yuswohady.com
  • Home
  • Biography
  • Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

@memberiID

by yuswohady August 24, 2013
August 24, 2013

Awalnya dari buku yang saya tulis Mei 2013 lalu, Beat the Giant. Buku ini merupakan refleksi keresahan saya terhadap tren kian mengkhawatirkannya dominasi merek-merek global di bumi Nusantara. Di situ saya ungkapkan bahwa setidaknya dalam lima tahun terakhir, merek-merek global begitu menggebu melakukan ekspansi ke pasar Indonesia seiring tumbuh pesatnya konsumen kelas menengah. Industri demi industri, kategori demi kategori, satu-persatu mulai dikuasai oleh pemain-pemain asing: otomotif, elektronik, telekomunikasi, perbankan, farmasi, FMCG, periklanan, dst-dst.

Melalui buku tersebut saya ingin membangun kesadaran setiap anak negeRI untuk peduli terhadap isu maha penting ini. Tapi terakhir saya pikir-pikir, rupanya membangun kesadaran melalui tulisan dan buku saja tidak cukup. Karena itu kemudian saya berketetapan hati bahwa keresahan itu harus bermuara pada sebuah gerakan kongkrit. Maka bersama dengan teman-teman Twitter dan komunitas, akhirnya tergagas inisiatif @memberiID.

@memberiID adalah sebuah inisiatif yang didorong para anak negeRI yang peduli terhadap perkembangan merek lokal Indonesia khususnya di lingkungan usaha kecil dan menengah (UKM) dan industri kreatif. Inisiatif ini dilandasi oleh kepedulian untuk membangun merek-merek lokal tangguh di sektor UKM/industri kreatif dalam berkompetisi di pasar global. Harus diingat, tahun 2015 kita sudah memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN yang bebas dan terbuka.

Spirit of Giving
Komunitas ini sekaligus berkeinginan mulia untuk menumbuh-suburkan semangat dan budaya memberi (“spirit of giving”) di kalangan anak negeRI, sebuah semangat dan budaya yang saya yakini akan membawa Indonesia pada kondisi yang lebih baik. Spirit of giving ini diterjemahkan dalam bentuk kontribusi bukan dalam bentuk finansial atau fasilitas, tapi dalam bentuk inspirasi (inspirations/ideas), pengetahuan (knowledge), dan ketrampilan (skill).

Inisiatif ini berupaya untuk menggalang kontribusi dari para profesional yang bekerja di berbagai perusahaan besar (baik perusahaan nasional maupun asing) untuk berkontribusi menyumbangkan inspirasi, pengetahuan, dan ketrampilan yang mereka miliki kepada para pelaku UKM/industri kreatif dari seluruh pelosok negeRI. Mereka bisa berasal dari berbagai jenjang mulai dari yang terbawah supervisor, manajer, kepala divisi, direktur, bahkan yang teratas direktur utama. Kontribusi tersebut dalam bentuk memberikan sesi sharing/coaching (SC) kepada para pelaku UKM/industri kreatif.

Saya melihat, para profesional di ribuan perusahaan yang tersebar di seluruh tanah air ini merupakan “aset nasional” karena mereka memiliki ekspertis, kompetensi, dan pengalaman di berbagai bidang manajemen, yang seharusnya bisa di-share ke pihak-pihak yang membutuhkan seperti para pelaku UKM/industri kreatif. Selama ini aset itu “menganggur” karena tak ada wahana yang memanfaatkannya. Kalau potensi energi dahsyat di perusahaan-perusahaan besar itu bisa “dialirkan” ke UKM/industri kreatif, maka hal ini akan menghasilkan manfaat dahsyat bagi Merah-Putih.

Karena para profesional tersebut umumnya berasal dari besar, maka dengan inisiatif ini diharapkan akan terjadi proses transfer pengetahuan dan keahlian dari perusahaan-perusahaan besar ke UKM/industri kreatif. Proses transfer pengetahuan/keahlian ini sangat strategis agar UKM/industri kreatif bisa naik kelas menjadi pemain berkapabilitas dan berdaya saing nasional, regional, bahkan global. Diharapkan UKM/industri kreatif kita naik kelas mengikuti best practices dari perusahaan-perusahaan besar tersebut. Di sini spirit “yang besar membantu yang kecil” diharapkan terwujud.

