• Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

CROWD “Marketing Becomes Horizontal” – Manifesto #5: People need to communicate themselves, and EXPRESS their personal aspirations. Market becomes HUMAN

by yuswohady September 8, 2008
September 8, 2008
230

* Ini Adalah artikel dua mingguan saya di majalah Warta Ekonomi bulan Oktober 2008 mengenai konsep E = wMC2 Manifesto #5 mengenai tren konsumen yang kian narsis.

Sebuah situs berita terkemuka ibukota, Senin, 21 April 2008, memuat sebuah berita dengan judul menghebohkan: ”Istri Diselingkuhi Bakal Cagub Sumsel, Ngadunya ke YouTube!” Di situ diungkapkan seorang pria yang membuat sebuah video berisi curhatnya, lantaran istrinya diselingkuhi bakal calon gubernur Sumatera Selatan. Celakanya, video amatiran yang direkam menggunakan handycam itu ditaruh di YouTube. Kontan saja seluruh penduduk bumi bisa mengaksesnya. Sampai saat ini tidak jelas bagaimana nasib calon gubernur yang menjadi “sasaran tembak” video tersebut.

KFC Music Hit List

KFC Music Hit List

“Pengaduan” menghebohkan oleh “orang kecil” yang tak pernah dikenal namanya macam itu tak akan mungkin dilakukan lima tahun lalu. Kini, dengan adanya media baru horisontal macam YouTube siapapun orang (dari murid SMP, ibu rumah tangga, guru SD inpres, hingga jendral bintang lima) bisa mengungkapkan kekesalan, kemarahan, rasa sedih, senang, atau takjub dengan begitu gampangnya. Tinggal tulis kemudian taruh di blog; tinggal potret kemudian taruh di situs Flickr; atau seperti kasus di atas, tinggal rekam pakai handycam kemudian taruh di YouTube, maka jutaan pasang mata dari seluruh penjuru dunia melihatnya.

Selamat datang di era yang kian memanjakan kebebasan berekspresi individu!!!
Selamat datang di jaman di mana siapapun kita bisa dan boleh tampil!!!
Selamat datang di dunia yang kian narsis!!!
Welcome to the narcissistic world!!!

Narsis? Ya, karena dengan adanya media seperti blog; social media seperti Facebook atau MySpace; atau situs consumer-generated content (CGM) seperti YouTube atau Flickr orang semakin gampang dan pengin mempertontonkan dirinya, mempertontonkan pemikiran-pemikirannya, mempertontonkan isi hatinya.

Blogger adalah mahluk paling narsis di jagat internet. Mereka menulis apapun yang dirasakannnya dan berharap orang lain membacanya. Sehabis menonton film Ayat-Ayat Cinta hatinya trenyuh, lalu ia tumpahkan seluruh perasaannya itu di blog. Sehabis beli iPhone terkesima dengan touch screen yang cool abis, lalu ia kupas fitur-fitur gadget besutan Apple itu di blog. Atau, terkesima dengan pidato Obama pada konvensi partai Demokrat di Denver beberapa waktu, lalu ia ungkapkan kesan-kesannya di blog.

Para selebritis yng selama ini dikenal narsis, kini menjadi semakin narsis dengan kehadiran blog. Seleb.TV besutan Kelompok Kompas Gramedia (KKG) tahu tren itu, makanya ia meluncurkan situs yang memungkinkan para selebriti kita ngeblog. Sebut saja Dewi Sandra, Lula Kamal, Christian Sugiono, Cinta Laura, Donna Agnesia, dan lain-lain. Melalui blognya, Dewi Sandra bersedia buka-bukaan “diawasi” detik demi detik kesehariannya oleh para penggemar. Sementara Chritian Sugiono lain lagi, ia tampil narsis dengan cara memamerkan hasil-hasil jepretan fotonya di blog miliknya.

Kini kian menjamur komunitas-komunitas pehobi berbagai hal: komunitas Yamaha Mio, komunitas Honda Tiger, komunitas Avansa-Xenia, komunitas penyuka Machintos, komunitas penyuka kuliner Jalansutra, hingga komunitas penyuka Anthurium. Tren munculnya komunitas-komunitas pehobi itu tak lepas dari keinginan untuk berbagi dan mengekspresikan diri. Mereka tampil dengan minat dan identitas kolektif yang sama. Mereka bangga dilihat orang lain karena termasuk dalam sebuah komunitas yang ekseklusif dengan nilai-nilai dan identitas kolektif yang mereka jaga betul. Mereka adalah narsis dalam format yang lebih elegan.

