• Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

Indonesia Semangaaat!!!

by yuswohady October 26, 2013
October 26, 2013
353

Ada yang membuat saya bungah mencermati hasil survei yang dilakukan oleh Center for Middle-Class Consumer Studies (CMCS), lembaga think-tank yang saya bentuk. Survei yang dituangkan dalam laporan bertajuk Indonesia Middle-Class Banking Consumer Report: Getting Cashless and Mobile ini mencoba mengungkap aspirasi dan perilaku konsumen kelas menengah (pengeluaran Rp.4-17 juta perbulan, jumlah responden 1532) di industri perbankan, consumer finance, dan asuransi di enam kota utama Indonesia.

Yang membuat saya berbunga-bunga adalah kenyataan bahwa konsumen kelas menengah kita kini sedang dalam posisi hot-hotnya untuk mencapai kesuksesan dan naik kelas secara sosial-ekonomi. Dengan sangat optimis mereka meyakini bahwa dengan kerja keras, kehidupan mereka akan makin membaik di masa-masa mendatang. Itu sebabnya Sevel atau McCafe dipenuhi para profesional yang sibuk bekerja dengan laptop atau meeting dengan kolega. Mereka bekerja hingga dini hari untuk menggapai impian mewujudkan kehidupan ekonomi yang lebih baik.

Semangat dan optimisme yang luar biasa inilah yang menjadikan saya yakin negeri ini akan makin mengeliat menjadi kekuatan ekonomi yang diperhitungkan di dunia. Semangat dan optimisme ini merupakan aset berharga bagi bangsa ini untuk bangkit menjadi kekuatan ekonomi nomor tujuh di dunia seperti diramalkan oleh McKinsey Global Institute. Saya hanya bisa berdoa semoga semangat dan optimisme ini bisa dipertahankan hingga mimpi kita semua tersebut bisa terwujud.

Optimis
Ketika ditanya apakah mereka bahagia dengan kondisi kehidupan yang mereka jalani saat ini, jawaban mereka membesarkan hati. Responden yang menyatakan cukup bahagia sebesar 11%, bahagia 63,6%, sangat bahagia 18%, dan sangat bahagia sekali sekitar 3%. Kalau ditotal jendral, maka angkanya cukup fantastis, 97%. Itu artinya sebagian sangat besar dari kelas menengah kita bahagia dan puas dengan kondisi kehidupan yang mereka nikmati saat ini.

Kalau ditanya lebih lanjut, apakah kehidupan mereka lebih baik dari kehidupan 10 tahun yang lalu, jawaban mereka juga menentramkan. Sekitar 63% dari responden menyatakan kehidupan mereka menjadi lebih baik, 27% lebih baik sekali, dan 4% sangat lebih baik sekali. Kalau ditotal angkanya sangat tinggi mencapai 94%. It’s ok, saya kira angka ini wajar.

Lalu kalau lebih jauh ditanyakan ke mereka, apakah Indonesia 5 tahun lagi akan menjadi lebih baik, maka jawaban mereka sangat optimis. Sekitar 64% dari responden menyatakan Indonesia akan lebih baik, 24% lebih baik sekali, dan 3% sangat lebih baik sekali. Ditotal angkanya mencapai sekitar 90%.

Figur yang sama akan kita dapati ketika mereka ditanya, apakah dalam jangka panjang ekonomi Indonesia akan menjadi lebih baik. Sekitar 75% responden menyatakan optimis, 13% sangat optimis, dan 2% sangat optimis sekali. Total-jendral, kelas menengah yang optimis pada ekonomi Indonesia dalam jangka panjang mencapai sekitar 90%. Ruarrr biasa.

Sukses, Kaya, Kebebasan Finansial
Untuk melengkapi studi kuantitatif tersebut CMCS mencoba melakukan studi kualitatif (focus group discussion) untuk menelusur lebih jauh optimisme kelas menengah dalam mewujudkan kehidupan yag lebih baik. Dari studi tersebut keluar tiga kata kunci yang menjadi impian mereka, yaitu: “sukses”, “kaya”, dan “kebebasan finansial”.

