategi yang menjadi landasan pak AY (begitu ia biasa dipanggil di internal Telkom) dalam memanajemeni Telkom.

Pak AY bukanlah orang baru bagi saya. Saya sudah kenal sekitar 10 tahun lalu saat ia menjadi Kepala Divisi Regional (Kadivre) Telkom di Balikpapan. Kita pertama kali ketemu saat saya mewawancarainya dalam rangka riset buku saya. Karena kenal cukup lama dan intens berinteraksi, saya tahu betul butir-butir pemikiran manajemennya. Salah satu butir pemikiran yang saya sukai adalah mengenai peran spiritualism dalam membangun organisasi.

Karakter
Pak AY percaya  bahwa faktor paling esensial penopang kesuksesan organisasi adalah karakter mulia dari orang-orang di dalam organisasi tersebut. “Character building adalah pekerjaan pertama dan paling utama bagi setiap pemimpin, apakah itu pemimpin perusahaan ataupun negara,” ujarnya.

Pertanyaannya kemudian, karakter macam apa yang harus kita bangun? Nah, pak AY melihat bahwa Indonesia memiliki keunikan yang tak banyak di miliki oleh negara lain, yaitu bahwa bangsa ini adalah bangsa religius. Sekitar 240 juta rakyat Indonesia adalah orang-orang yang memiliki keyakinan kokoh dan patuh menjalankan ibadah kepada Tuhan menurut agama mereka masing-masing, apakah Islam, Kristen, Hindu atau Budha.

Karena itu ia berprinsip bahwa karakter yang dibangun di dalam perusahaan haruslah dilandasi dan bersumber pada nilai-nilai spiritual yang agung dan mulia. Untuk dapat membangun budaya perusahaan yang kokoh maka setiap organisasi haruslah menempatkan nilai-nilai spiritual pada posisi sentral dan menjadi roh keberlangsungan organisasi tersebut.

Ia berkeyakinan, apabila nilai-nilai spiritual melandasi tugas dan pekerjaan setiap karyawan, maka ini akan menjadi sebuah power yang luar biasa. Ketika setiap karyawan memiliki keyakinan bahwa setiap pekerjaan yang mereka lakukan bernilai ibadah kepada Tuhan, maka pasti mereka akan mempersembahkan yang terbaik kepada perusahaan. “Ketika karyawan menyikapi pekerjaan-pekerjaannya di kantor sebagai perwujudan ibadah kepada Tuhan, maka tentu saja hasil akhir pekerjaan mereka akan luar biasa,” tambahnya.

Ketika sebuah perusahaan bisa menyatukan/menyelaraskan dua misi karyawannya: pertama, misi profesional memajukan perusahaan; dan kedua misi personal/spiritual beribadah kepada-Nya; maka bisa dipastikan perusahaan tersebut akan mampu tumbuh luar biasa, tak hanya menjadi good company tapi juga great company.

Spiritualitas
Ketika spiritualitas menjadi “roh” terwujudnya kinerja luar biasa, maka setiap organisasi haruslah membangunnya. Pertanyaannya, bagaimana membangun spiritualitas sebuah organisasi?

Menurut pak AY membangun spiritualitas organisasi tak lain adalah membangun karakter karyawan yang berbasis spiritual. Yaitu karakter yang mengacu dan berlandaskan nilai-nilai luhur universal yang terkandung dalam ajaran agama-agama, baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan sebagainya. Karena nilai-nilai kebaikan yang luhur ini bersifat universal maka ia ada di semua agama dan tak bertentangan satu sama lain.

Jika sebuah organisasi terbangun oleh karyawan-karyawan yang berkarakter mulia dan karakter itu bersumber pada nilai-nilai universal agama, maka karakter mulia itu akan bermuara pada terwujudnya kinerja organisasi yang luar  biasa. Jadi dengan menumbuh-suburkan karyawan-karyawan berkarakter spiritual, maka akan terwujud kinerja bisnis yang luar biasa. Di Telkom, hal ini dikenal dengan ungkapan: “From Character to Commerce”.

Bagi pak AY setiap organisasi haruslah mengemban misi spiritual untuk membawa kemanfaatan kepada segenap umat manusia (“rahmatan lil alamin“) dalam rangka ibadah dan pengabdian kepada Tuhan. Jika segenap karyawannya meyakini bahwa misi spiritual organisasi tersebut selaras (align) dengan misi spiritual si karyawan secara individual, maka dengan sendirinya si karyawan akan menyikapi pekerjaan yang mereka lakukan sebagai bentuk ibadah dan pengabdian kepada Tuhan.

1000% saya sependapat dengan pak AY, bahwa spirit kecintaaan kepada Tuhan yang tertanam di hati-sanubari karyawan memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. Spirit kecintaan kepada Tuhan akan melahirkan militansi karyawan untuk mewujudkan mahakarya bagi konsumen, negara, dan umat manusia. Semua itu hanya terwujud jika setiap karyawan memiliki karakter spiritual.

Pikiran saya menerawang, alangkah indahnya jika seluruh perusahaan yang ada di negeri ini kecil, menengah, maupun besar, bisa menjadi organisasi seperti yang dipikirkan pak AY. Kalau itu terjadi, 1000% saya percaya Indonesia akan gampang melibas Amerika atau China untuk menjadi kekuatan ekonomi paling hebat di dunia.