Capacity Building
Aktivitas komunitas ini adalah capacity building dalam bentuk penyelenggaraan sesi-sesi sharing/coaching yang dijalankan secara kontinyu dimana para profesional perusahaan besar menjadi teacher/coacher dan para pelaku UKM/industri kreatif sebagai partisipan. Walaupun sesi-sesi kelas ini difokuskan untuk kalangan pelaku UKM/industri kreatif, namun tentu saja siapapun yang ingin menjadi entrepreneur bisa menjadi peserta sesi-sesi ini.

Inisiatif ini merupakan aktifitas non-profit dimana para profesional yang memberikan sesi S/C tidak mendapatkan imbalan finansial: memberikan sesi S/C di @memberiID marupakan bentuk kontribusi mereka kepada orang lain dan manifestasi dari spirit of giving. Sementara para partisipan juga tidak ditarik biaya untuk mengikuti sesi-sesi tersebut. Siapapun yang ingin menjadi entrepreneur dan peduli untuk memajukan merek UKM/industri kreatif nasional terbuka luas untuk ikut sesi-sesi tersebut.

Untuk tempat pelaksanaan sesi-sesi S/C tersebut kami akan mengetuk hati perusahaan-perusahaan untuk menyedikan ruang-ruang kelas untuk penyelenggaran sesi-sesi tersebut. Sehingga, disamping membangun spirit of giving dari para profesional tersebut, kami juga ingin membangun spirit of giving di kalangan perusahaan besar demi kemajuan UKM/industri kreatif nasional.

Para relawan komunitas ini akan mengembangkan modul-modul pengajaran yang mengacu kepada kebutuhan riil para pelaku UKM/industri kreatif di lapangan. Modul-modul tersebut mencakup berbagai fungsi dan aktivitas yang dijalankan oleh UKM mulai dari modul operasi perusahaan, keuangan, SDM, disain dan pengembangan produk, pemasaran, penjualan, pelayanan pelanggan, administrasi bisnis, hukum/legal, hak atas kekayaan intelektual (HAKI), dan sebagainya. Modul-modul ini akan selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan operasi UKM/industri kreatif.

Open Platform
Inisiatif ini merupakan sebuah platform terbuka (open platform), bukan kepunyaan saya atau teman-teman yang menginisiasinya. Siapapun bisa berkontribusi dan memiliki inisiatif ini sebagai sebuah “kendaraan” untuk menyelesaikan persoalan-persoalan aktual negeRI ini khususnya dalam hal membangun merek lokal yang kokoh.

Melalui wadah ini para profesional yang punya segudang ilmu dan pengalaman bisa membaginya ke para pelaku UKM/industri kreatif yang membutuhkannya. Para owner dan menajer UKM/industri kreatif bisa belajar dan mengaplikasikan ke perusahaan mereka masing-masing. Sementara para relawan bisa berkontribusi mengembangkan modul-modul, mengorganisir kelas-kelas, atau menggalang pengajar dan partisipan.

Karena itu melalui tulisan ini sekaligus saya ingin mengajak teman-teman semua untuk berkontribusi di dalam inisiatif yang bermisi mulia ini baik sebagai pengajar (para profesional), partisipan (owner/manajer UKM), maupun sebagai volunteer.

Insya Allah, sesi S/C pertama @memberiID akan diselenggarakan Sabtu, 7 September 2013 pk.09.00-12.30 di Learning Center PT.JNE, Tomang. Sesi pertama ini akan menampilkan topik: “Building a Giving Company: The More You Give, The More You Get” dengan narasumber HM Johari Zein, CEO PT.JNE dan Karman, Owner, sidjibatik.com. Sebuah Sesi yang sangat menarik, karena JNE dan Sidjibatik merupakan role model dari “the giving company” yang bisa ditiru perusahaan lain di seluruh Tanah Air. Informasinya di: www.memberi.org atau follow: @memberiID.

Yuk support! Kini waktunya kita berkontribusi untuk Merah Putih.

Related posts:

  1. Inisiatif Anak NegeRI
0
FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
PPM Book Talk “Beat the Giant”
next post
Branding UMKM

Baca Juga

“Kawin & Caplok”

June 4, 2021

Gimana Agar Tech Giants Tidak Menjadi Predator?

May 26, 2021

The Fall of Clubhouse

May 23, 2021

Merek Berbahasa Indonesia

October 11, 2019

The Coming of the Asian Age

March 26, 2019

Transformasi Mindset UKM

October 28, 2018

Memberi eTalk: Surveillance Economy

April 20, 2018

Menangkap Peluang Bisnis Keto

November 14, 2017

Scaling-Up Warunk Upnormal

October 22, 2017

Brand Merah Putih

August 12, 2017

7 comments

ukmsolusi August 25, 2013 - 3:38 am

semoga bisa memberi- kan yang bermanfaat bagi UKM

Reply
diaz August 25, 2013 - 5:32 am

jam berapa mas siwo?