Dari studi tersebut didapat gambaran bahwa, umumnya kelas menengah merasa belum berada pada tingkat “sukses”, “kaya”, dan “kebebasan finansial”. Maksudnya, mereka masih dalam tahapan proses menuju ketiga hal tersebut. Nah, ambisi untuk mewujudkan tiga hal itulah yang menjadi “energi luar biasa” sekaligus menjadi penyemangat bagi mereka dalam menjalani kehidupan yang begitu challenging. Bagi mereka, perburuan untuk mencapai kesuksesan, kekayaan, dan kebebasan finansial adalah sebuah journey yang sangat challenging.

Salah satu impian yang dimiliki oleh banyak kelas menengah kita adalah obsesi untuk mencapai kebebasan finansial. Mereka mengartikan kebebasan finansial sebagai kondisi dimana kita bukan lagi bekerja untuk mendapatkan uang, tapi uanglah yang bekerja untuk kita. Mereka emoh menjadi robot yang harus bangun pagi untuk berangkat ke kantor, menjadi bawahan, menyelesaikan pekerjaan sampai larut malam untuk mendapatkan gaji.

Maunya mereka ongkang-ongkang kaki sementara saldo di rekening terus bertambah dari keuntungan bisnis atau investasi yang mereka jalankan. Dengan kata lain, mereka bermimpi memiliki passive income yang bisa bertambah sendiri. Dengan begitu, kapanpun ingin berbelanja barang-barang yang diinginkan, mereka tidak khawatir kehabisan uang karena persediaan uang terus menggelembung. Amboi nikmatnya!

Obsesi untuk mencapai kebebasan finansial inilah yang men-trigger mereka untuk bekerja siang malam membanting-tulang untuk “mengumpulkan modal” yang siap mereka investasikan ke berbagai instrumen (emas, properti, deposito, saham, reksadana, dll.) untuk mewujudkan “dana abadi” yang bisa membiayai konsumsi mereka.

Hot Climber & Performer!
Geliat kelas menengah untuk mewujudkan hidup yang lebih baik juga tercermin dari besaran segmen kelas menengah Indonesia. CMCS membagi kelas menengah di Indonesia ke dalam 8 segmen yaitu: Aspirator, Performer, Expert, Climber, Trend-Setter, Follower, Settler, dan Flo-wer. CMCS juga menghitung berapa ukuran dari masing-masing segmen tersebut. Ada satu temuan menarik dari besaran masing-masing segmen tersebut.

Seperti tampak pada bagan, segmen Climber dan Performer mendominasi jumlah kelas menengah kita. Climber mencapai 21% dari total kelas menengah kita, sementara Performer mencapai 18%. Siapa itu Climber? Tak lain adalah kelompok kelas menengah yang sedang berjuang keras membanting-tulang untuk menaikkan status ekonomi. Mereka bekerja siang-malam untuk mendongkrak karir dan menaikkan taraf kehidupan menjadi lebih baik.

Lalu siapa itu Performer? Mereka adalah kelompok kelas menengah dari kalangan professional dan entrepreneur yang memiliki ambisi luar biasa untuk membangun kompetensi diri dalam rangka mewujudkan prestasi tertinggi. Mereka membekali diri dengan  meng-update informasi, mengadopsi teknologi, dan terus belajar meng-improve diri untuk mencapai kinerja terbaik dalam karir dan bisnis.


Bagan: persentase konsumen kelas menengah Indonesia (CMCS, 2012)

Apa kesimpulan yang kita peroleh dari gambaran di atas? Kesan saya, kelas menengah Indonesia saat ini sedang semangat-semangatnya membangun ekonomi dan kehidupan yang lebih baik. Seperti saya utarakan di depan, ini merupakan aset berharga bagi bangsa ini untuk menggeliat menjadi raksasa ekonomi baru dunia. Semoga semangat dan optimisme ini bisa dipertahankan sehingga bisa mengantarkan Indonesia menjadi negara hebat di dunia. Indonesia optimis!!! Indonesia semangaaat!!!

