yuswohady.com
  • Home
  • Biography
  • Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

Puasa Belanja? No Way!!!

by yuswohady July 30, 2011
July 30, 2011

Bulan Ramadhan adalah saatnya kita mengekang hawa nafsu. Kita harus mengekang nafsu amarah, nafsu nggosipin orang lain, nafsu nonton gambar-gambar yang nggak bener, nafsu berprasangka buruk kepada orang lain, termasuk nafsu syahwat. Tapi ada nafsu yang sangat sulit untuk dilawan (bahkan cenderung kita umbar) di masa Ramadhan, yaitu nafsu belanja.

Sambil menulis artikel ini kemarin (atau dua hari menjelang puasa), saya membuka-buka beberapa koran ibukota. Di situ saya temui iklan satu halaman full collor dari Matahari. Dalam iklan super mencolok itu tertulis besar-besar: “Nikmati 1 Hari Hemat Lebih Awal 50%”. Rupanya Matahari sudah curi start untuk memicu perang diskon menyongsong waktu Lebaran. Dalam hati saya mengumpat: “Berpuasa aja belum, tapi genderang aksi mengumbar nafsu belanja sudah ditabuh bertalu-talu!”

Di halaman lain koran, saya temuai iklan katalog (lagi-lagi 1 halaman full color) milik Electronic City yang dipenuhi foto produk mulai dari TV flat hingga lemari es. Iklannya menggiurkan karena persis di bawah setiap foto produk tertera angka regular price dibandingkan head to head dengan discount price-nya. Siapapun yang melihatnya (termasuk saya) pasti tak tahan untuk segera ngacir membeli, karena potongan diskonnya memang fantastis.

Peritel besar seperti Carrefour, Hypermart atau Giant juga jor-joran beriklan menjelang puasa. Pasalnya, mereka tahu munculnya perilaku belanja di kalangan ibu-ibu yang selalu menyetok barang keperluan sehari-hari menjelang puasa untuk persediaan selama sebulan ke depan. Alasan ibu-ibu: “agar buka puasa dan sahurnya lancar, kayak jalan tol bebas hambatan!”

Coba mulai hari ini sampai sebulan ke depan Anda buka halaman-halaman iklan koran, pasti Anda akan mendapati iklan-iklan raksasa: mulai dari iklan-iklan program promo mal; iklan kartu kredit bank-bank besar yang menawarkan cicilan 0%; iklan promo tarif murah operator selular; hingga iklan-iklan gadget dan mobil yang sesungguhnya nggak nyambung dengan puasa. Semua jor-joran merayu kita semua untuk berbelanja.

Itulah sebabnya saya sering bilang: “Masa Ramadhan adalah masa belanja!” Itu bagi si konsumen. Bagi si marketer lain lagi: “Masa Ramadhan adalah masa jualan!”. Di bulan Ramadhan, nafsu-nafsu yang lain boleh dikekang; tapi nafsu belanja akan tetap jalan, bahkan lebih kencang.

Mood Belanja
Siklus mood belanja di masa Ramadhan biasanya berjalan seperti ini. Ketika Matahari menabuh genderang aksi mengumbar nafsu belanja satu atau dua hari menjelang puasa, saat itulah kita mulai aware dan diingatkan bahwa “masa belanja” telah datang. Seminggu sebelum puasa, ibu-ibu akan memborong barang-barang kebutuhan sehari-hari untuk stok selama sebulan berpuasa. Ini tak lain adalah “pemanasan” untuk memasuki puncak masa belanja yang sesungguhnya.

Seminggu pertama berpuasa, mood belanja ini meredup karena kita lagi hot hot-nya menghayati dan menikmati ibadah yang kita jalani setahun sekali ini. Namun setelah itu, mood belanja mulai tumbuh subur seperti layaknya jamur di musim hujan. Dan mood ini mulai betul-betul menggeliat setelah dua minggu lewat kita berpuasa. Karena itu saya sering menyarankan, kalau Anda melakukan promo puasa-lebaran, geber-lah promo itu di 15 hari sebelum hari H lebaran.

Setelah dua minggu lewat kita berpuasa, maka kita mulai tidak berkonsentrasi lagi dalam bekerja, apalagi kita-kita yang bekerja di instansi pemerintah. Masuk kerja boleh dari pagi sampai menjelang maghrib, namun pikiran sudah melanglangbuana ke kampung. Yes: mudik!!! Di kepala kita pun sudah mulai samar-samar terbayang kelebat-kelebat gambar meneduhkan: seluruh kerabat berkumpul setelah sholat Ied, saling maaf-memaafkan, saling canda, saling kangen-kangenan, tentu saja lengkap dengan ketupat dan opor ayam super kental… amboy.

Take-Off
Seiring seisi kepala dipenuhi gambar-gambar suasana kampung halaman yang menyejukkan hati, mood berbelanja pun menggeliat naik kian cepat. Ketika terngiang-ngiang kerabat di kampung, maka hanya satu hal yang kita pikirkan: oleh-oleh. Oleh-oleh bisa macam-macam; baju, makanan-minuman, perabot rumah-tangga, hingga barang-barang elektronik. Di titik inilah aksi serbu mal atau tempat-tempat belanja untuk berburu oleh-oleh mulai agresif kita lakukan. Ini biasanya terjadi 10 hari sebelum hari H lebaran.

