yuswohady.com
  • Home
  • Biography
  • Home
  • Biography
yuswohady.com

Twitter, Love & Happiness

by yuswohady June 4, 2011
June 4, 2011 13 views

Tulisan ini merupakan tulisan penutup dari keseluruhan 10 minggu saya menulis seri tulisan Twitter Marketing Is LOVE Marketing. Komplit sudah saya menulis pengantar dan 8 prinsip bagaimana menebar cinta di jagad Twitter. Tesis utama saya adalah, jika kita mempraktekkan ke-8 prinsip Twitter marketing tersebut, maka kita akan mampu menciptakan emotional connection yang sangat dalam dengan stakeholders kita di Twitter (followers, consumers, influencers, partners, communities, dll.) yang membuat mereka tak hanya membeli merek kita, tapi juga loyal, dan menjadi pembela yang tulus (authentic evangelist) bagi merek di kala senang maupun susah.

Dengan adanya emotional connection ini, maka hubungan antara merek dan konsumen bukanlah semata hubungan transaksional (jual-beli) tetapi sebuah hubungan cinta (love relationship) yang pekat diwarnai saling pengertian, saling percaya, saling memberi dan berbagi, dan saling mengasihi. Di era media sosial, kesemuanya ini merupakan ekuitas paling berharga bagi sebuah merek, tak hanya sebatas merek Anda diketahui (brand awareness) atau memiliki citra (brand image) positif di mata konsumen. Media sosial seperti Twitter memberi peluang luar biasa bagi merek untuk membangun love relationship yang sangat dalam, otentik, dan abadi. Wow… alangkah indahnya.

Love and Happiness
Dengan prinsip-prinsip cinta saya punya mimpi lebih jauh lagi untuk membahwa kebahagian kepada setiap insan di Twitterland. Ya karena saya percaya cinta adalah “akar” dari kebahagian. “Love leads to happiness!!!” Ketika hubungan kita Twitterland dilandasi prinsip-prinsip saling memberi (giving) tidak selfish; mau saling mendengarkan (listening); intensif ngobrol dan bercurhat-curhatan (conversation); tulus berbagi (sharing) dengan sesama; atau selalu peduli (caring) kepada orang lain tak hanya dirinya sendiri; maka kita akan mendapatkan berkah kebahagiaan luar biasa.

Dalam artikel pendeknya, “8 Reasons Why Twitter Can Boost Your Happiness” Gretchen Rubin, penulis buku laris “The Happiness Project” menyimpulkan bahwa Twitter akan membawa kita ke jenjang kebahagian. Menariknya, secara tak sengaja logo Twitter “burung biru” (“bluebird”) adalah simbol kebahagian. Kenapa Twitter bisa mendorong kita lebih bahagia? Argumen Rubin, Twitter menyatukan kita semua untuk menjalin hubungan intim (yup, love relationship) yang memungkinkan kita saling menyapa, saling membantu, membangun pertemanan, gampang meluapkan kepenatan masalah pribadi dengan membaginya ke teman, mudah menemukan passion hidup kita, dan saling peduli.

Inilah kehebatan dari “masyarakat berbagi” (sharing society) seperti yang kita lihat dalam fenomena masyarakat Twitter. Ketika seseorang merasakan kebahagian, maka ia akan berbagi dengan menyampaikannya melalui twit-twit-nya (yup “happy tweets”) ke teman-teman. Sebaliknya, ketika seseorang muram karena ditimpa masalah yang menghimpit, ia juga akan berbagi ke teman-teman, agar mereka ikut peduli bahkan membantu memberikan solusi. Itu sebabnya, di dalam sharing society seperti ini kebahagian lebih gampang dikembangbiakan.

Happiness Is Contagious
Niholas Christakis dalam bukunya yang fenomenal, “Connected”, menemukan bahwa kebahagiaan itu “menular”. Ujarnya, “If your friends feel happy, he smiles, you smiles, and in the act of smiling you also come to feel happy.” Ketika teman Anda bahagia, maka ia akan tersenyum kepada Anda, Anda pun ikutan tersenyum, dan ikutan ketularan bahagia seperti halnya teman Anda. Itu sebabnya, ketika media sosial seperti Twitter semakin mengkoneksikan kita satu sama lain dalam sebuah “jejaring manusia” yang begitu massif, maka “penularan kebahagiaan” juga akan berlangsung sangat massif. “Happiness could massively spread through social networks from person to person to person.”

Dengan menggunakan simulasi matematis, Christakis bahkan menemukan, “Anda 15% berkecenderungan lebih bahagia jika Anda secara langsung berhubungan dengan teman yang bahagia”. Menariknya, penularan kebahagiaan tak hanya berhenti di situ. Menurut simulasi tersebut Anda 10% berkecenderungan lebih bahagia jika berhubungan dengan “teman dari teman Anda” (2-degree of separation) yang bahagia. Dan, Anda 6% berkecenderungan lebih bahagia jika berhubungan dengan “teman dari teman dari teman Anda” (3-degree of separation) yang bahagia.

Apa pesan yang bisa kita tangkap dari fenomena “penularan kebahagiaan” itu? Ketika seseorang warga Twitter mempraktekkan prinsip-prinsip cinta (giving, listening, caring, friendship, dsb)  dalam twit-twitnya dan dalam membangun hubungan dengan sesama teman di Twitterland, maka saya meyakini “energi cinta” tersebut akan menyebar demikian massif mempengaruhi warga Twitter yang lain.