0 FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
Ngutang
next post
Cashless Society dan Konsumtivisme

Baca Juga

Milenial Jaman Now: Penggerak Leisure Economy

November 18, 2017

“Dua Dunia” Otak Kita

October 13, 2017

The Dark Side of the Gen Z

September 24, 2016

Bukber

June 18, 2016

Multi-Tribes Netizen

February 21, 2016

Strategy in Crisis

September 12, 2015

Consumers in Crisis

September 5, 2015

#C3000 dan Value Innovation

June 13, 2015

Value Innovator

May 31, 2015

Jomblo Lifestyle

October 25, 2014

5 comments

Budi Wiyono October 26, 2013 - 9:05 pm

Mantab ya potret nya… Sepertinya Indonesia butuh banyak guru untuk menginspirasi kelas menengah kita yang sedang on pregress menuju mimpinya.
Maklum, bangsa ini tadinya dibentuk menjadi bangsa ber mind set marginal oleh Belanda?

Reply
Bhayu MH October 26, 2013 - 9:12 pm

Keren Sob. Tulisan yg tajam & analitis. Waktu sy ketemu Anies Baswedan, dia menekankan ada beda antara middle class consumer dg middle class social. Yg dibutuhkan Indonesia adalah yg kedua agar bisa maju. Mungkin di tulisan selanjutnya bisa diulas.

Sukses, demi Indonesia Raya!

Bhayu MH
http://bhayumahendra.com

Reply
Fajar Artadi October 30, 2013 - 3:32 pm

Potensi ini harus segera diantisipasi dan dikonversi menjadi peluang bagi UKM Indonesia, sebelum terlambat di sikat habis oleh korporasi brand-brand asing. Bukan begitu Mas Siwo? 🙂

Reply
tommy November 6, 2013 - 10:30 am

Intinya sebenarnya yg buat negara ini maju ada dipolishernya..semangatin ukm2.. tp buat berita klo gaji pns naik trus,.,,wkwkwk..
Pasti orng msh bingung..iini mau jd ukm or pns ya…

Reply
hartoko February 10, 2014 - 1:04 pm

come on….. we never walk alone

Reply

Leave a Comment

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Recent Posts

  • KENAPA SHOPEE LIVE NENDANG!!! ” Jualan dr. Richard Lee Cuan Rp 8 M “
  • HEBOH SHOPEE LIVE : Fake FOMO Marketing
  • GEN Z “Generasi Gali Lubang Tutup Lubang”
  • KENAPA PRODUK KOLAB KERAP MEMICU FOMO “Starbucks X Blackpink”
  • REBRANDING TWITTER “Mengubur LEGACY Masa Lalu”
  • At the End of the Day, EVERY HOMO SAPIEN IS FOMO SAPIEN
  • PELAJARAN MARKETING dari FILM BARBIE “FOMO Marketing in Action”
  • KENAPA SHOPEE LIVE NENDANG!!! “Jualan dr. Richard Lee Cuan Rp 8 M”
  • PUTRI ARIANI & NATION BRANDING INDONESIA
  • NETIZEN IS THE BEST CHIEF SERVICE OFFICER
  • Dari AUTHENTICITY ke BRAND ADVOCACY “Belajar dari Bos Bluebird”
  • TB GUNUNG AGUNG TUTUP Bagaimana Format Toko Buku ke Depan?
  • UNTUNG-RUGI CALEG PESOHOR
  • CUSTOMER-CENTRIC GOVERNMENT
  • DIPLOMASI BOLA ARAB SAUDI
  • TOKOPEDIA NAIK TARIF & ERA BARU E-COMMERCE
  • TUPPERWARE Brand yang DISAYANG Emak-Emak, Brand yang “DIBUNUH” milenial
  • CARA TIONGKOK MENGGRUDUK PASAR INDONESIA
  • MERENUNGKAN CURHATAN SOIMAH Soal Pajak
  • IDA DAYAK & FOMO Marketing
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top
yuswohady.com
  • Home
  • Biography