yuswohady.com
  • Home
  • Biography
  • Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

Revolusi Amfibi

by yuswohady July 14, 2012
July 14, 2012

Amfibi adalah istilah yang diberikan untuk orang yang “hidup di dua alam” yaitu dunia profesional dan dunia usaha (entrepreneur). Sebagai profesional ia bekerja di perusahaan besar dan mapan, tetapi di samping itu ia juga “nyambi” berbisnis pribadi. Bisnisnya bisa macam-macam, misalnya buka warung Padang, jadi motivator atau pembicara publik, konsultan media sosial (web developer, social media agency, SEO, dll.), punya online shop, atau membeli franchise Indomaret/Alfamart.

Di era Consumer 3000 (#c3000, era revolusi kelas menegah Indonesia) saya meramalkan Indonesia akan mengalami “revolusi amfibi” alias membengkaknya jumlah kelas menengah yang masuk dan menekuni peran ganda sebagai profesional dan wirausaha. Perlu diingat, bahwa kelas menengah Indonesia memiliki dua dimensi strategis bagi perekonomian, yaitu sebagai konsumen (saya sebut Consumer 3000) dan sebagai produsen (saya sebut Entrepreneur 3000).

Mereka adalah kelompok masyarakat yang memiliki disposable income (uang berlebih di luar untuk kebutuhan sehari-hari) yang cukup. Dan karena mereka knowledgeable uang berlebih itu dimainkan dalam berbagai bentuk investasi. Salah satu bentuk investasi itu adalah dengan cara berbisnis langsung atau nyemplung menjadi wirausaha.

Amfibi menjadi pilihan yang menarik bagi mereka, karena gaji sebagai profesional bisa menjadi sarana untuk “jaga-jaga” kalau bisnis sampingannya kurang berhasil. Jadi Amfibi adalah mekanisme untuk mengurangi risiko, agar periuk nasi di rumah tetap mengepul. Begitu usaha sampingan menuai hasil dan kebutuhan keluarga sudah “teramankan”, maka biasanya mereka mulai ancang-ancang “shifting quadrant” untuk menjadi “full entrepreneur”.

Berikut ini adalah beberapa argumentasi saya mengenaai kenapa Indonesia akan mengalami revolusi amfibi dalam beberapa tahun ke depan.

Era Jutaan Peluang
Para profesional akan ngiler melihat peluang-peluang bisnis bertebaran di bumi Indonesia sebagai dampak kemunculan kelas menengah yang memiliki konsumsi dan daya beli tinggi. Mereka mulai berpikir now or never: “kalau nggak sekarang ditangkap peluang itu, terus kapan lagi!” Saya sering mengatakan bahwa era Consumer 3000 adalah era jutaan peluang. Ya karena berbisnis dan membangun startup di Indonesia begitu prospektif karena adanya pasar yang begitu besar. Hampir semua bisnis di negeri ini boom. Lihat misalnya, hotel yang terus menjamur di Bandung; industri kreatif di Bali atau Yogya yang meledak; Mobil/motor mencapai rekor penjualan tahun lalu; atau franchise boom luar biasa. Jutaan peluang ini akan “menggoda” para profesional untuk menjadi amfibi.

Entrepreneur Is Cool
Saya melihat sebuah perkembangan sosial positif terjadi di Indonesia beberapa tahun terakhir, yaitu makin keren dan cool-nya profesi sebagai wirausahawan. Dulu waktu saya masih kecil di kampung saya di Jawa Tengah, profesi keren dan terhormat di masyarakat adalah dokter, insinyur, pegawai negeri, pegawai bank, atau karywan BUMN besar seperti Pertamina atau Telkom. Profesi pedagang masuk urutan buncit dan hanya dilirik kalangan Tionghoa. Kini, menjadi wirausahawan memiliki gengsi sosial yang tinggi, tak hanya karena umumnya mereka berduit, tapi juga karena di mata masyrakat profesi ini makin naik kelas, memiliki “kasta” teratas. Para bintang sinetron, artis penyanyi, atau selebriti gosip misalnya, bermimpi punya suami wirausahawan. Kayaknya makin jarang mereka yang bermimpi bersuami pegawai negeri (upss!?!). Saya mengamati sebuah tren bahwa entrepreneurhip becomes lifestyle! Semua orang bermimpi menjadi wirausahawan.