Ketika @fahiraidris mempraktekkan prinsip caring dengan kegiatan-kegiatan sosialnya; @pandji membangun spirit kecintaan pada Indonesia; atau @gm_gm mengembangkan budaya sharing melalui kultwit-kultwit-nya, maka perilaku terpuji penuh cinta itu akan begitu massif ditiru dan “menular” ke warga Twitter yang lain. Mereka adalah “Twitter hero” yang memiliki power dalam menginspirasi warga Twitter yang lain.

Dan jika “energi cinta” itu berujung kepada kedamaian dan kebahagiaan, maka penularan kebahagiaan pun akan berlangsung sama massifnya. Ketika kedamaian dan kebahagian menyebar dari satu komunitas ke komunitas yang lain atau dari satu tweep ke tweep yang lain, maka Twitterland akan menjadi sebuah dunia yang indah. Sebuah dunia yang pernah diimpikan John Lennon dalam lagu “Imagine” lebih dari 40 tahun yang lalu.

Sebuah dunia indah penuh cinta dan kebahagiaan yang harusnya banyak “ditengok” oleh para anggota DPR yang terhormat, peserta kongres PSSI, Nazaruddin yang sedang asyik ngumpet di Singapura, atau hakim Syarifudin yang kini sedang meringkuk di penjara Cipinang.

Dengan spirit cinta, semoga Twitterland akan menjadi “model” bagi Indonesia yang lebih beradab.

Related posts:

  1. Love Is Trust
  2. Twitter Marketing Is Love Marketing
  3. Love Is Sharing
  4. Love Is Friendship
  5. Love Is Caring
0
FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Penulis buku Millennials KILL Everything (2019).

previous post
Love Is Friendship
next post
YOU Are a Media Company

Baca Juga

Best Business Book 2016 – My Picks

December 24, 2016

Pahlawan Pajak

September 3, 2016

Sharing Economy dan Koperasi

March 26, 2016

Millennial Trends 2016

January 17, 2016

Brand in Crisis

January 9, 2016

Resolusi

January 2, 2016

Great M-S Team

December 26, 2015

Marketing vs Sales

November 21, 2015

Grup WA

November 2, 2015

Sukses Adalah Kesabaran

October 24, 2015

1 comment

Twitter SBY — yuswohady.com April 13, 2013 - 11:22 pm

[…] apa yang bakal terjadi? Saya adalah orang yang sangat percaya bahwa Twitter akan bisa membawa “revolusi kebaikan” bagi kita umat manusia. Ketika hubungan kita Twitterland dilandasi prinsip-prinsip saling […]

Reply

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • Kenapa Nadiem, Risa Santoso, atau Putri Tanjung Harus Pegang Kendali?

    November 25, 2019
  • Di Banyuwangi, Setiap Lokasi Adalah Destinasi

    November 16, 2019
  • Millennials KILL Menikah

    November 9, 2019
  • Anti-Mainstream Marketing: Downloadable Ebook

    November 2, 2019
  • Every Business Is Crowd Business

    November 1, 2019

Kategori Artikel

  • #GenM (16)
  • beat the giant (70)
  • Behavioral Economics (3)
  • Bisnis Indonesia (2)
  • Blogging (6)
  • Blue Ocean Marketing (7)
  • Books (15)
  • Branding Strategy (49)
  • Business Review (2)
  • Chapters (11)
  • Consumer 3000 (107)
  • Consumer Insight (47)
  • Corporate Strategy (24)
  • Creativity (15)
  • Creator School (8)
  • CROWD Book (2)
  • CSR (5)
  • Digital (31)
  • Disruption (26)
  • entrepreneur 3000 (17)
  • EwMC2 (61)
  • Family Business (3)
  • Franchise (3)
  • giving leader (17)
  • Global Chaser (14)
  • Government Marketing (10)
  • Indonesia Brand Forum (17)
  • Internet Marketing (12)
  • Introduction (3)
  • Jazz (5)
  • Jurnal Nasional (9)
  • Komunitas Memberi (44)
  • Leadership in Marketing (31)
  • Leisure Economy (6)
  • Life Science for a Better Life (2)
  • Luar Biasa (5)
  • Marketing @ the Bottom of the Pyramid (1)
  • Marketing Plan (16)
  • Marketing to the Middle Class Moslem (18)
  • Media Indonesia (1)
  • Middle Class Moslem (12)
  • Millennial (17)
  • Millennials Kill Everything (17)
  • Mix (2)
  • Mobile Marketing (2)
  • My Books (17)
  • My Presentation (7)
  • My Seminar (1)
  • My Training (1)
  • New Advertising (3)
  • Political Marketing (19)
  • Product and Innovation (7)
  • Reader's Comments (3)
  • Sales (4)
  • Seasonal Marketing (6)
  • Service (3)
  • Sinar Harapan (1)
  • Sindo (112)
  • SmartBranding SmartFM (1)
  • social media (62)
  • Spiritual Marketing (4)
  • Sport Marketing (11)
  • SWA (4)
  • Tourism Marketing (26)
  • Twitter Marketing Is Love Marketing (13)
  • Uncategorized (7)
  • Warta Ekonomi (21)
  • What is E=wMC2 (1)
  • What is Womanology (9)
  • WOM Marketing (11)
  • Yuswohady Book Club (20)

Langganan Artikel via Email

Follow My Instagram

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2019 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top