yuswohady.com
  • Home
  • Biography
  • Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

“Iklan Adalah Perbuatan!!!” Catatan Kecil Untuk Iklan Politik Soetrisno Bachir

by yuswohady September 28, 2008
September 28, 2008

Saya punya prinsip yang mirip-mirip Pak Soetrisno Bachir, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yang kini menjadi selebritis karena iklan-iklan simpatiknya. Kalau Pak Soetrisno berprinsip bahwa “Hidup Adalah Perbuatan”, saya punya prinsip “Iklan adalah Perbuatan”. Saya berprinsip, iklan bukanlah sekedar pencitraan. Dosa besar kalau iklan direduksi hanya sekedar pencitraan. Kalau sekedar pencitraan, bisa dong onggokan sampah dicitrakan (baca: “disulap”) menjadi gemerlap berlian? Atau, boleh dong tikus got dicitrakan menjadi cendrawasih yang bulunya penuh kemilau.

Alih-alih sebagai alat pencitraan, saya menganggap iklan sebagai media untuk mengomunikasikan “perbuatan-perbuatan” si pemasang iklan: bisa produk, perusahaan, atau orang yang sedang ikut Pilkada misalnya. Kalau “perbuatan-perbuatan” si pengiklan baik, tentu iklannya boleh bilang ke khalayak hal yang baik. Tapi kalau sebaliknya, “perbuatan-perbuatan” si pengiklan penuh kenistaan dan kotor berlumur darah, apakah kemudian ia boleh bilang ke khalayak mengenai kesucian, keindahan, kecantikan? Tegas saya bilang: TIDAK!!!

Iklan bukanlah pupur yang menutupi “perbuatan” bopeng-bopeng menjadi “perbuatan” mulus kinclong, layaknya muka Sandra Dewi. Iklan bagi saya adalah kejujuran. Iklan adalah ketika nurani berbicara: tanpa kosmetik, tanpa topeng, tanpa pupur.

Dji Sam Soe, rokok legendaris bikinan HM Sampoerna, tak pernah mengiklankan diri selama 80 tahun lebih. Rokok ini beriklan pertama kali tahun 1996 sementara ia dibikin dan beredar di pasar tahun 1913. Bagaimana Dji Sam Soe mengomunikasikan kehebatannya kepada konsumen? Melalui word of mouth: Orang merasakan dan menikmati kehebatan rasa Dji Sam Soe, lalu ngomong ke konsumen lain. Omongannya pasti 100% jujur karena tak sepeserpun ia di bayar Dji Sam Soe. Jadi, Dji Sam Soe beriklan mengomunikasikan kehebatan dirinya setelah 80 tahun “berbuat” dan mendapatkan pengakuan dari konsumennya.

Karena itu, bagi saya iklan begitu sarat dengan pertanyaan-pertanyaan “eksistensialis” khas Chairil Anwar. Hanya jika Anda sudah “berbuat” maka Anda boleh beriklan. Dengan begitu, “berbuat” menjadi semacam “reason for being” bagi para pengiklan. Kalau “perbuatan” Anda baik, maka isi iklan Anda akan baik. Sebaliknya, kalau ”perbuatan” Anda buruk, maka isi iklan Anda pun akan buruk. ”Perbuatan” Anda akan mewarnai iklan Anda.

Untuk menutup tulisan singkat ini saya punya cerita sedikit mengenai Bung Karno. Bung Karno tidak pernah mengiklankan dirinya sepanjang hidup. Wajar saja, karena sepanjang hidupnya, beliau memang tidak begitu mengenal tetek-bengek dunia periklanan. Tapi poinnya bukan di situ. Poin saya adalah, tanpa iklan beliau mampu menjadi bapak bangsa yang begitu disegani, dihormati, disanjung dan dicintai. Namanya begitu harum berkilau, namanya dikenang seluruh generasi bangsa ini sampai akhir jaman.

