yuswohady.com
  • Home
  • Biography
  • Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

Laskar Pemudik

by yuswohady August 27, 2011
August 27, 2011

Laskar pemudik sebagian besar adalah orang kampung (Klaten, Tegal, Wonogiri, Gresik, Pasuruan) atau dari kota besar (Surabaya, Yogya, Solo, Semarang) yang mengadu nasib di Jakarta. Mereka bisa dari kalangan super–atas (presiden, menteri, anggota DPR dan partai, pengusaha konglomerat) tapi juga bisa dari kalangan super–bawah (buruh pabrik garmen di Cikampek, tukang batu musiman, penjual bakso di pasar Jatinegara, buruh panggul stasiun Gambir, atau tukang ojek di perempatan Cempaka Mas).

Mereka begitu powerful. Bayangkan jika mereka sepakat mogok tak kembali lagi ke Jakarta nanti setelah lebaran, bisa dipastikan Jakarta akan lemas-lunglai kehabisan darah. Kehidupan ekonomi, sosial-budaya, politik Jakarta (dan Indonesia) praktis ditopang dan dikendalikan oleh kelompok ini. Sayang mereka tidak bersatu-padu membentuk partai. Kalau ya, pasti Golkar atau Demokrat akan keok.

Laskar pemudik punya hajatan besar tahunan, yaitu mudik ke kampung halaman. Inilah ritual keramat yang mereka tunggu-tunggu. Bagi mereka, berkumpul dengan segenap keluarga yang tercerai-berai demi sesuap nasi, sholat Ied bareng dan bermaaf-maafan, atau nyekar makam leluhur, adalah momen-momen indah yang tak terbeli oleh duit se-triliun sekalipun.

Saya adalah anggota laskar pemudik sejak tahun 1997, karena itu saya bisa banyak cerita mengenai kelompok ini. Artikel ini ditulis di tengah kemacetan mudik selepas lolos dari jalur Nagrek dalam perjalanan mobil pribadi menuju Yogya dua hari yang lalu. Berikut ini adalah pengamatan saya terhadap laskar pemudik berikut ritual tahunan mereka.

Heroik
Mudik adalah kesempatan langka yang terjadi setahun sekali, karena itu segala upaya dilakukan oleh laskar pemudik untuk mewujudkannya. Mereka heroik berdesak-desakaan di bandara, stasiun KA, atau terminal bis untuk bisa terangkut ke kampung. Bagi yang menggunakan bis atau mobil pribadi, mereka heroik rela berjam-jam terpuruk dalam kemacetan. Lebih heroik lagi adalah mereka yang naik sepeda motor komplit sekeluarga. Formasinya: si sulung paling depan nangkring di tanki bensin, si bapak sigap mengendalikan motor, si bungsu terselip di antara bapak dan ibu. Sementara di belakang si ibu masih ada kardus bawaan yang nangkring di ekor sepeda motor. Menempuh perjalanan 10-15 jam mereka biasanya mengeluh kaki terasa kram dan kesemutan. Seluruh penderitaan itu sekonyonh-konyong sirna wes ewess.. ewess… begitu mereka sampai di kampung

Mudik Itu Mahal
Ya, karena di saat-saat lebaran semua serba mahal. Harga ayam dan cabe untuk bikin opor mahal nggak keruan walaupun sudah dioperasi pasar. Untuk pulang mahal minta ampun karena harga tiket bus, KA, kapal laut, dan pesawat naik berlipat-lipat. Mau mudik murah pakai sepeda motor dari Jakarta ke Jawa Tengah cukup 30 ribu perak; tapi ya itu, setiap saat maut selalu mengintip. Begitu sampai di kampung, tak ada cerita mudik pakai “jurus tangan kosong“. Ritual bagi-bagi rezeki dan hadiah adalah kewajiban tanpa hitam di atas putih yang harus dipatuhi setiap laskar pemudik. Untuk kedua orang tua harus kasih duit cukup; untuk saudara dan handai tulan harus kasih baju, sarung, mukenah oleh-oleh dari pasar Tanah Abang; untuk keponakan-keponakan harus kasih angpao; Ditotal-jendral cukup lumayan untuk membikin bangkrut keuangan keluarga pasca lebaran.

