“Passionate people are risk-taking explorers driven by a desire to learn and drive performance to the next level.”
John Hagel III, “The Power of Pull”
Bagi saya kunci sukses seseorang bukanlah karena kepintarannya, bukan karena kecerdasannya, bukan pula karena bokap-nyokap kaya raya minta ampun. Siapa bilang pintar, cerdas, tajir tidak penting untuk kesuksesan. Itu semua penting, tapi tak menjamin sukses seseorang.
Saya berani bertaruh: kunci paripurna kesuksesan seseorang adalah PASSION, titik.
Sekitar 15 tahun lalu saya kuliah di jurusan teknik mesin UGM Yogya. Saya memilih jurusan itu karena waktu di SMA jurusan itulah yang paling keren, paling bergengsi, dan paling cepat diterima kerja. Tapi celaka, di bangku kuliah saya nggak betah belajar teknik mesin. Pelariannya, seringkali saya berbulan-bulan nggak kuliah sibuk menjadi aktivis: lontang-lantung menjadi wartawan kampus dan demonstran.
Bukannya sibuk dengan diktat kuliah perteknikmesinan, saya justru menekuni dunia manajemen dan marketing secara otodidak. Saya ingat betul, saat itu waktu lebih banyak saya pakai mengunjungi perpustakaan fakultas ekonomi ketimbang teknik. Waktu lulus pun (hehe… dengan IP pas-pasan) saya pun merasa lebih kompetitif bersaing dengan lulusan manajemen/marketing ketimbang teknik.
Karena alasan itu pula kemudian saya memutuskan bekerja di dunia manajemen/marketing, menjadi penulis dan konsultan manajemen/marketing. Amazing… karena saya mencintai dunia ini, karir, capaian, karya yang saya hasilkan maju pesat tak terbendung. Layaknya dam Situ Gintung jebol saja. Karena menemukan dunianya, saya bekerja amat keras, namun di balik kerja keras itu saya justru merasakan layaknya sedang bermain: asyik bukan main!
Sebelum saya menikah, bahkan sampai seminggu bahkan dua minggu saya nggak pulang ke rumah, sibuk menulis dan mengerjakan laporan. Musuh saya satu waktu itu: satpam. Ya, karena untuk bisa tidur terus-terusan di kantor selama 1-2 minggu harus adu mulut dengan satpam tiap malam. Orang dari kantor sebelah mengira saya menjadi pekerja rodi. 100% keliru! Tak ada seorang pun yang meminta saya lembur! Saya menikmati pekerjaan itu, saya melakukan dengan exiting, dan karena itu hasil-hasil yang saya capai juga extraordinary.
Saya mengalami kondisi “kesurupan” yang oleh Mihaly Csikszentmihalyi, pakar psikologi, disebut sebagai “FLOW”, yaitu kondisi dimana saya hanyut dan terhisap (immersed & absorbed), menikmati kesenangan (joy) dan mencapai totalitas (total concentration) dalam melakukan pekerjaan itu. Buahnya: produktivitas kerja yang berlipat-lipat.
Ya, itu terjadi karena saya melakukan pekerjaan itu dengan PASSION!!!
Passion memberi kita optimisme luar biasa yang memungkinkan kita menuai capaian-capaian yang extraordinary. Passion memunculkan produktivitas luar biasa, produktivitas di luar batas kemampuan kita. Passion membalik beban dan stress menjadi energi kerja yang luar biasa. Passion memberikan kita keyakinan dalam mencapai apa-apa yang kita inginkan. Passion memicu kita untuk memiliki daya kreasi yang tak mengenal batas.
Berkat Twitter saya mendapatkan sebuah blog post berjudul, “Pursuing Passion” ditulis oleh John Hagel yang secara khusus melakukan studi mengenai seluk-beluk passion. Dari studi tersebut, ia menemukan beberapa tesis menarik. Berikut saya ambil beberapa diantaranya.
Passion is about performance. Orang yang memiliki passion akan memiliki sense of achievement dan selalu tergoda untuk menciptakan karya dan capaian luar biasa. Ia selalu mencari tantangan dan peluang untuk mewujudkan capaian-capaian di luar zona kenyamanan yang melingkupinya. Dalam mewujudkan capaian yang luar biasa mereka tidak memerlukan insentif atau penghargaan dari luar, karena energi untuk mencapai yang terbaik selalu datang dari dalam dirinya sendiri: “Passion is ultimately driven by intrinsic motivation rather than extrinsic rewards”.
Passion is about risk-taking. Bagi orang yang memiliki passion, gelas yang terisi air setengahnya, akan dikatakan gelas itu “setengah penuh”, bukannya “setengah kosong”. Segala bentuk tantangan dan risiko akan mereka lihat sebagai “jembatan” untuk mencapai sesuatu yang lebih baik, sesuatu yang sebelumnya tak pernah ada. Karena itu orang yang memiliki passion selalu bisa lepas dari segala bentuk krisis dan ketidakmenentuan. “For passionate person, risk becomes reward. They see that risk is the only way to discover new things and explore new territories.”
