Perusahaan hebat seperti halnya Facebook, Twitter, YouTube, atau Ning yang memiliki value miliaran dollar sesungguhnya adalah bentuk BISNIS KOMUNITAS. Model bisnisnya gampang, cuma tiga langkah:
#1. Kumpulkan massa sebanyak mungkin;
#2. Bangun mereka menjadi komunitas yang solid;
#3. Lalu jadikan mereka duit.
Itulah yang dilakukan Zuckerberg, Evan William, atau Andreseen.
“There is a lot of money to be made if you could gather a lot of customers talking and then sell the conversations to brands or companies.”
Kalau Anda bisa mengumpulkan banyak konsumen, dan konsumen tersebut ngomongin, mereview, memberikan rating/ranking (tentang kepuasan terhadap produk misalnya), memberikan rekomendasi kepada konsumen lain, atau mereview suatu kategori produk tertentu; maka bisa saya pastikan Anda akan dikejar-kejar merek di kategori produk tersebut. Anda bisa pura-pura jual mahal… Mereka pasti mau membayar untuk informasi berharga yang ada di komunitas yang Anda bangun.
Revenue model-nya bisa macam-macam:
Ads. Yang paling sederhana dan paling purbakala adalah pemilik merek pasang banner iklan di blog atau portal komunitas yang Anda bangun. Eit.. jangan salah, bahkan Twitter masih menggunakan model ini.
Sponsorship… “Powered By”. Karena massa konsumen sudah ada di tangan Anda, maka Anda bisa melakukan kegiatan apapun yang melibatkan pelanggan dan pemilik merek. Event Anda biasanya diberi embel-embel “Powered by…” TDA melakukannya dengan event Pesta Wirausaha yang cukup sukses beberapa bulan lalu. Check out: http://www.rodeochick.com dan http://www.iboats.com
Subscriptions. Kata Chris Anderson (penulis The Long Tail dan Free) di dunia online “everything becomes FREE!” Namun tidak semuanya begitu. Di beberapa industri tertentu konsumen mau bayar langganan untuk informasi berharga yang ingin mereka dapat. Contohnya adalah sermo.com yang mengumpulkan dokter-dokter dan menangkap conversation di antara mereka untuk digunakan oleh perusahaan-perusahaan farmasi. Check out: http://www.sermo.com
Recomender. Komunitas Oprah Winfrey sangat powerful dalam memberikan rekomendasi buku-buku bagus yang wajib dibaca. Karena itu komunitas ini mampu menghimpun para penerbit untuk berbagai bentuk kerjasama yang menghasilkan fulus. Check out: http://www.patientslikeme.com
Be a Research Company. Anda bisa menjual report yang berisi omongan konsumen mengenai suatu merek… Yes, netnography. Omongan-omongan spontan konsumen di Kaskus mengenai suatu merek merupakan ungkapan paling jujur mengenai suatu merek. Pemilik merek sangat berkepentingan untuk secara periodik mengambil informasi ini. Check out: http://www.consumerist.com dan http://www.bazaarvoice.com
Be a Rating Company. Anda bisa meminta anggota komunitas untuk me-ranking, me-rating, atau me-reveiew suatu kategori produk tertentu. Hasilnya bisa dipublikasikan atau menjadi event tahunan penghargaan seperti halnya ICSA atau IBBA. Dari situ berbagai bentuk bisnis akan bisa diciptakan. Check out: http://www.creditefficiencies.com
Daftar revenue model di atas tentu saja hanya sebagian kecil saja dari revenue model yang bisa Anda ciptakan; itu semua tergantung dari kreativitas Anda sebagai “community entrepreneur” dalam menghasilkan fulus dari situ.
Di atas semua revenue model yang Anda ciptakan, tentu saja yang paling WOW adalah yang dilakukan Koprol; yaitu mengKONTANKAN komunitas Anda alias melegonya ke investor.
Kalau Anda sudah bisa mengumpulkan banyak massa konsumen dan massa itu solid, maka siap-siaplah Anda ditelpon Yahoo, Google, atau Telkom untuk minta berunding menentukan harga komunitas Anda. Maka jadilah Anda Triliuner seperti pemilik koprol
Sampai di sini rasanya semua indah dan gampang.
Namun perlu diingat, berbisnis komunitas tidaklah gampang.
TRUST dan AUTHENTICITY merupakan nyawa dari sebuah komunitas. Secara ke dalam, trust di antara member merupakan “fondasi” utama sebuah komunitas (Kaskus pernah mengalami friksi ini). Sementara ke luar, otentisitas komunitas Anda di mata pemilik merek merupakan “jantung” keberhasilan Anda berbisnis komunitas.
Apa itu Otentisitas? Ketika anggota komunitas ngomong, merekomendasikan, atau me-rating sebuah produk bukan atas pengaruh, tekanan, atau bayaran pemilik komunitas, tapi atas aspirasi murni mereka; itulah yang disebut sebagai “otentitas” sebuah komunitas.
Jadi dua pekerjaan besar harus Anda lakukan sebagai community entrepreneur agar bisnis komunitas Anda sukses: ke dalam bangun TRUST di antara member; Ke luar ciptakan persepsi AUTHENTICITY di mata pemilik merek.
Siip!!! Selamat mencoba bisnis yang masih BLUE OCEAN ini…
6 comments
maaf, tapi boleh saya tahu sumbernya dari mana?
Very sorry mas Aria, saya sudah cek sumbernya, ternyata nilai itu tawaran Yahoo untuk 4Sq. Terima kasih banyak atas masukannya. Postingan sudah saya ubah. 🙂
Sampai saat ini Koprol masih beta, kalau sekiranya mereka ‘nyerah’ sekiranya ada yang mau / mudahkah mereka mencairkan 1T ituh?
$100 million untuk komunitas 75.000 orang? Memang agak sulit dipercaya.
“Yahoo has announced plans to acquire location-based social network Koprol for an undisclosed sum.
The Indonesian startup is similar to Foursquare, which Yahoo reportedly attempted to buy for $100m (£70m).”
http://www.v3.co.uk/v3/news/2263641/yahoo-buys-foursquare-rival
Yang *rencananya* dibeli $100M itu FourSquare (yang akhirnya gak jadi). Harga Koprol sendiri belum saya temukan publisitasnya, kalo boleh tau sumbernya dong mas?
Very sorry mas Hendi, betul Anda, saya sudah cek memang nilai itu adalah tawaran Yahoo ke 4Sq. Postingnya sudah saya ubah. Tx banget masukannya. 🙂