*) GhMm = great Horizontal mobile Marketing
Nggak ngerti rumus di atas? BB adalah “Blackberry”; FB adalah “Facebook”; dan gHmM sudah saya tulis di situ, adalah “great Horizontal mobile Marketing”. Tentu saja “BB” di sini representasi dari mobile device secara umum termasuk iPhone, netbook, iPad, dsb. Begitu juga FB merepresentasi social media tools secara umum termasuk Twitter, Windows Live, YouTube, dsb. Apa maksudnya rumus itu?
Lebih setahun yang lalu saat saya menulis “CROWD: Marketing Becomes Horizontal”, [yes… buku pertama di Indonesia yang membahas social media], anggapan saya adalah bahwa facebookan (waktu itu Twitter masih embrio) alias ber-social networking masih dilakukan di warnet atau dengan laptop dan netbook. Namun kini, dalam kurun waktu sekitar setahun, gelombang “Blackberry Revolution” (sebut juga “Smartphone Revolution”) terjadi. Saya nggak tahu, karena BB-nya yang murah atau orang Indonesia nya yang kaya-kaya, tiba-tiba semua orang pakai BB untuk facebookan.
Dampaknya apa? Great! Sejak itu internet “dipindahkan” ke smartpone di genggaman kita. Ketika Facebook, Twitter, Google, YouTube, Wikipedia dan apapun konten internet bisa dipindahkan ke smartphone kita maka mobile marketing memasuki sebuah era yang tak terbayangkan dalam sejarah umat manusia. Karena itu tak salah kalau Telkom sangat berani mereposisi dirinya dengan ungkapan tagline yang challenging: “The World in Your Hand”. Kini semua serba mobile: “everything goes mobile. If you don’t follow through, you’ll die”. Karena itu pula tak berlebihan jika saya katakan bahwa, “the future of marketing is MOBILE MARKETING”
Balik lagi kenapa [BB x FB = gHmM]? BB x FB bakal menjadi mobile marketing yang demikian hebat karena gaya pemasaran di era web 2.0 berbeda 180 derajat dengan gaya pemasaran lama yang broadcast-based. Ketika semua konten internet (terutama web 2.0 tools) bisa dipindahkan ke mobile device kita maka mobile marketing memasuki sejarah baru yaitu era “web 2.0-based mobile marketing” atau saya sebut saja “Horizontal Mobile Marketing”. Kalau di depan saya katakan bahwa “the future of marketing is MOBILE MARKETING”, maka kini selangkah lagi saya katakan bahwa “the future of mobile marketing is HORIZONTAL MOBILE MARKETING”
Jadi jangan bayangkan mobile marketing adalah sebatas memasang banner merek kita di layar HP konsumen. Itu sebabnya layanan i-klan Indosat, layanan mobile advertising pertama di Indonesia, gagal total, layu sebelum berkembang. Horizontasl mobile marketing adalah mobile marketing yang “cornversation-based” bukan “broadcast-based”, “engagement-based”, “viral-based”, “permission-based” artinya pesan merek tak sembarangan nongol, tapi atas ijin empunya; bersifat “many-to-many” dan menggunakan “social atau community platform”. Ayo bertaruh dengan saya: Tiga tahun ke depan kita akan menyaksikan era “Horizontal Mobile Marketing Revolution” di Indonesia.
Lalu apa isu-isu yang harus ditangkap Anda para marketers untuk bisa survive dalam rule of the game baru yang dibawa horizontal mobile marketing ini? Berikut adalah beberapa imperatif yang saya kumpulkan di tengah malam-malam sepi saya.
#1 Permission Marketing in Mind: Don’t Interrupt Customers. Mobile marketing adalah bentuk pemasaran yang nyrempet-nyrempet area sensitif konsumen. Ya, karena telepon genggam merupakan salah satu barang paling pribadi yang dipagari kebebasan dan privasi penggunanya. Anda akan marah kalau istri atau suami Anda ngecek SMS Anda malam-malam kan? Begitu Anda menyampaikan pesan merek yang tak berkenan dan melanggar privasi seorang pelanggan Anda, maka sesungguhnya merek Anda sudah HABIS di mata pelanggan tersebut. Permission adalah tiket pelanggan untuk berpartisipasi dalam kampanye merek Anda. Rule #1: “Don’t interupt customers”
#2 Mobile CRM: The Next Great Thing! Setiap telepon genggam memiliki nomor yang unik, alamat yang tertentu, usia dan jenis kelamin tertentu, bahkan kebiasaan-kebiasaan penggunannya yang tertentu pula. Data pelanggan yang sangat presisi itu bisa bisa dijadikan aset berharga Anda. Data yang sangat akurat ini akan memudahkan Anda untuk mengidentifikasi dan merumuskan segmen pelanggan Anda yang memungkinkan Anda melayani mereka secara lebih baik dan customized. Tak seperti pendekatan pemasaran tradisional yang menggunakan pendekatan “tell-and-sell”, horizontal mobile marketing menggunakan pendekatan “listen-and-learn”.