Passion is about connecting. Orang yang memiliki passion selalu mencari orang lain yang memiliki passion yang sama untuk berbagi dan bersama-sama mewujudkan apa yang ingin mereka capai. Ia selalu menyadari bahwa cara terbaik untuk mewujudkan tujuan dan misi adalah dengan berhimpun, berbagi, dan belajar dengan orang lain. “Passion lead us to seek out and connect with others sharing our passion. A passionate person is not a lone hero.”
Passion is about authenticity. Passion datang dari lubuk hati yang paling dalam, tanpa dibuat-buat, tanpa direkayasa. Ia merupakan “suara hati” memberi energi dan tenaga hidup luar biasa. Ketika seseorang memiliki passion terhadap sesuatu hal, maka sesuatu hal itu memberinya makna hidup dan identitas hakiki, dan dengan itu ia mengabdikan dan mengontribusikan seluruh hidupnya untuk orang banyak. Dalan The 8th Habit, Stephen Covey menyebutnya sebagai “VOICE”. Kata Covey: “Find your Voice, and inspire others to find theirs”
Bill Gates is a passionate person!
Steve Jobs is a passionate person!
Mohammad Yunus is passionate person!
Einstein is a passionate person!
Gandi is a passionate person!
Soekarno is a passionate person!
Mbah Surip is a passionate person!
Saya berani bertaruh: “Orang hebat pasti memiliki PASSION luar biasa!!!”
follow me at: @yuswohady
16 comments
terima kasih atas tulisan yang begitu menginspirasi saya..
Luar biasa. Saya suka tulisan, mas, ini. Membangkitkan semangat.
Ijin blognya saya link di blog saya. Salam sukses.
Monngo mbak…
Eh sorry, keliru… monggo mas… hehehe
Bang Yuswohady juga memiliki passion yang saya kagumi
BRAVO! tulisan ini buat saya sangat connected, hangat namun juga cerdas. Selalu ada hal baru, pelajaran baru, inspirasi baru, terimakasih dari Pak Yuswohadi.
Saya berani bertaruh pak siwo dan rekan rekan bisnis khususnya onliner termasuk yang passionate dan termasuk kategori nekad karena punya passion yg luar biasa…
Saya lihat online entrepreneur di Indonesia memiliki passion yang luar biasa karena bidang-bidang yang mereka pilih merupakan “pilihan hidup” mereka. 24 jam sehari, 7 hari seminggu mereka bergelut dengan pilihan hidup tersebut.
dah 1 bln kayaknya blm njenguk nie blog, tp 2 jam ini saya melahap 2 artikel, emang tulisan anda renyah pak, sehingga saya bisa tahan segitu lamanya dari atas ampe bawah..
regards…
tx mas, mudah-mudahan bermanfaat
Terima kasih mas, tulisannya sangat menginspirasi dan sangat valid. Banyak dari kita, pada saat kuliah , belum tau, sbenarnya passionnya ada di bidang apa,shg mereka melakukannya dgn separuh hati dan kehilangan waktu utk sesuatu yg bkn pd passionnya. Hal ini, memancing saya untuk bertanya, apakah yang mendorong, mas lebih tertarik di bdg mktg ketimbang tehnik ? Bagaimana cara menemukan passion itu , dan bagaimanakan mempertahankan passion yg ada ?
Because I love marketing mbak! nggak tahu bagaimana sejarahnya bisa cinta; mungkin kayak pepatah Jawa “Tresno jalaran soko kulino”; saya coba sekali senang; dua kali tambah senang; berkali-kali tambah senang lagi; sudah deh, jadinya jatuh cinta. Jadi menurut saya kunci kita bisa menemukan dan mempertahankan passion hanyalah satu kata: CINTA. Sama seperti cinta ke pasangan kita semakin lama digeluti, justru semakin cinta; bukannya semakin bposen. Passion juga gitu. hehehehe… selamat menemukan dan mempertahankan Passion kamu ya… ingat: dengan satu kata “CINTA”
Permisi, ikut menikmati ilmu-Pak Yuswo scr gratisss. Terimakasih. semoga sehat selalu dan senantiasa berkelimpahan …
aku termasuk passionate person! gak yaaa
halo mas, saya mhs Psikologi UI yang sedang mempersiapkan acara seminar mengenai Passion dalam dunia kerja ^^.. untuk itu boleh ga saya minta nomor kontak mas / email jika diperbolehkan agar kami bisa menghubungi dan mendapatkan masukan yang berharga dari mas?? terimakasih sebelumnya.. sukses terus mas..
HP saya: 081589955537
Tulisannya inspiratif banget mas,,
Kalo boleh tanya, gimana pendapat Mas tentang orang yang Introvert? seperti bagaimana orang2 seperti mereka menemukan passion mereka??
trims
Menurut saya, nggak ada hubungannya orang introvert dengan passion, siapapun bisa menemukan passion apakah orang itu introvert maupun extrovert.