yuswohady.com
  • Home
  • Biography
  • Home
  • Biography
bu zamana kadar sadece babası ile beraber yaşayan mobil porno genç oğlan üniversiteyi bitirdikten sonra hiç bir iş bulamaz porno izle ve evinde pineklemeye başlar Babasının milf bir kadın porno resim ile evlenme kararı ile adeta dumura uğrayan oğlan bunu porno izle ilk başta istemese de belki onunla iyi anlaşacağını seks izle düşünerek evde olduğu zamanlarda canı sıkıldığında üvey annesi sex hikayeleri ile sohbet edeceğini düşünerek kendisini rahatlatır Babasının yeni evlendiği porno izle kadın beklediğinden de çok iyi anlaşan genç oğlan sapık ensest hislerine mobil seks hakim olamayarak üvey annesinin odasına gelip siker
yuswohady.com

CROWD “Marketing Becomes Horizontal” – Manifesto #1: Web 2.0 Has Unleashed the Power of Networked Customers

by yuswohady August 19, 2008
August 19, 2008

* Ini adalah tulisan berseri saya mengenai E = wMC2 di majalah Warta Ekonomi bulan Juli 2008.

Internet telah berubah wujud, menjadi “mutan” yang sama sekali lain. Tepatnya sejak Tim O’Reilly, seorang pakar dunia maya, “memproklamirkan” lahirnya Web 2.0 tahun 2004. Apa itu Web 2.0? Banyak definisinya, tapi gampangnya adalah generasi baru internet yang memungkinkan pemakai berkomunikasi, berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, berkomunitas, atau berkolaborasi satu sama lain. Kalau dulu dalam format Web 1.0, situs internet begitu “angkuh” karena statis, pasif, dan satu arah, maka kini dalam format Web 2.0 internet menjadi demikian cool, fun, dan interaktif.

Cocreation ala Mountain Dew
Cocreation ala Mountain Dew

Kenapa bisa begitu? Karena internet kini diperlengkapi dengan tools baru (sebut saja “Web 2.0 tools”) seperti blog, tags, wikis, RSS, dig, coComment, internet messenger (IM), atau Ajax yang memang memungkinkan penduduk internet berinteraksi intens satu sama lain. Ambil contoh gampang blog. Dengan blog kita bisa menulis ide apapun yang berseliweran di kepala kita. Setelah ide ditulis, kita juga bisa mengajak teman-teman untuk untuk aktif berpartisipasi dengan berdiskusi atau sekedar ngobrol, memberikan komentar, menuangkan ide, atau memberi tanggapan. Itu berbeda dengan website yang dulu kita kenal sebatas tempat mencari informasi.

Contoh lain adalah wikis. Barangkali ada di antara Anda yang sudah akrab dengan ensiklopedia paling komplit di dunia saat ini, yaitu Wikipedia. Anda tahu bagaimana Wikipedia tercipta? Berbeda dengan Ensiklopedia Britanica yang penulisannya “dimonopoli” oleh penerbitnya, Wikipedia ditulis oleh ribuan “pakar” berbagai bidang di seluruh dunia yang bekerja secara sukarela dalam platform yang terbuka (open source). Ribuan penulis Wikipedia tersebut berkolaborasi untuk menuliskan, mengedit, menyempurnakan informasi untuk mewujudkan ensiklopedia terkomplit di muka bumi ini. Itu semua dimungkinkan karena adanya Web 2.0 tools, sebuah piranti lunak bernama wikis.

