Dalam perjalanan Bandung-Jakarta, di dalam mobil saya mencoba coret-coret untuk membikin sebuah matriks untuk menggambarkan posisi brand-brand top dunia dalam hal kemampuan mereka menjalankan strategi E = wMC2. Matriks tersebut saya beri nama: Matriks E = wMC2.
Hasilnya adalah seperti terlihat pada gambar berikut. Saya bagi matriks ini menjadi dua sumbu. Sumbu vertikal menjelaskan kemampuan brand dalam membangun komunitas pelanggan (semakin ke atas “high communitized”; semakin ke bawah “low communitized”). Sementara sumbu horisontal menjelaskan kemampuan brand dalam menciptakan evangelist/ambassador di kalangan pelanggan (semakin ke kanan “high evangelized”; semakin ke kiri “low evangelized”).
Dari matriks tersebut saya menemukan kesimpulan bahwa semakin brand-brand tersebut menuju ke posisi kanan-atas dari matriks, maka semakin brand tersebut menggunakan pendekatan “horizontal” marketing (“many-to-many”). Sebaliknya semakin brand-brand tersebut berada di posisi kiri-bawah, maka semakin pula brand tersebut menggunakan pendekatan “vertical” marketing (“one-to-many”).