Millennial womens are wearing footwears because they’re:
comfortable,
casual,
fashionable,
cool,
…and makes them feel good about themselves.
Itu sebabnya mereka lebih suka sneakers ketimbang sepatu hak tinggi (high heels atau stiletto).
Akankah milenial membunuh sepatu hak tinggi?
Menurut lembaga riset NPD Group, tahun 2015 penjualan sepatu hak tinggi turun 5%, setelah tahun sebelumnya turun 16%. Sementara itu penjualan sepatu atletik (sneakers) wanita justru tumbuh 8% di tahun yang sama.
Wanita milenial semakin tidak menyukai sepatu hak tinggi karena sepatu hak tinggi mereka nilai tidak nyaman, tidak kasual, dan merepotkan untuk beraktivitas.
Bahkan high heels dinilai “menyiksa” kaki mereka. Mereka mau tampil apa adanya. Tampil prima dan keren di depan kaum pria adalah keharusan, namun jangan sampai mengorbankan kenyamanan dan “menyiksa” kaki saat jalan.
Singkatnya, high heels nggak milenial banget. “Millennials use footwear to express their individuality.”
Harus diakui wanita milenial lebih aktif dan lebih sibuk dari wanita generasi sebelum-sebelumnya, karena itu pilihannya terhadap sepatu untuk bekerja dan beraktivitas pun mulai bergeser. Tentu saja mereka tetap ingin sepatu yang fashionable, namun kepraktisan, kenyamanan, dan fungsi menjadi pertimbangan yang semakin dominan.
Tak heran jika sepatu wanita milenial trennya semakin mengarah ke gaya sepatu yang: practical, comfortable, functional, casual, di samping tentu tetap fun dan fashionable. Dan pilihan mereka jatuh kepada sneakers.
Sneakers nyaman dan nggak ribet dipakai. Sneakers praktis karena kini bisa dipasangkan dengan busana apa saja dan bisa digunakan untuk occasions apa saja mulai dari nge-gym, ke kantor, ke mal, nongkrong di kafe, bahkan kini mulai menjadi umum kaum milenial kondangan memakai batik, celana jeans, dan sepatunya sneakers. Sneakers dinilai kasual dan mewakili identitas kaum milenial.
Dan yang tak kalah penting, sneakers juga semakin fashionable. Para pesohor baik bintang film, artis sinetron, musisi terkenal, bintang olahraga, hingga presiden Jokowi ramai-ramai menggunakan sneakers agar dinilai publik sebagai generasi zaman now. Bahkan selebritas dunia yang sangat menggandrungi high heels seperti Victoria Beckam dan Cara Delevigne kini mulai mengenakan sneakers sebagai fashion statement mereka.
Sneakers kini juga makin banyak menghiasi peragaan busana dunia dari Milan hingga New York. Dan merek-merek mahal dunia seperti Louis Vuitton, Chanel, atau Prada mulai mengeluarkan sneakers mahal mereka yang sangat fashionable. Kolaborasi antara Kanye West dengan Adidas untuk mengeluarkan lini baru Adidas Yeezy yang begitu laris di pasaran.
Maraknya sneakers sebagai mainstream fashion di dunia juga dipengaruhi oleh popularitas musik hip-hop yang menghasilkan hip-hop culture dimana bintang hip-hop menjadi role model dan influencer yang sangat powerful. Under Armour punya Steph Curry, Puma punya Rihanna, sementara Adidas punya Pharnell Williams dan Kanye West.
Revolusi sneakers tak bisa lepas dari tren busana dunia yang makin mengarah ke apa yang disebut: “athleisure” (dari kata: athletic + leisure).
Athleisure bukanlah sekedar fashion trend tapi sudah merupakan lifestyle trend di kalangan generasi milenial yang merefleksikan pergeseran fundamental dari nilai-nilai dan mindset mereka. Tren ini merupakan bagian dari perubahan gaya hidup milenial ke arah wellness dan self-improvement. Seorang pakar gaya hidup menyebut mereka: “fitness millennials”.
Kamus Merriam-Webster mendefinisikan athleisure secara umum sebagai: “Casual clothing designed to be worn for both exercising and for general use.”
Dengan tren ini, busana sport dan wellness yang sebelumnya hanya dipakai di arena olahraga, gym, atau kelas-kelas yoga kini menjadi busana yang umum di pakai di tempat kerja, belanja di mal, nongkrong di kafe, atau bahkan di pesta perkawinan.
Celana yoga, sport legging, hoodie, celana jogging, sport bra, Lycra tops, hingga sepatu olahraga dan sneakers kini menjadi apparel dan footwear yang umum digunakan untuk occasions apapun baik acara resmi maupun kasual.
Pasar sportwear tumbuh pesat sejak beberapa tahun terakhir. Diproyeksikan akan tumbuh 24% selama kurun waktu 2016-2020 dengan nilai mencapai $350 milar. Dari nilai sebesar itu $178 milar atau sekitar separuhnya adalah activewear apparel.
Sementara Reportbuyer.com (2018) memproyeksikan pasar activewear akan tumbuh 6,8% tiap tahunnya hingga mencapai $567 miliar pada tahun 2024.
Gaya hidup aktif dan sehat kini menjadi sesuatu yang hip dan aspiratif di kalangan milenial. Dan busana athleisure hadir sebagai medium untuk mengekspresikan identitas diri dan menjadi simbol status baru yang mewakili generasi ini.
Mantranya: “Healthy is wealthy. Fitness and well-being is the new luxury”