Dengan metamorfosis ini maka internet pun 360 derajat berubah wajah: dari informatif menjadi partisipatif; dari interaksi “one-way” menjadi “two-way”; dari vertikal (“top-down”) menjadi horizontal (“peer-to-peer”); dari “one-to-many” menjadi “many-to-many”; dari “mainstream” menuju ke “long tail”; dari bersifat individual menjadi komunal/sosial. Meminjam Thomas Friedman, dunia maya sudah benar-benar luluh-lantak menjadi datar. “The world is REALLY flat!” Kalau internet telah menjadi mutan baru bernama Web 2.0, pertanyaannya, lalu apa pengaruhnya bagi dunia bisnis dan pemasaran? Berikut adalah beberapa konsekuensi dan peluang bagi para marketer. Dari sekian banyak, saya hanya ambil tiga yang penting.

Market Is Conversations. Kehadiran blog memungkinkan siapapun membicarakan perusahaan Anda: baik maupun buruk!!! Blog (dan blogger) menjadi layaknya KPK yang bisa dengan mudah membongkar “korupsi informasi” yang dilakukan sebuah perusahaan ke publik. Blog akan menjadi “kaca transparan” yang memungkinkan siapapun bisa melihat isi perut perusahaan. “No place to hide!!!”, Anda tak bisa bersembunyi, Anda tak bisa mengelak, Anda tak bisa menjadi tiran yang begitu gampangnya menyensor suara-suara buruk stakeholder Anda. Kalau sudah begitu, yang harus Anda lakukan cuma satu: JOIN the conversations!!! Mau tidak mau, suka tidak suka, Anda harus melakukan dialog secara jujur, terbuka, dan bertanggung-jawab dengan siapapun yang menjadi stakeholder-nya. Pesannya bagi para marketer jelas, bahwa trust dan kejujuran akan betul-betul menjadi penentu reputasi dan ekuitas merek Anda. “Trust is your REAL currency!!!”

Web Get Social. Fenomena paling dominan dari kemunculan Web 2.0 adalah bahwa tools yang dilahirkannya mendorong orang untuk berinteraksi antar sesamanya dan membentuk komunitas. Kehadiran tools tersebut menjadikan siapapun di muka bumi ini begitu gampang membangun jejaring sosial (social networking) di mana mereka bisa begitu intens berinteraksi satu sama lain. Situs-situs seperti MySpace, Facebook, Second Life, YouTube, eBay, Flickr, LinkIn adalah contoh situs-situs yang kini begitu digandrungi karena memungkinkan setiap pengunjungnya berkomunitas dengan teman-teman dari seluruh dunia. Mereka bisa curhat, berbagi, bersosialisasi, nampang, beropini, merekomendasi, atau memberi nasihat di antara teman-teman yang menjadi komunitasnya. Internet kini telah menjadi “media sosial” terbesar dalam sejarah umat manusia. PR bagi para marketer: “Ingat!!! Komunitas merupakan media ampuh untuk jualan.”

Crowdsourcing & Co-Creation. Kehadiran Web 2.0 tools seperti blog, folksonomies, Ajax, atau wikis menjadikan pelanggan betul-betul powerful bagi perusahaan. Dengan tools tersebut mereka bisa terlibat dalam hampir semua proses yang ada di dalam perusahaan: riset kebutuhan pelanggan, pengembangan produk, pemasaran, atau customer service. Coba Anda masuk ke situs-situs Starbuck (lihat www.mystarbucksidea.com), Mountain Dew (lihat www.dewmocracy.com ), Lego (www.mindstorms.lego.com) Linux (www.linux.com), Wikipedia (www.wikipedia.com). Dalam kasus-kasus itu Anda akan melihat bagaimana sentralnya peran pelanggan dalam merancang dan membangun produk. Karena itu belakangan ini istilah crowdsourcing dan co-creation menjadi begitu popular di dunia Web 2.0. Crowdsourcing adalah upaya menyerahkan sebagian proses di dalam perusahaan kepada komunitas pelanggan (misalnya: Lego Mindstorms dan Starbuck). Sementara co-creation adalah upaya mengajak pelanggan terlibat aktif dalam perancangan dan pengembangan produk (misalnya: Wikipedia dan Linux). Lagi-lagi peluang bagi para marketers, sejauh mungkin libatkanlah pelanggan dalam proses bisnis Anda.