#3 Engagement Is Trully Killer App: The A3 Cubed. Ketika horizontal mobile marketing menggunakan community atau social platform, maka kata kuncinya terletak pada customer participation & engagement, dimana konsumen memegang kendali hubungan sepenuhnya. Artinya, pelanggan menjadi pemain utama dan merek berfungsi sebagai “facilitator” dan “connector”. Hubungan merek dengan pelanggan tidak lagi bersifat one-way dan broadcast-based tapi harus two-way, dan memfasilitasi adanya conversation di antara pelanggan sehingga tercipta sebuah komunitas pelanggan yang solid. Engagement di dalam horizontal mobile marketing memiliki dimensi baru yang sangat powerful karena engagement itu dilakukan dalam format “A3 Cubed”: Anytime, Anywhere, Any device. Dengan kata lain, “Brand interact with customers whenever they want, wherever thay happen to be, and on whatever device they have.”
#4 Boost Immediacy and Personalized Experience. Dimensi lain yang sangat powerful dari horizonatal mobile marketing adalah personalization. Ya, karena melalui personal media seperti telepon genggam si marketer bisa masuk dan nyebur dalam ranah personal si pelanggan. Karena karakteristik ini, tak berlebihan jika saya sebut bahwa mobile marketing war is “personalization war”. Di samping itu mobile device adalah channel yang memiliki keunggulan karena memungkinkan si pelanggan mendapatkan apa yang mereka inginkan saat itu juga (immedicacy value: “have-it-right-now; have-it-right-here”). Ketika Anda bisa memainkan immediacy dan personalization ini secara cantik, maka bisa dipastikan Anda akan menjadi pemenang.
#5 Brand Advocacy Is Your Ultimate Growth Driver. Dan terakhir, jika mobile marketing Anda menggunakan community platform, maka suskes Anda akan banyak ditentukan oleh seberapa banyak Anda memproduksi BRAND ADVOCATORS di dalam komunitas yang Anda bangun. Facebook, Blackberry, iPod sukses bukan karena iklan TV atau aktivitas below the line. Horizontal brand itu sukses karena para brand advocator (kita-kita) yang ngomong bagus mengnai Facebook , ngomong bagus mengnai Blackberry.
“Selamat datang great Horizontal mobile Marketing!!!”
7 comments
Dari saya ada 2 hal
1. Akibat bargain power yg dimiliki smart phone, harga notebokk yg tadinya diatas hape, sekarang sebaliknya.
2. “the future of marketing is MOBILE MARKETING” bukan saja untuk BB/android atau smartphone lainnya, tapi juga ditandai dengan semakin riuhnya cafe cafe berfasilitas Hotspot/ wifi.
trus nulis mas, saya tau blog ini setelah liat anda di metro,
saya suka dengan penjelasan anda tentang brand is fasiliter.
terima kasih
@mas Arham, betul juga ya… wifi bertebaran dimana-mana sehingga di manapun kita bisa “always connect”. Suatu saat nanti setiap jengkal tempat di bumi ini akan terkena “radar wifi” sehingga dimanapun, kapanpun, kita akan bisa “always connect”.
@kakday, tx ya… “writing is my reason for being” hehehe…
Semakin tajam analisanya mas.. Terus ber-inovatif, dan berikan tulisan2 yang berbobot seperti ini. Thanks mas…
ngga’ menyesal saya ‘terdampar’ di sini… ^_^
ide-ide yg sangat segar saya pikir.
Keren…!!
Sangat sesuai dengan materi presentasi saya….
hmm….
begitu googling dengan keyword mobile marketing, dan dumped off di situs ini, saya langsung merasa di nirwana…hahaha…