Euforia Belanja
Setelah sebulan menahan hawa nafsu, maka hari kemenangan menjadi ajang bagi laskar pemudik untuk “balas dendam”. Caranya dengan belanja banyak dan makan banyak. Kalau sebelum lebaran mal-mal di Jakarta penuh, maka selama dan setelah lebaran gantian pasar-pasar dan toko-toko di kampung dijejali pengunjung. Biasanya setelah sholat Ied dan sungkem-sungkeman mereka tanpa sungkan-sungkan langsung mengeluarkan jurus balas dendamnya memadati toko dan pasar untuk belanja sebanyak-banyaknya dan makan sekenyang-kenyangnya. Kalau diadakan survei hubungan masa lebaran dengan meningkatnya kegemukan, kadar kelosterol, dan asam urat, saya yakin pasti ditemukan korelasi positif.

Kalap
Di saat lebaran laskar pemudik selalu takabur dan kalap kalau sudah menyangkut urusan mengeluarkan duit. Demi orang tua dan handai taulan semua barang kalau bisa dibeli, termasuk membeli hal-hal yang tak penting. Sekian lama orang tua menderita karena pakai kompor minyak, kini waktunya dibelikan kompor gas. Sekian lama orang tua kepanasan kalau tidur siang, kini saatnya dibelikan AC. Sekian lama orang tua repot cari es batu, kini saatnya dibelikan lemari es. Laskar pemudik biasanya tipe orang yang jaim (“jaga image”), karena itu tak peduli THR kurang yang penting barang terbeli. Kalau perlu sepeda motor “disekolahkan” di Pegadaian agar jaim tetap bisa dilestarikan. Tak heran jika setelah waktu lebaran, antri di konter Pegadaian mengular panjang.

Pamer Kesuksesan
Laskar pemudik suka pamer kalau sudah di kampung. Salah satunya adalah pamer kesuksesan. Cara untuk memamerkan kesuksesan ini macam-macam bentuknya. Mereka tahu iPad masih langka di kampung, karena itu mereka bawa iPad untuk ditunjuk-tujukkan ke tetangga. Setelah bertahun-tahun bekerja di Jakarta baru tahun ini bisa mengkredit mobil Xenia, maka dibawalah si mobil ke kampung untuk ditujuk-tunjukkan. Simbol kesuksesan juga bisa dicerminkan dari duit dan hadiah yang diberikan ke orang tua dan handai taulan di kampung. Tahun lalu kasih duit 1 juta perak ke orang tua, sekarang kasih 2 juta. Itu pertanda kesuksesan naik dua kali lipat.

Untuk sesama anggota laskar pemudik saya mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.

Related posts:

  1. Laskar Pelangi, Laskar Franchisee
  2. Lebaran Marketing
  3. Puasa Belanja? No Way!!!
0
FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
Lebaran Marketing
next post
Mudik = Pamer

Baca Juga

Konsumen Indonesia Optimis

November 28, 2020

New Omni Marcomm

October 1, 2020

Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi

September 4, 2020

Family Life in the Pandemic Era

September 4, 2020

THE NEW NORMAL 100

June 3, 2020

“Stay @ Home” Economy

March 25, 2020

Covid-19: The Birth of WFH

March 20, 2020

Perilaku Konsumen @ Covid-19

March 13, 2020

Piala Dunia Zaman Now

July 7, 2018

Setiap Orang Berbohong di Facebook

March 10, 2018

6 comments

al August 27, 2011 - 7:48 am

Hehehe, ulasan yang menarik pak 🙂
Mohon maaf lahir dan batin juga pak.

Reply
Boy August 27, 2011 - 2:23 pm

Selamat Hari Raya Idul Fitri – Mohon Maaf Lahir & Batin.