Singkat kata, Web 2.0 telah menjadikan pelanggan kian terhubung dan berinteraksi satu sama lain membentuk komunitas. Ingat!!! Komunitas pelanggan akan menjadi kekuatan DAHSYAT untuk membangun daya saing perusahaan. Kuncinya satu: Anda harus piawai mengambil manfaat dari Web 2.0.

Related posts:

  1. CROWD “Marketing Becomes Horizontal” – The 11 Manifesto
  2. CROWD “Marketing Becomes Horizontal”: What Is E = wMC2?
0
FacebookTwitterWhatsappEmail
yuswohady

Yuswohady, Managing Partner Inventure. Author of 50+ books on business & marketing, incl. the best seller "Millennials KILL Everything" (2019) and "Consumer Megashift after Pandemic" (2020).

previous post
E = wMC2 The 11 Manifesto – pdf Presentation
next post
CROWD “Marketing Becomes Horizontal” – Manifesto #2: Your Customers Are EVANGELISTS. They Are Your Voluntary Sales Force.

Baca Juga

Chief Community Officer

January 26, 2013

Dunia Narsis Briptu Norman

April 21, 2011

Love Is Giving

April 9, 2011

The Rise of Sharing Consumer

April 8, 2011

Social Apponomics

April 2, 2011

Twitter Marketing Is Love Marketing

March 26, 2011

Horizontal Mobile Marketing

March 13, 2011

Social Media Marketing for SME

February 27, 2011

Social Media Marketing for SME

February 26, 2011

Media Sosial dan Revolusi Horizontal Mesir

February 5, 2011

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks

    December 27, 2020
  • Best Business Books 2020: My Picks

    December 24, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (3)

    December 14, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (2)

    December 14, 2020
  • Industry Megashifts 2021 (1)

    December 14, 2020
  • 6 Forces of Change 2021

    December 13, 2020
  • Konsumen Indonesia Optimis

    November 28, 2020
  • Prospective Businesses for UKM

    October 14, 2020
  • UKM Outlook 2021

    October 11, 2020
  • New Omni Marcomm

    October 1, 2020
  • Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi

    September 4, 2020
  • Family Life in the Pandemic Era

    September 4, 2020
  • 5 Digital Consumer Megashifts

    August 26, 2020
  • 15 Banking Consumer Megashift

    August 10, 2020
  • New Normal 100: Leisure & Travelling Trends

    July 26, 2020
  • New Normal 100: Digital Life & Privacy Trends

    July 24, 2020
  • 25 Retail Megashifts

    July 18, 2020
  • New Marcomm Paradigm

    July 18, 2020
  • #IBF2020: The Inside Story

    July 9, 2020
  • #IBF2020 – ReBound, ReBoot, ReBorn

    June 27, 2020

Langganan Artikel via Email

Recent Posts

  • Best Business Book 2020 on COVID-19: My Picks
  • Best Business Books 2020: My Picks
  • Industry Megashifts 2021 (3)
  • Industry Megashifts 2021 (2)
  • Industry Megashifts 2021 (1)
  • 6 Forces of Change 2021
  • Konsumen Indonesia Optimis
  • Prospective Businesses for UKM
  • UKM Outlook 2021
  • New Omni Marcomm
  • Dunia Hiburan Terkoyak Pandemi
  • Family Life in the Pandemic Era
  • 5 Digital Consumer Megashifts
  • 15 Banking Consumer Megashift
  • New Normal 100: Leisure & Travelling Trends
  • New Normal 100: Digital Life & Privacy Trends
  • 25 Retail Megashifts
  • New Marcomm Paradigm
  • #IBF2020: The Inside Story
  • #IBF2020 – ReBound, ReBoot, ReBorn
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube

@2020 - All Right Reserved. Designed and Developed by Wihgi.com


Back To Top