Judul: Outliers: The Story of Success
Penulis: Malcolm Gladwell
Halaman: 320 halaman
Penerbit: Little, Brown and Company, November 2008
Malcolm Gladwell memang exceptional. Sampai saat ini dia hanya menulis tiga buku dan ketiga-tiganya sukses luar biasa. The Tipping Point dan Blink sukses luar biasa, dan Outliers yang barusan terbit dan kini menjadi perbincangan di mana-mana, rasanya juga bakal sukses luar biasa. Resep Gladwell di ke-tiga buku itu selalu sama: membawa hasil-hasil temuan riset ilmiah sosiologi, psikologi, kebudayaan (yang telah ada, dan tersaji di jurnal-jurnal ilmiah) ke ruang publik dengan penyajian yang renyah dan enak disantap, tak perlu mengernyitkan dahi. Sebut saja dia “pop scientist”.
Di Outliers pun sama. Dengan modal pengetahuan dan bejibun hasil-hasil temuan ilmiah yang telah ada Gladwell merangkainya menjadi sebuah jalinan cerita yang begitu nikmat dan cepat disantap senikmat dan secepat fast food. Buku ini adalah bercerita mengenai orang-orang exceptional Bill Gates, The Beatles, Robert Oppenheimer (dan tentu Gladwell sendiri), yang memiliki capaian jauh melampaui capaian orang rata-rata. “Outlier” adalah istilah yang sering dipakai dalam ilmu statistik untuk menyebut titik/data yang menyimpang menjauhi kebanyakan titik/data yang lain.
Tesis buku ini satu, bahwa mereka, orang-orang exceptional itu, menjadi hebat bukan karena mereka memiliki DNA atau bakat orang hebat. Mereka hebat karena latar belakang atau “context” di mana dan bagaimana mereka menjalani hidupnya. Context itu bisa keluarganya, budaya sosial di mana mereka hidup, masa kecilnya, juga kapan dan di mana mereka lahir. “It’s not enough to ask what successful people are like,” tulis Gladwell. “It is only by asking where they are from that we can unravel the logic behind who succeeds and who doesn’t.”
Gladwell sampai ke tesis itu setelah melihat kenyataan yang memiliki pola serupa. Kenapa, misalnya, lawyer-lawyer sukses di kota New York memiliki biografi yang sama: selalu Yahudi, selalu lahir di Bronx atau Brooklyn tengah tahun 1920-an, dan berasal dari imigran yang bekerja di industri garmen. Atau, kenapa kebanyakan pemain hoki yang hebat selalu lahir antara bulan Januari dan Maret. Atau, kenapa bangsa Asia umumnya sangat kuat di ilmu matematika.
Gladwell juga bilang, sukses bukan melulu karunia Tuhan yang muncul begitu saja. Mengutip (lagi-lagi) penelitian ilmiah sebelumnya, Gladwell mantap mengatakan bahwa orang bisa sukses luar biasa karena menempa diri dengan latihan yang luar biasa kerasnya (disebut sebagai: ”The 10.000 Hour Rule”). Yaitu mereka melatih kemampuannya di satu bidang selama minimal 10.000 jam: kira-kira berlatih empat jam sehari secara terus-menerus selama sepuluh tahun.
Bill Gates sukses menciptakan Windows karena melatih kemampuannya mendisain software selama kira-kira 10.000 jam sebelum dia menciptakan software yang merubah dunia tersebut. The Beatles sukses menjadi ikon musik rock karena berlatih kira-kira 10.000 jam saat diberi kesempatan manggung di sebuah klub di Hamburg setiap malam. Mozart menjadi komponis hebat karena berlatih menggubah lagu selama lebih dari 10.000 jam sebelum ia menciptakan karya-karya legendarisnya.
Seperti karya-karya Gladwell sebelumnya, buku ini memang nikmat di baca sambil leyeh-leyeh di pantai Kuta atau sambil nonton infotainment di ruang keluarga bersama istri dan anak-anak. Mau tahu kiat menjadi penulis hebat? Ikuti resep Gladwell. Lakukan riset sedikit; carilah temuan-temuan ilmiah hebat (yes.. ”scientific shopping around”) tapi tak banyak diketahui orang; kemaslah menjadi jalinan cerita yang renyah; jangan lupa bahasa yang Anda gunakan juga serenyah mungkin. Bisa digaransi, “baaaaaang!!!!” buku Anda pasti meledak.
Silahkan coba!!!
3 comments
Pop Scientist,… why not…
Justru ini yang lebih bermanfaat menurut saya, kalau bahasanya tinggi-tinggi ya sesama pakar yang tahu. Tapi kalau dipop kan jadinya bisa “dinikmati” semua kalangan, sehingga bisa menginspirasi lebih banyak orang.
Membumikan yang jauh di atas langit hanya bisa dilakukan oleh orang orang yang kakinya berpijak kuat di bumi tetapi visinya jauh menembus batas langit yang paling tinggi. Penulis buku ini telah memproklamirkan dirinya menjadi sosok seperti ungkapan tsb di atas. Salam sukses dan belajar selalu
Agree mas 🙂
wah, hebat bisa di coba untuk kaula muda, hehe
salam kenal..