Related posts:

  1. YOU are a MEDIA COMPANY
  2. Giant-Leap Organization
  3. YOU Are a Media Company
  4. S/C#1: “Building a Giving Company”
0 FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
Kunjungan ke Froggy Floating Castle
next post
Social Proof

Baca Juga

Industry Megashifts 2021 (3)

December 14, 2020

Industry Megashifts 2021 (2)

December 14, 2020

Industry Megashifts 2021 (1)

December 14, 2020

SURVIVAL INNOVATION

April 27, 2020

Marketing Outlook 2020 (3): The LEAP Strategies

January 3, 2020

Every Business Is Crowd Business

November 1, 2019

PLN dan Era Kompetisi

June 10, 2017

Strategy in Crisis

September 12, 2015

CSV

February 8, 2014

Jebakan Medioker

February 1, 2014

3 comments

santi djiwandono November 19, 2013 - 11:10 pm

Benar banget ini Pak, tantangan selanjutnya adalah strategi mengkomunikasikan ini ke dalam seluruh organisasi, dengan perilaku konsisten para pemimpinnya, dan ada ukurannya. Sayang, visi dan budaya yang dicita-citakan selalu bagus, tapi penetrasi engga krasa ya Pak?

Reply
@BrandingLokal November 22, 2013 - 9:47 am

Spiritual sudah menjadi dasar dari karakter unik bangsa ini. Bila benar-benar diuraikan lebih dalam, saya yakin akan menemukan banyak kekayaan varian yg semakin unik dan kuat. Percayalah.

Selamat buat pak AY. Bukunya menyadarkan saya begitu unik bangsa inj. Keren pak

Reply
wahyu November 24, 2013 - 12:21 am

sebenernya saya masih agak bingung sih dengan spiritual company itu kayak gimana. dan gimana pula penerapan praktisnya 🙂

Reply

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • KENAPA REPUBLIKA CETAK HARUS TUTUP?

    January 30, 2023
  • MAL SEPI BAK KUBURAN

    January 30, 2023
  • KENAPA TIKTOK LEBIH POWERFUL DARI INSTAGRAM?

    January 30, 2023
  • FOMO (Fear Of Missing Out) Memicu EFEK DOMINO Menyebarkan Foto BOM BUNUH DIRI

    January 30, 2023
  • FOMO MOBIL LISTRIK

    January 30, 2023
  • Otentisitas bisa Menjadi Alat Diferensiasi Bisnis

    January 30, 2023
  • SLOGAN BARU JAKARTA

    January 19, 2023
  • RELIABILITY SPBU PERTAMINA

    January 19, 2023
  • MENDADAK TENIS ” FOMO Marketing Matters “

    December 5, 2022
  • PAMALI MARKETING PLAN 2023 PESIMIS

    December 5, 2022
  • 2023 TAHUN TERANG The Power of Self-Fulfilling Prophecy

    December 5, 2022
  • AKANKAH STARTUP BUBBLE PECAH?

    December 5, 2022
  • HABIS TERANG TERBITLAH GELAP FOMO matters.

    December 5, 2022
  • PHK META “Pelajaran Berharga”

    December 5, 2022
  • BAGAIMANA KONSUMEN PINDAH KE LAIN HATI?

    November 29, 2022
  • BIROKRASI MELAYANI BUKAN MENYULITKAN

    November 29, 2022
  • BLUNDER BAIM WONG Brand Harus Punya “Netizen Sensitivity”

    November 29, 2022
  • BRAND REPOSITIONING POLRI

    November 29, 2022
  • MENYIKAPI BRAND TERRORIST “Pelajaran dari Esteh Indonesia”

    November 29, 2022
  • FOMO MARKETING HYUNDAI IONIQ 5

    November 29, 2022

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • KENAPA REPUBLIKA CETAK HARUS TUTUP?
  • MAL SEPI BAK KUBURAN
  • KENAPA TIKTOK LEBIH POWERFUL DARI INSTAGRAM?
  • FOMO (Fear Of Missing Out) Memicu EFEK DOMINO Menyebarkan Foto BOM BUNUH DIRI
  • FOMO MOBIL LISTRIK
  • Otentisitas bisa Menjadi Alat Diferensiasi Bisnis
  • SLOGAN BARU JAKARTA
  • RELIABILITY SPBU PERTAMINA
  • MENDADAK TENIS ” FOMO Marketing Matters “
  • PAMALI MARKETING PLAN 2023 PESIMIS
  • 2023 TAHUN TERANG The Power of Self-Fulfilling Prophecy
  • AKANKAH STARTUP BUBBLE PECAH?
  • HABIS TERANG TERBITLAH GELAP FOMO matters.
  • PHK META “Pelajaran Berharga”
  • BAGAIMANA KONSUMEN PINDAH KE LAIN HATI?
  • BIROKRASI MELAYANI BUKAN MENYULITKAN
  • BLUNDER BAIM WONG Brand Harus Punya “Netizen Sensitivity”
  • BRAND REPOSITIONING POLRI
  • MENYIKAPI BRAND TERRORIST “Pelajaran dari Esteh Indonesia”
  • FOMO MARKETING HYUNDAI IONIQ 5
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top
yuswohady.com
  • Home
  • Biography