Kini,
dengan adanya media baru horisontal macam YouTube, Facebook, Flickr, Twitter, Blog, siapapun kita (murid SMP-SMA, ibu rumah tangga, guru SD inpres, buruh-buruh pabrik, caleg-capres, hingga jendral bintang lima dan presiden) bisa mengungkapkan kekesalan, keingintahuan, kemarahan, rasa sedih, senang, atau takjub dengan begitu gampangnya.
Tinggal tulis lalu taruh di blog!!!
Tinggal potret lalu taruh di Flickr!!!
Tinggal rekam suaranya lalu taruh pakai podcast!!!
Tinggal rekam gambarnya pakai handycam lalu taruh di YouTube!!!
Begitu ditaruh, si empunya serta-merta “merasa” jutaan pasang mata dari seluruh penjuru dunia tertuju padanya. Serta-merta ia “merasa” seolah-olah menjadi Brad Pitt atau Beyonce. Di dunia horizontal, GR (“gedhe rumongso”) adalah sesuatu yang sah-sah saja. Di dunia horizontal, GR adalah sebuah kehormatan. “It is a MUST!!!” …hehehe.
Selamat datang di era yang kian memanjakan kebebasan berekspresi individu!!!
Selamat datang di jaman di mana siapapun kita bisa dan boleh tampil!!!
Selamat datang di dunia yang kian narsis!!!
Welcome to the NARCISSISTIC world!!!
Narsis?
Ya, karena dengan adanya media horizontal orang semakin gampang dan pengin:
mempertontonkan tampangnya;
mengungkapkan buah pikirannya;
menumpahkan emosinya;
mencurahkan isi hatinya… curhat.
BLOGGERS adalah mahluk PALING NARSIS di dunia.
Mereka menulis apapun yang dirasakan dan dipikirkannya,
…dan berharap-harap cemas orang lain membacanya.
FACEBOOKERS adalah juga mahluk PALING NARSIS di dunia.
Facebook merupakan media ideal (baca: surga) bagi para narsis yang ingin mengekspresikan diri: bisa tampangnya, bisa buah pikirannya, bisa suasana emosinya.
”Facebook: where narcissists connect each other!!!”
POLITIKUS adalah juga mahluk PALING NARSIS di dunia.
Tak percaya?
Tanya Soetrisno Bachir!
Tanya Rizal Mallarangeng!
Tanya Prabowo Soebianto!
Jawab mereka:
“Hidup adalah perbuatan”
”If there is a will, there is a way”.
“Berbelanjalah di pasar tradisional”
Mau tahu ciri-ciri seorang narcis?
Berikut beberapa di antaranya:
Love herself
Attention seeker
The sensation of “being unique”
The sensation of “being special”
“Use” others to confirm their sense of distinctiveness
Narsiskah Anda???
Sama dengan saya…. hehehe
7 comments
It’s horizontal. Narsis? Ga pa pa, mas. Ingat yang dibilang Sun Tzu, semakin kenal dan memahami diri sendiri, kita bisa menguasai hidup kita. Bukankah hidup kita adalah brand kita. Obama bisa diterima dan mendapat ekspektasi yang tinggi, karena memang agak narsis juga sich. Tapi kalo ga narsis, ga bisa dikenal oleh ‘pelanggan’ kita. Orang kan ga baca maksud, tapi baca apa yang kita buat dan miliki. Good idea, Mas Siwo.
Setuju 1000%
Mas…
saya pernah denger bedanya orang Indonesia sama orang Barat/Jepang.
Pada saat interview pekerjaan misalnya.
Kalo di Indonesia, pada saat kita mengemukakan tentang diri kita (yang bagus2 juga). Maka orang akan berpikir bahwa orang tersebut sombong.
Tetapi kalo diluar.. itu akan menunjukan bahwa orang tersebut tahu mengenai kapabilitasnya sendiri dan memiliki rasa percaya diri.
Itu betul ga sih mas..
sama dong
@mas Ricky, maybe ya, karena memang beda budayanya.
Media horizontal ini merupakan sumbangan tak terkira dari para penciptanya kepada peradaban. Dengan menjadi narsis seseorang bisa mengungkapkan dirinya sampai kepada yang paling dalam. Dengan kata lain media narsis bisa juga dimanfaatkan sebagai katub pelepasan emosi. Dengan begitu mengurangi sedikit tekanan, membuat orang lebih menerima diri sendiri dan bahagia
Dengan begitu, mudah-mudahan umat manusia menjadi lebih BERDAB ya…