Financial Freedam Is My Dream
Saya meramalkan, pendorong terbesar meledaknya amfibi di Indonesia adalah adanya dorongan yang luar biasa dari kelas menengah Indonesia untuk mencapai kebebasan finansial (financial freedom). Saya telah melakukan riset mengenai konsumen kelas menengah di Indonesia, dan menemukan bahwa financial freedom merupakan salah satu mimpi terbesar mereka dalam hidup. Ini tak mengherankan kalau kita melihat seminar-seminar dari para motivator yang menawarkan iming-iming kebebasan finansial selalu membludak oleh peminat. Untuk mencapai kebebasan finansial jalur wirausahawan lebih diminati ketimbang profesional, karena walaupun risk-nya besar, tapi return-nya juga besar untuk bekal pensiun di hari tua. Kelas menengah mulai berpikir, sewaktu muda dan produktif berani terjang risiko dengan merintis menjadi wirausahawan, begitu tua dan tak produktif lagi tinggal menuai hasil.

Time Flexibility Is Everything
Bagi kalangan ibu-ibu (saya sebut Woman 3000) pilihan menjadi amfibi sebagai persiapan untuk menjadi full entrepreneur menjadi sangat menarik karena waktu menjadi aset paling berharga bagi mereka. Riset saya menemukan, kalau bapak-bapak kelas menengah memiliki mimpi financial freedom, maka ibu-ibu kelas menengah memiliki mimpi time freedom alias memiliki banyak waktu luang untuk mengurus rumah tangga dan anak. Nah, karena alasan ini, saya melihat kini banyak ibu-ibu kantoran yang mulai merintis online shop sebagai usaha sampingan. Kita tahu usaha online shop ini bisa diurus secara fleksibel di manapun dan kapanpun, baik selama ngantor maupun malam hari setelah balik dari kantor. Tujuan akhir mereka adalah, setelah usaha online shop ini maju, mereka berhenti bekerja dan mulai bekerja di rumah mengelola bisnis sambil mengurus anak. They want quality time with their family.

The Rise of Online Shop
Hari Jumat (13/7) kemarin saya diminta menjadi moderator di ajang Online Shopping Fair 2012 di Epicentrum Walk yang menghadirkan jagoan online shop tanah air seperti Tokobagus.com, Tokopedia, Bhineka.com, Multiply, dan Saqinah.com. Ada satu hal menarik dari ungkapan teman saya Andi S. Boediman pemrakarsa event tersebut. Kata Andi, online shop di Indonesia kini telah menemukan critical mass-nya dan bakal tumbuh luar biasa 2-3 tahun ke depan. Dari sisi awareness, perilaku online buying konsumen, online payment system, hingga manajemen logistik (fulfilment), Indonesia sudah siap. Tak mengherankan jika jumlah startup online shop ini melonjak luar biasa setahun terakhir ini. Revolusi online shop ini bakal membuat ngiler para profesional kita untuk coba-coba keberuntungan dengan merintis online shop yang dikelola di sela-sela jam kantor.

Ayo siapa yang mau nyemplung jadi amfibi!!!

Related posts:

  1. Consumer 3000: Revolusi Konsumen Kelas Menengah Indonesia
  2. Duit Menganggur… No Way!
  3. Kebangkitan Nasional, Kebangkitan Kelas Menengah
  4. Kelas Menengah Rapuh
  5. Suju.. ELF.. Follower!
0
FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
Perang Twitter Cagub
next post
Marketing Al Amin vs. Marketing Pencitraan

Baca Juga

Milenial Jaman Now: Penggerak Leisure Economy

November 18, 2017

“Dua Dunia” Otak Kita

October 13, 2017

The Dark Side of the Gen Z

September 24, 2016

Bukber

June 18, 2016

Multi-Tribes Netizen

February 21, 2016

Strategy in Crisis

September 12, 2015

Consumers in Crisis

September 5, 2015

#C3000 dan Value Innovation

June 13, 2015

Value Innovator

May 31, 2015

Jomblo Lifestyle

October 25, 2014

6 comments

Muadzin July 14, 2012 - 5:55 am

Entrepreneurhip becomes lifestyle! <- Setuju!
Beda waktu saya jaman dulu lulus kuliah, kalau ada yg wirausaha, kita mikirnya dia ga terima kerja dimana2 trus bikin usaha ;D