Reply
ekabees August 27, 2011 - 8:50 pm

Mudik dengan ketulusan, mudik dengan hati yang menang saat ramadhan, mudih yang bijak … Laskar Pemudik jempolans

Reply
didin razani August 27, 2011 - 9:44 pm

Gak gitu-gitu amat kali mas!
Itu sepertinya bukan hasil pengamatan deh tapi kelakuan mas Siwo sendiri he he he he….

Reply
Ai August 27, 2011 - 11:10 pm

Ai kgak prnah mudik,
coz, Ai adalah org yg bruntung yg cma 2 jam perjalanan pke motor dri kampung. jdi, bisa mudik kapan aja Ai mau.
heh he he hee….(merantau kok tanggung-tanggung ? )
btw, Ai plg senang baca yang point ‘kalap’ & ‘pamer kekayaan’.
yaa… kerana itu mmg knyataan yg srg Ai lihat.
kalo gak gitu, org-2 d kmpung pada ngeledekin kita, Om.
“masa, udah lama jauh-2 merantau di kota tpi dak dapat apa-apa ?”

ada pmudik d kampung Ai, tiap lebaran slalu gonta-ganti mobil, gak taunya mobil rentalan,
haaah ha ha ha ha haa…
pokoknya gaya bnget,
gak kyak Ai, udah lah mrantau ‘dekat’, eeh…., gak ada yg dipamerin.
krna prinsip Ai, asalkan sdh bisa smpai d kampung halaman dgan selamat & sehat plus bisa sungkeman ma ortu plus kerabat. sdh cukup.

Reply
Ai August 27, 2011 - 11:12 pm

trus, Om mau tau aksi heroik lain dri para pemudik ?
satu keluarga, ayah, ibu, 2 anak, satu menantu, satu nenek, satu cucu.
mudik pke 3 motor, prjalanan di mulai jam 7 pagi ampe jam 7 mlm
motor 1 Supra X, ayah ma ibu plus skardus oleh-2.
motor 2 Honda Beat, menantu, nenek, ma cucu.
motor 3 MegaPro (plat dinas pula), kakak ma adek plus brg-2 bwaan d atas tanki motor.(ampe-2 sang kakak yg nyetir motor jdi susah liat ke depan.)

Reply

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • Corona: A Serial Killer

    February 26, 2021
  • Sharing Economy in the Pandemic

    February 19, 2021
  • Syariah Universal

    February 12, 2021
  • Stay @ Home Lifestyle

    February 7, 2021
  • Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks

    December 27, 2020
  • Best Business Books 2020: My Picks

    December 24, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (3)

    December 14, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (2)

    December 14, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (1)

    December 14, 2020
  • 6 Forces of Change 2021

    December 13, 2020
  • Konsumen Indonesia Optimis

    November 28, 2020
  • Prospective Businesses for UKM

    October 14, 2020
  • UKM Outlook 2021

    October 11, 2020
  • New Omni Marcomm

    October 1, 2020
  • Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi

    September 4, 2020
  • Family Life in the Pandemic Era

    September 4, 2020
  • 5 Digital Consumer Megashifts

    August 26, 2020
  • 15 Banking Consumer Megashift

    August 10, 2020
  • New Normal 100: Leisure & Travelling Trends

    July 26, 2020
  • New Normal 100: Digital Life & Privacy Trends

    July 24, 2020

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • Corona: A Serial Killer
  • Sharing Economy in the Pandemic
  • Syariah Universal
  • Stay @ Home Lifestyle
  • Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks
  • Best Business Books 2020: My Picks
  • Industry Megashifts 2021 (3)
  • Industry Megashifts 2021 (2)
  • Industry Megashifts 2021 (1)
  • 6 Forces of Change 2021
  • Konsumen Indonesia Optimis
  • Prospective Businesses for UKM
  • UKM Outlook 2021
  • New Omni Marcomm
  • Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi
  • Family Life in the Pandemic Era
  • 5 Digital Consumer Megashifts
  • 15 Banking Consumer Megashift
  • New Normal 100: Leisure & Travelling Trends
  • New Normal 100: Digital Life & Privacy Trends
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top