Jam 13 habis Jumatan

Reply
santi djiwandono August 26, 2013 - 5:48 am

Inisiatif luar biasa, Pak!. Mudah-mudahan nanti bisa sampai ke Malang. Saya juga masih butuh banyak bimbingan, sehingga nanti saya juga bisa berbagi – multiplier effect melalui sharing ilmu dan pengalaman ya Pak?

Reply
Nanang Mulyana August 26, 2013 - 6:48 am

Saya siap hadir di launcing.

Reply
Branding UMKM — yuswohady.com August 31, 2013 - 10:41 pm

[…] memecahkan (walaupun kecil) permasalahan capacity building UMKM ini. Inisiatif ini diberi nama: “Komunitas Memberi”. Inisiatif ini berupaya merangkul para profesional di perusahaan-perusahaan besar (nasional […]

Reply
Kelas Perdana Komunitas Memberi — yuswohady.com September 4, 2013 - 3:58 pm

[…] acara ini juga akan dilaunching Komunitas Memberi dan JNE Inspirasi, dan kita akan menggalang para relawan untuk mewujudkan misi komunitas ini, yaitu […]

Reply
Pesantren UKM — yuswohady.com January 25, 2014 - 12:26 am

[…] yang harus dikerjakan oleh teman-teman pelaku UKM peserta #KelasKetrampilan yang diadakan oleh Komunitas Memberi (@memberiID) seminggu sebelumnya […]

Reply

Leave a Reply to diaz Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • WELCOME ERA “CUCI PIRING” HABIS PANDEMI, TERBITLAH RESTRUKTURISASI

    June 21, 2022
  • “SESAT PIKIR” STARTUP DIGITAL

    June 21, 2022
  • KUTUKAN “BAKAR DUIT”

    June 21, 2022
  • REVENGE LEISURE

    June 13, 2022
  • NEW ERA OF STARTUP Post-Pandemic

    June 10, 2022
  • DON’T THINK JUST DO IT

    June 7, 2022
  • KENAPA INDOMARET & ALFAMART SELALU BERDEKATAN?

    June 7, 2022
  • NOSTALGIA MARKETING

    June 3, 2022
  • THE POWER OF 3R “REVIEW, RATING, RECOMMENDATION”

    May 31, 2022
  • PACEKLIK STARTUP DIGITAL

    May 25, 2022
  • GREAT BRAND LAUNCH

    May 23, 2022
  • WOM Adalah API FOMO Adalah BENSIN

    May 23, 2022
  • BRAND MEMECAT KONSUMEN

    May 20, 2022
  • INVESTASI STRATEGIS “TLKM X GoTo”

    May 17, 2022
  • THE DARK SIDE of WORD OF MOUTH MARKETING

    May 17, 2022
  • KENAPA FILM “KKN DESA PENARI” SUKSES?

    May 13, 2022
  • RIP iPod 3 Pelajaran Disrupsi

    May 12, 2022
  • SHAREABLE CONTENT

    May 11, 2022
  • DEMAND SHOCK MUDIK

    May 11, 2022
  • WORD OF MOUTH KHONG GUAN & MARJAN

    May 10, 2022

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • WELCOME ERA “CUCI PIRING” HABIS PANDEMI, TERBITLAH RESTRUKTURISASI
  • “SESAT PIKIR” STARTUP DIGITAL
  • KUTUKAN “BAKAR DUIT”
  • REVENGE LEISURE
  • NEW ERA OF STARTUP Post-Pandemic
  • DON’T THINK JUST DO IT
  • KENAPA INDOMARET & ALFAMART SELALU BERDEKATAN?
  • NOSTALGIA MARKETING
  • THE POWER OF 3R “REVIEW, RATING, RECOMMENDATION”
  • PACEKLIK STARTUP DIGITAL
  • GREAT BRAND LAUNCH
  • WOM Adalah API FOMO Adalah BENSIN
  • BRAND MEMECAT KONSUMEN
  • INVESTASI STRATEGIS “TLKM X GoTo”
  • THE DARK SIDE of WORD OF MOUTH MARKETING
  • KENAPA FILM “KKN DESA PENARI” SUKSES?
  • RIP iPod 3 Pelajaran Disrupsi
  • SHAREABLE CONTENT
  • DEMAND SHOCK MUDIK
  • WORD OF MOUTH KHONG GUAN & MARJAN
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top