Tren terakhir yang menarik adalah munculnya komunitas ”Vespa gembel”. Komunitas ini menarik karena merupakan bentuk ekspresi “perlawanan” kaum jelata, yang merupakan antitesis dari pamer kemewahan yang selama ini menggejala di masyarakat kita. Kalau kebanyakan orang suka pamer kemewahan, maka komunitas ini justru memamerkan kegembelan mereka. Komunitas ini mudah dikenali karena umumnya mengendarai Vespa rombeng tahun 1970-an yang dekilnya bukan main. Vespa ini menjadi kumuh minta ampun karena ditempeli beragam asesoris “sampah” seperti karung goni, kain gombal, kaleng-kaleng, sandal jepit, hingga celana dalam. Seperti halnya berbagai komunitas di atas, komunitas ini muncul untuk mengekspresikan ”pemberontakan” mereka terhadap kemewahan kamu mapan.

Apa pesannya bagi Anda para marketer? Ingat, konsumen narsis yang pengin tampil dan mengekspresikan aspirasinya akan menjadi kekuatan luar biasa bagi brand Anda, kalau Anda cerdas memanfaatkannya. Coba lihat, KFC jeli memanfaatkan anak-anak muda yang ingin mengekspresikan karya musiknya dengan mengusung KFC Music Hit List. Langkah cerdas ini punya andil besar dalam merejuvenate brand KFC yang melemah dan menua dalam menghadapi McDonald’s, seterunya. Nokia melakukan hal yang sama dengan membentuk Independent Artist Club (IAC). Atau SelebTV di atas, yang cerdas memanfaatkan selebriti-selebriti narsis untuk menarik pelanggan dan menghasilkan fulus.

Apa konsekuensinya kalau konsumen gampang mengekspresikan diri?
Yang jelas, customer becomes emotional, and market becomes human.***

0 FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
“L-N-I” (“Lebaran-Natal-Imlek”) Marketing
next post
Memasarkan Jazz

Baca Juga

Customer Evangelist: “ARMY dan BTS

June 11, 2021

Chief Community Officer

January 26, 2013

Dunia Narsis Briptu Norman

April 21, 2011

Love Is Giving

April 9, 2011

The Rise of Sharing Consumer

April 8, 2011

Social Apponomics

April 2, 2011

Twitter Marketing Is Love Marketing

March 26, 2011

Horizontal Mobile Marketing

March 13, 2011

Social Media Marketing for SME

February 27, 2011

Social Media Marketing for SME

February 26, 2011

Leave a Comment

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Recent Posts

  • KENAPA SHOPEE LIVE NENDANG!!! ” Jualan dr. Richard Lee Cuan Rp 8 M “
  • HEBOH SHOPEE LIVE : Fake FOMO Marketing
  • GEN Z “Generasi Gali Lubang Tutup Lubang”
  • KENAPA PRODUK KOLAB KERAP MEMICU FOMO “Starbucks X Blackpink”
  • REBRANDING TWITTER “Mengubur LEGACY Masa Lalu”
  • At the End of the Day, EVERY HOMO SAPIEN IS FOMO SAPIEN
  • PELAJARAN MARKETING dari FILM BARBIE “FOMO Marketing in Action”
  • KENAPA SHOPEE LIVE NENDANG!!! “Jualan dr. Richard Lee Cuan Rp 8 M”
  • PUTRI ARIANI & NATION BRANDING INDONESIA
  • NETIZEN IS THE BEST CHIEF SERVICE OFFICER
  • Dari AUTHENTICITY ke BRAND ADVOCACY “Belajar dari Bos Bluebird”
  • TB GUNUNG AGUNG TUTUP Bagaimana Format Toko Buku ke Depan?
  • UNTUNG-RUGI CALEG PESOHOR
  • CUSTOMER-CENTRIC GOVERNMENT
  • DIPLOMASI BOLA ARAB SAUDI
  • TOKOPEDIA NAIK TARIF & ERA BARU E-COMMERCE
  • TUPPERWARE Brand yang DISAYANG Emak-Emak, Brand yang “DIBUNUH” milenial
  • CARA TIONGKOK MENGGRUDUK PASAR INDONESIA
  • MERENUNGKAN CURHATAN SOIMAH Soal Pajak
  • IDA DAYAK & FOMO Marketing
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top
yuswohady.com
  • Home
  • Biography