Seminggu menjelang hari H lebaran biasanya THR mulai mengalir ke kantong. Pada titik ini mood belanja pun betul-betul menemukan momentum puncaknya. Di sinilah kita mulai seperti kesurupan berbelanja. Demi kerabat di kampung segala cara kita gunakan agar bisa membawa oleh-oleh untuk mereka, kalau perlu ngutang. Itu sebabnya masa lebaran adalah masa panen Pegadaian. THR nggak cukup nggak masalah asal bisa ngutang, segala masalah wes ewess ewesss… lewat dulu; baru dipikir nanti sepulang dari mudik.

Di bulan suci ini mengekang nafsu amarah, harus! Mengekang nafsu nggosipin orang lain, harus! Mengekang nafsu syahwat, harus! Mengekang nafsu belanja, no way!!!

Selamat menjalankan ibadah puasa.

Related posts:

  1. “L-N-I” (“Lebaran-Natal-Imlek”) Marketing
  2. Candu Kartu Kredit
  3. Liburan dan Hantu 3B
0
FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
Mall Is the Killer App
next post
Sinetron

Baca Juga

Angry Customers

May 30, 2021

Megashift #5: Comeback of Homecooking

March 26, 2021

Megashift #4: Healthiness Is the New Caring

March 24, 2021

Megashifts #3: Deeper Family Bond

March 21, 2021

Megashift #2: Insurance Becomes Necessity

March 20, 2021

Megashift #1. Family Is Living in Anxiety

March 18, 2021

Consumer Megashifts 10X10

March 14, 2021

Konsumen Indonesia Optimis

November 28, 2020

New Omni Marcomm

October 1, 2020

Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi

September 4, 2020

3 comments

sibair July 31, 2011 - 9:47 pm

nafsu belanja itu serem.. apalagi yang pengen beli baju buat lebaran dan gak pengen antri biasanya mereka beli sebelum puasa. hihi

makanya sepanjang puasa (awal-tengah-akhir) kepala kita dikuasai oleh nafsu belanja

Reply
budiono July 31, 2011 - 10:36 pm

haha.. itu karena momen lebaran yang seolah menjadi ajang pamer kesuksesan di kampung halaman..

Momen Lebaran menjadi ajang pamer kesuksesan di kampung… great idea… ijin jadi ide tulisan minggu depan ya… hehehe

Reply
Wisnubg August 18, 2011 - 1:18 pm

Be the Seller..yg Lain Pikir Belanja, kita Pikir Menjual. Nikmatnya berBisnis dikalangan orang-orang Konsumtif hihihi

Reply

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • WELCOME ERA “CUCI PIRING” HABIS PANDEMI, TERBITLAH RESTRUKTURISASI

    June 21, 2022
  • “SESAT PIKIR” STARTUP DIGITAL

    June 21, 2022
  • KUTUKAN “BAKAR DUIT”

    June 21, 2022
  • REVENGE LEISURE

    June 13, 2022
  • NEW ERA OF STARTUP Post-Pandemic

    June 10, 2022
  • DON’T THINK JUST DO IT

    June 7, 2022
  • KENAPA INDOMARET & ALFAMART SELALU BERDEKATAN?

    June 7, 2022
  • NOSTALGIA MARKETING

    June 3, 2022
  • THE POWER OF 3R “REVIEW, RATING, RECOMMENDATION”

    May 31, 2022
  • PACEKLIK STARTUP DIGITAL

    May 25, 2022
  • GREAT BRAND LAUNCH

    May 23, 2022
  • WOM Adalah API FOMO Adalah BENSIN

    May 23, 2022
  • BRAND MEMECAT KONSUMEN

    May 20, 2022
  • INVESTASI STRATEGIS “TLKM X GoTo”

    May 17, 2022
  • THE DARK SIDE of WORD OF MOUTH MARKETING

    May 17, 2022
  • KENAPA FILM “KKN DESA PENARI” SUKSES?

    May 13, 2022
  • RIP iPod 3 Pelajaran Disrupsi

    May 12, 2022
  • SHAREABLE CONTENT

    May 11, 2022
  • DEMAND SHOCK MUDIK

    May 11, 2022
  • WORD OF MOUTH KHONG GUAN & MARJAN

    May 10, 2022

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • WELCOME ERA “CUCI PIRING” HABIS PANDEMI, TERBITLAH RESTRUKTURISASI
  • “SESAT PIKIR” STARTUP DIGITAL
  • KUTUKAN “BAKAR DUIT”
  • REVENGE LEISURE
  • NEW ERA OF STARTUP Post-Pandemic
  • DON’T THINK JUST DO IT
  • KENAPA INDOMARET & ALFAMART SELALU BERDEKATAN?
  • NOSTALGIA MARKETING
  • THE POWER OF 3R “REVIEW, RATING, RECOMMENDATION”
  • PACEKLIK STARTUP DIGITAL
  • GREAT BRAND LAUNCH
  • WOM Adalah API FOMO Adalah BENSIN
  • BRAND MEMECAT KONSUMEN
  • INVESTASI STRATEGIS “TLKM X GoTo”
  • THE DARK SIDE of WORD OF MOUTH MARKETING
  • KENAPA FILM “KKN DESA PENARI” SUKSES?
  • RIP iPod 3 Pelajaran Disrupsi
  • SHAREABLE CONTENT
  • DEMAND SHOCK MUDIK
  • WORD OF MOUTH KHONG GUAN & MARJAN
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top