Reply
Revolusi Amfibi « My mind July 14, 2012 - 6:03 am

[…] Posted: 14 July 2012 in Uncategorized 0 http://www.yuswohady.com/2012/07/14/revolusi-amfibi-2/ Share this:Like this:LikeBe the first to like […]

Reply
danang rahadi July 14, 2012 - 7:14 am

Siap tidak siap, era amfibi sudah datang

Reply
AvrilLing July 14, 2012 - 11:15 am

Dulu yang dianggap tabu atau gak mungkin, bisa menjadi peluang bisnis untuk siapapun yg jeli memanfaatkan momentum. Sbg contoh tanah pemakaman bs dibisniskan utk segmen elite.

Reply
ayip.eiger July 15, 2012 - 1:09 pm

Financial Freedom is My Dream -> ini yang paling masuk akal. Mumpung masih muda, masih belum banyak tanggungan, siapkan pondasi membangun sistem yang stabil bagi usahanya. Challenge accepted..

Reply
Sulthonul Mubarok July 20, 2012 - 10:46 pm

Klo saya pribadi sih lebih suka pada Entrepreneur, dan juga sekarang ini masih muda dan belum banyak tanggungan, maka sekarang ini saya sedang memulai usaha kecil-kecilan dan mencari pengalaman berwirausaha sebanyak-banyaknya… hehehe 😀

Reply

Leave a Reply to ayip.eiger Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • WELCOME ERA “CUCI PIRING” HABIS PANDEMI, TERBITLAH RESTRUKTURISASI

    June 21, 2022
  • “SESAT PIKIR” STARTUP DIGITAL

    June 21, 2022
  • KUTUKAN “BAKAR DUIT”

    June 21, 2022
  • REVENGE LEISURE

    June 13, 2022
  • NEW ERA OF STARTUP Post-Pandemic

    June 10, 2022
  • DON’T THINK JUST DO IT

    June 7, 2022
  • KENAPA INDOMARET & ALFAMART SELALU BERDEKATAN?

    June 7, 2022
  • NOSTALGIA MARKETING

    June 3, 2022
  • THE POWER OF 3R “REVIEW, RATING, RECOMMENDATION”

    May 31, 2022
  • PACEKLIK STARTUP DIGITAL

    May 25, 2022
  • GREAT BRAND LAUNCH

    May 23, 2022
  • WOM Adalah API FOMO Adalah BENSIN

    May 23, 2022
  • BRAND MEMECAT KONSUMEN

    May 20, 2022
  • INVESTASI STRATEGIS “TLKM X GoTo”

    May 17, 2022
  • THE DARK SIDE of WORD OF MOUTH MARKETING

    May 17, 2022
  • KENAPA FILM “KKN DESA PENARI” SUKSES?

    May 13, 2022
  • RIP iPod 3 Pelajaran Disrupsi

    May 12, 2022
  • SHAREABLE CONTENT

    May 11, 2022
  • DEMAND SHOCK MUDIK

    May 11, 2022
  • WORD OF MOUTH KHONG GUAN & MARJAN

    May 10, 2022

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • WELCOME ERA “CUCI PIRING” HABIS PANDEMI, TERBITLAH RESTRUKTURISASI
  • “SESAT PIKIR” STARTUP DIGITAL
  • KUTUKAN “BAKAR DUIT”
  • REVENGE LEISURE
  • NEW ERA OF STARTUP Post-Pandemic
  • DON’T THINK JUST DO IT
  • KENAPA INDOMARET & ALFAMART SELALU BERDEKATAN?
  • NOSTALGIA MARKETING
  • THE POWER OF 3R “REVIEW, RATING, RECOMMENDATION”
  • PACEKLIK STARTUP DIGITAL
  • GREAT BRAND LAUNCH
  • WOM Adalah API FOMO Adalah BENSIN
  • BRAND MEMECAT KONSUMEN
  • INVESTASI STRATEGIS “TLKM X GoTo”
  • THE DARK SIDE of WORD OF MOUTH MARKETING
  • KENAPA FILM “KKN DESA PENARI” SUKSES?
  • RIP iPod 3 Pelajaran Disrupsi
  • SHAREABLE CONTENT
  • DEMAND SHOCK MUDIK
  • WORD OF MOUTH KHONG GUAN & MARJAN
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top