Kenapa bisa begitu? Karena Bung Karno ”mengiklankan” diri melalui ”perbuatan-perbuatan”-nya. ”Perbuatan” beliau yang begitu keras menentang penindasan penjajah; ”perbuatan” beliau yang begitu kukuh di meja-meja perundingan untuk memerdekakan negeri ini; ”perbuatan” beliau yang tegar memikirkan masa depan negeri ini di balik terali besi pengasingan. Bung Karno ”beriklan” melalui begitu banyak ”perbuatan” yang sudah dikontribusikannya kepada negeri ini.

Mahatma Gandi, Aung San Suu Kyi, Nelson Mandela, Ibu Theresia, melakukan hal yang persis dilakukan Bung Karno. Mereka menjadi pemimpin besar sepanjang masa karena ”mengiklankan” diri melalui ”perbuatan besar” mereka.

”Iklan Adalah Perbuatan.”

Related posts:

  1. Marketing adalah “Al Amin”
0
FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
Book This Week: Extraordinary Service ala Mayo Clinic
next post
Principal-Channel Alignment Spectrum

Baca Juga

Pemasaran “Anti-Mainstream” Ala Azwar Anas

August 10, 2019

Millennial Voters 2019

September 22, 2018

Artis Nyaleg

July 28, 2018

Caleg Artis dan Branding Parpol

July 28, 2018

Iklan Revolusi Mental

December 12, 2015

Customer Voice

September 27, 2014

Jokowi atau Prabowo… Kemenangan Indonesia

July 5, 2014

Personal Branding Keblinger

February 22, 2014

Authentic vs Gincu

December 22, 2012

Pilkada Jakarta: Suara Kelas Menengah

September 18, 2012

2 comments

Hengki Setiawan October 7, 2008 - 10:57 pm

Banyak menulis kayak Mas Yuswo juga perbuatan…. He3… Saya jadi iri dan mau cari ‘perbuatan’ deh….

Reply
yuswohady October 13, 2008 - 1:32 pm

Harus pak Hengky… buku “Management Lessons from Mayo Clinic” masih saya kopi, kalau sudah jadi akan saya kirim ke Surabaya asap. Great book pak. tx

Reply

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • Corona: A Serial Killer

    February 26, 2021
  • Sharing Economy in the Pandemic

    February 19, 2021
  • Syariah Universal

    February 12, 2021
  • Stay @ Home Lifestyle

    February 7, 2021
  • Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks

    December 27, 2020
  • Best Business Books 2020: My Picks

    December 24, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (3)

    December 14, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (2)

    December 14, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (1)

    December 14, 2020
  • 6 Forces of Change 2021

    December 13, 2020
  • Konsumen Indonesia Optimis

    November 28, 2020
  • Prospective Businesses for UKM

    October 14, 2020
  • UKM Outlook 2021

    October 11, 2020
  • New Omni Marcomm

    October 1, 2020
  • Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi

    September 4, 2020
  • Family Life in the Pandemic Era

    September 4, 2020
  • 5 Digital Consumer Megashifts

    August 26, 2020
  • 15 Banking Consumer Megashift

    August 10, 2020
  • New Normal 100: Leisure & Travelling Trends

    July 26, 2020
  • New Normal 100: Digital Life & Privacy Trends

    July 24, 2020

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • Corona: A Serial Killer
  • Sharing Economy in the Pandemic
  • Syariah Universal
  • Stay @ Home Lifestyle
  • Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks
  • Best Business Books 2020: My Picks
  • Industry Megashifts 2021 (3)
  • Industry Megashifts 2021 (2)
  • Industry Megashifts 2021 (1)
  • 6 Forces of Change 2021
  • Konsumen Indonesia Optimis
  • Prospective Businesses for UKM
  • UKM Outlook 2021
  • New Omni Marcomm
  • Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi
  • Family Life in the Pandemic Era
  • 5 Digital Consumer Megashifts
  • 15 Banking Consumer Megashift
  • New Normal 100: Leisure & Travelling Trends
  • New Normal 100: Digital Life & Privacy Trends
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top